Dika seorang wiraswasta justru memberikan pandangan berbeda. Baginya Bali adalah wilayah yang bertumbuh sekaligus rentan. Pertimbangan keamanan Bali tidak bisa dipandang sebelah mata.Â
Saya jadi ingat ketika Bali menjadi sasaran terorisme dimana terjadi Bom Bali 1 dan 2. Kejadian ini membuat wisatawan berbondong-bondong meninggalkan Bali karena dianggap sudah tidak nyaman. Industri pariwisata pun akhirnya terpuruk akibat kejadian itu.Â
Covid19 juga memberikan pukulan telak bagi pariwisata di Bali. Pembatasan aktivitas membuat perekonomian Bali lumpuh bahkan banyak pelaku usaha yang bangkrut atau merumahkan karyawannya karena sepinya pariwisata di Bali.Â
Sepertinya ini juga yang menjadi pertimbangan Gubernur Bali mengapa memilih menolak kehadiran Timnas Israel untuk bertanding di Bali. Ini karena Israel memiliki banyak musuh yang dikhawatirkan menimbulkan teror atau masalah keamanan di Bali.
Kini Bali berupaya bangkit dari keterpurukan dan jangan sampai ada satu kejadian lain membuat sektor ekonomi kembali jatuh. Padahal banyak masyarakat menggantungkan hidup dari kehadiran wisatawan yang merasa aman berlibur ke Bali.Â
***
Ternyata diskusi saya dengan beberapa teman terkait gagalnya Bali sebagai daerah penyelenggara Piala Dunia U20 juga memiliki beragam pandangan. Ada yang Pro, Kontra atau bahkan cuek.Â
Kembali lagi bahwa ini telah terjadi dan bisa jadi pembelajaran bersama khususnya bagi elit politik serta pemerintah agar bisa saling koordinasi agar tetap menjaga citra Indonesia di mata Internasional.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--