Bayangkan uang tersebut jika digunakan untuk membangun sekolah maka akan ada ratusan sekolah yang bisa terbangun dengan dana tersebut. Dana yang tidak bisa dibilang sedikit.Â
Kerugian secara immaterial pun akan sangat banyak. Bisa jadi Indonesia akan diragukan sebagai tuan rumah untuk event olahraga internasional atau event lainnya. Mimpi menjadi tuan rumah Olimpiade atau Piala Dunia untuk Timnas Senior pun bisa jadi mimpi belaka.Â
Ibarat ini akan jadi noda membandel di baju putih. Meski sudah berusaha dicuci dan dibilas sekeras tenaga, noda tetap meninggalkan bekas. Bukan hal mudah membangun kepercayaan ditengah kekecewaan. Apalagi Indonesia bisa dianggap tidak konsisten dengan menciptakan keamanan dan kenyamanan sebagai calon tuan rumah olahraga.Â
Teman lain yang bekerja di instansi pemerintah pun memberikan komentar hampir senada. "Kok baru sekarang ada larangan. Sebelumnya pada kemana?"
Menarik juga komentar ini, seakan mewakili pertanyaan dari sebagian masyarakat yang kecewa. Padahal menjadi wilayah yang ditunjuk pasti sudah memahami betul Plus dan Minus sebagai tuan rumah penyelenggara.Â
Apalagi Bali dianggap sebagai daerah yang sudah berulang kali jadi tuan rumah ajang internasional seperti KTT G20 sebelumnya. Jika yang dipermasalahkan karena hadirnya Timnas Israel yang dianggap bertentangan dengan ideologi Bapak Soekarno yang menyatakan kemerdekaan ialah hak segala bangsa dimana Israel menentang kemerdekaan Palestina. Sepertinya ada hal ganjil yang terlewatkan.Â
Bukan kah kita dulu membanggakan diri karena menganut sistem Netral saat terjadi perang dunia?Â
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan
Jika merunjuk pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 maka seharusnya kita perlu menerapkan secara seutuhnya. Artinya tidak hanya melarang Israel yang melakukan penjajahan atas Palestina namun juga negara lain. Padahal banyak negara yang kini juga seakan menjajah negara lain.Â
Contoh Invasi Rusia terhadap Ukraina, Invasi Amerika Serikat terhadap Irak dan Afganistan atau Cina yang masih tidak ingin melepas Hongkong dan Taiwan untuk merdeka seutuhnya maka pun harus dilarang ke Indonesia.Â
Nyatanya negara tersebut banyak berdatangan dan menjadi penyumbang sektor pariwisata yang besar di Bali. Sebuah ironi karena penentangan 1 negara namun memberikan permakluman untuk negara lain.Â