Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bule Bermasalah, Banyak Pihak yang Terdampak

14 Maret 2023   19:55 Diperbarui: 25 Maret 2023   13:07 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah turis asing mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali, Selasa (28/2/2023).(Antara Foto via KOMPAS.com)

Sebagai bagian dari masyarakat Bali, saya melihat bahwa karakter WNA yang ke Bali tidak semua berasal dari finansial menengah ke atas. Ada juga WNA yang menerapkan sistem backpacker untuk menekan budget. 

Saya sering mendengar kisah WNA yang di negara asalnya hanya seorang pramuniaga, pedagang kecil-kecilan atau karyawan kantor yang rela menabung untuk wisata ke Bali. Artinya mereka memilih Bali karena dikenal sebagai destinasi yang ramah di kantong. 

Seandainya kebijakan sewa motor diterapkan artinya biaya akomodasi akan meningkat tajam. Apalagi jika mereka berencana liburan dalam waktu lama. Bayangkan sewa mobil bisa mencapai 300 ribu per hari tentu akan memberatkan bagi WNA backpacker.

Jujur saya pun termasuk orang yang menghitung pengeluaran saat wisata ke luar negeri. Bahkan memilih sewa motor saat di Thailand karena memang lebih murah. Seandainya saya di posisi WNA dengan aturan di larang menggunakan kendaraan sewa. Kekhawatiran mereka akan berpikir berulang kali untuk ke Bali. 

Harapan Peningkatan Wisatawan Asing Akan Susah Tercapai

Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan 4,5 wisatawan berkunjung ke Bali pada 2023. Sebelumnya di 2022 jumlah kunjungan hanya berkisar 2,2 juta (Sumber Klik Disini). 

Entah kenapa kebijakan larangan sewa motor bagi WNA bisa menjadi faktor penghambat pencapaian target ini. WNA mungkin berpikir mencari destinasi alternatif selain Bali. 

Padahal banyak wilayah populer yang menjadi kompetitor Bali sebagai destinasi unggulan seperti Bangkok, Pattaya, Singapura, Kuala Lumpur dan Cebu. 

Bisa jadi wacana kebijakan ini bisa membawa keuntungan bagi negara tetangga karena mendapatkan WNA yang beralih dari Bali. Ini patut jadi pertinbangan khusus karena negara tetangga masih ramah terhadap wisatawan asing. 

***

Wacana aturan larangan penggunaan kendaraan sewaan khususnya motor bagi WNA saat berlibur di Bali memiliki sisi positif dan negatif. Positif karena mampu menertibkan pengguna jalan serta mendorong sektor agent travel. Namun disisi lain bisa membuat WNA justru enggan ke Bali. 

Ini karena tidak sedikit WNA memilih sewa motor karena pertimbangan praktis, murah, fleksibel dan merasakan suasana berkendaraan sambil mengingat jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun