Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Jangan Terburu-Buru Mengambil Franchise, Pertimbangkan 4 Kemungkinan Ini

9 Mei 2023   22:07 Diperbarui: 10 Mei 2023   05:03 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya justru tertarik dengan usaha yang tidak viral namun sudah berdiri di atas. Artinya usaha tersebut bukan usaha dadakan dan mampu bertahan dengan berbagai hambatan yang ada. 

Biasanya usaha ini sudah memiliki pangsa pasar jelas dan customer loyal. Customer loyal terjadi ketika mereka puas dengan standar pelayanan, produk yang dijual serta hal-hal internal lainnya. Justru franchise seperti ini yang justru bisa bertahan lama. 

# Ambil Momen dengan Cepat

Sudah terlanjur terpikat dengan franchise yang tengah viral? Saran saja segera ambil momen dengan cepat. 

Contoh kini usaha Mixue tengah naik daun. Setiap outlet yang dibuka rata-rata ramai dikunjungi pembeli. Teman saya tertarik bergabung dalam franchise. Strategi yang dilakukan ia sudah bergabung ketika usaha ini baru naik daun. 

Ilustrasi Usaha Franchise Yang Ramai Pembeli | Sumber Liputan6.com
Ilustrasi Usaha Franchise Yang Ramai Pembeli | Sumber Liputan6.com

Tujuan agar dirinya bisa mendapatkan keuntungan dari bisnis yang viral. Ketika tengah viral dan ramai pengunjung, perputaran omzet akan tinggi. Tentu ini akan membuat biaya balik modal cepat terjadi. 

Kesalahan ketika kita justru mulai bergabung ketika usaha tersebut sudah memasuki puncak viral. Ibarat dalam teori bisnis, memulai usaha sangat baik dilakukan saat fase bertumbuh karena peluang memperluas pasar sangat besar. 

Ketika baru masuk ketika fase puncak atau dewasa maka cenderung sudah mulai bermunculan kompetitor. Kompetitor sesama franchise atau kompetitor lain dengan bisnis serupa. 

Ibarat pasar konsumen seperti kue tart. Ketika masih sedikit pemain bisnis maka kita bisa mendapatkan porsi kue ukuran besar. Namun ketika sudah muncul banyak pesaing. Sepotong kue itu akan terbagi rata. Jangan kaget kita akan mendapatkan porsi kecil. 

Alhasil keuntungan yang didapat tidak akan besar dibandingkan yang memulai franchise ketika baru muncul atau mulai dikenal publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun