Istilah Tri Hita Karana telah menjadi pegangan kuat bagi masyarakat Hindu di Bali. Ini karena Tri Hita Karana berasal dari Sansekerta yaitu Tri berarti Tiga, Hita yang berarti Kebahagiaan, dan Karana berarti Penyebab. Secara khusus Tri Hita Karana menjelaskan tentang Tiga Penyebab Terciptanya Kebahagiaan.Â
Adapun tiga penyebab terciptanya kebahagiaan antara lain:
- Parahyangan yaitu menjaga hubungan manusia dengan Tuhan sebagai Sang Pencipta
- Pawongan yaitu menjaga hubungan manusia dengan sesama
- Palemahan yaitu menjaga hubungan manusia dengan alam sekitar
Bagi yang pernah tinggal di Bali, falsafah Tri Hita Karana akan sangat familiar karena masyarakat Bali sebisa mungkin mengaplikasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari. Bagi masyarakat diluar Bali mungkin akan bertanya bagaimana implementasi Tri Hita Karana secara nyata dalam masyarakat Bali?Â
Saya mencoba memberikan gambaran sederhana berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya. Apa saja itu?Â
# Implementasi Parahyangan Dalam Masyarakat Bali
Bali dengan mayoritas masyarakat beragama Hindu memiliki kebiasaan beribadah yang luar biasa. Saya dulu pindah dari Jawa ke Bali saat duduk di kelas 4. Saya sempat terkejut ketika tepat pukul 12 siang terdengar suara lonceng dan muncul instruksi dari pengeras suara.Â
Teman-teman saya yang beragama Hindu tepat jam 12 siang melantunkan Tri Sandya. Menurut informasi yang saya terima Doa Tri Sandya ini akan dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu jam 6 pagi, 12 siang dan 6 sore.Â
Hal ini sudah jadi kebiasaan sehingga jangan kaget jika tiba-tiba saat mendengarkan radio atau televisi lokal di Bali maka tepat jam 6 pagi, 12 siang dan 6 sore akan ada sesi untuk Doa Tri Sandya.Â