Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona Bali dan Daya Tarik Wisata Spiritual

3 Maret 2023   21:13 Diperbarui: 4 Maret 2023   21:20 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melukat| Dok Indonesia Travel via Kompas.com

Ada beberapa alasan mengapa banyak wisatawan mengunjungi Bali. Ada karena ketertarikan alam, suka dengan budaya lokal, mencintai kearifan lokal atau bahkan mencari ketenangan tersendiri. 

Teman saya pernah berkata, enak ya tinggal di Bali. Bisa wisata sekaligus healing. 

Saya tertarik dengan penekanan kata healing. Healing sendiri kerap dikaitkan dengan penyembuhan jiwa, perasaan, batin, maupun pikiran (Sumber). 

Umumnya healing bersifat penyembuhan akan kondisi psikis atau pikiran yang mengalami gangguan seperti stres, depresi, trauma atau kondisi lain yang menyiksa psikis. 

Seiring waktu healing mengalami pergeseran makna khususnya di kalangan anak muda. Mengunjungi tempat menarik dan mampu melupakan sejenak beban pikiran kerap dianggap healing. 

Wisata spiritual menjadi salah satu atraksi wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Ternyata wisata ini mampu menarik jumlah wisatawan domestik maupun asing dalam jumlah besar. 

Secara khusus ada pembeda antara wisata religius dengan wisata spiritual. Wisata religi biasanya berkaitan dengan instruksi agama dan kegiatan hanya untuk kelompok agama yang sama. Berbeda dengan wisata spiritual yang tidak memandang SARA sehingga terbuka untuk semua golongan termasuk lintas agama. 

Kegiatan Penyucian Diri Di Bali | Sumber Okezone Travel
Kegiatan Penyucian Diri Di Bali | Sumber Okezone Travel

Apa saja daya tarik wisata spiritual di Bali?

1. Wisata Retreat

Retreat dianggap sebagai upaya untuk menyendiri di tempat-tempat yang rileks dan menenangkan hati dalam periode atau waktu tertentu. Tidak heran kegiatan retreat dilakukan secara bersamaan dengan kelompok atau organisasi untuk mencari ketenangan batin (Sumber). 

Jangan kaget lokasi wisata retret akan jauh dari pusat kota dan banyak ditemukan di daerah tenang, pedalaman atau bahkan area yang susah terjangkau. Ubud menjadi salah satu lokasi favorit bagi wisatawan untuk mencari ketenangan di Bali. 

Teman saya cerita kerap mendampingi teman-temannya yang juga wisatawan asing untuk wisata retreat di Bali. Ada hal unik mengapa wisata ini begitu digemari oleh wisatawan asing yang tengah di Bali. 

Teman saya cerita, masyarakat di negara maju justru rentan mengalami permasalahan batin atau gangguan mental dalam hidupnya. Ada yang stres karena urusan pekerjaan, rumah tangga, hubungan asmara, bisnis dan lainnya. 

Pernah ia mendampingi seseorang yang depresi karena baru putus dengan kekasihnya. Meski sudah putus sekian bulan, ia seakan susah melupakan si mantan. Bahkan makin stres ketika tahu si mantan sudah memiliki pujaan hati lain setelah putus. 

Sudah berkonsultasi ke psikolog namun baginya tidak banyak membawa perubahan. Akhirnya ia memilih ke Bali untuk mencari kegiatan retreat memulihkan kesehatan mentalnya. 

Kegiatan Meditasi Untuk Ketenangan Diri | Sumber Situs Indonesia Travel
Kegiatan Meditasi Untuk Ketenangan Diri | Sumber Situs Indonesia Travel

Saya diberi tahu ada banyak kegiatan yang ditawarkan dalam wisata ini seperti latihan yoga, bersemedi, mendengarkan musik yang menenangkan bahkan hidup kembali ke jaman sebelum mengenal teknologi. 

Tidur pun hanya ditemani penerangan seadanya tanpa ada lampu listrik. Karena lokasi retreat banyak di daerah pedalaman, sawah atau pantai maka ketika malam mendengar suara jangkrik, kodok atau tokek justru menjadi sesuatu bagian menenangkan pikiran. 

Biasanya para pencari wisata retreat di Bali akan menemukan ketenangan diri setelah mengikuti program yang disediakan. Bisnis ini pun kian menjamur terbukti dari banyaknya retreat yang buka di Bali. 

2. Mencari Ketenangan Melalui Melukat

Pernah melihat orang mandi atau membasuh wajah di bawah pancuran di Bali seperti di Tirta Empul. Bagi masyarakat di Bali kegiatan ini disebut melukat. 

Mengutip dari salah satu berita portal, melukat menjadi tradisi pembersihan pikiran dan jiwa manusia dengan air suci. Biasanya melukat dilakukan sebagai upaya pembersihan diri dari hal-hal negatif atau kotor. 

Biasanya ketika ada anggota keluarga meninggal atau ketika ada masalah hidup maka masyarakat Bali melakukan melukat agar pikiran tenang kembali. 

Kebiasaan ini justru menjadi daya tarik tersendiri dan kini ditawarkan kepada wisatawan. Saya pun pernah melakukan melukat di salah satu tempat yang dianggap suci di Bali. 

Wisatawan Melakukan Kegiatan Melukat | Sumber IDN Times
Wisatawan Melakukan Kegiatan Melukat | Sumber IDN Times

Uniknya banyak wisatawan dari beragam latar belakang dan bahkan bule antusias melakukan melukat. Inilah yang menjadikan melukat menjadi wisata spiritual. 

Saya pernah bertanya kepada salah satu wisatawan kenapa antusias melukat. Wisatawan ini mengatakan tertarik dengan tradisi ini dan ingin mencoba. Selain itu ada ketenangan batin ketika mandi dibawah pancuran air suci. 

Apalagi didampingi tokoh yang paham tentang prosesi melukat membuat wisatawan merasakan makna ketenangan batin. Saya menilai bahwa ternyata tradisi ini bersikap universal. 

Bahkan ada yang melakukan melukat karena ingin di posting di sosial media. Terlihat banyak sekali teman-teman dari luar Bali memposting tengah melukat saat wisata di Bali. 

Inilah yang membuat wisata ini kian populer dan bahkan dicari ketika berkunjung ke Bali. Sebuah tradisi yang menarik dan jadi daya tarik tersendiri. 

***

Wisata spiritual telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Kegiatan seperti retreat dan melukat jadi kegiatan yang dicari oleh wisatawan. 

Melalui kegiatan ini pikiran jadi tenang, permasalahan bisa hilang sejenak dan bahkan menemukan jati diri. Apakah sobat tertarik melakukan wisata spiritual saat ke Bali? 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun