Sejujurnya kita tidak boleh egois karena kondisi siswa satu dengan lainnya akan berbeda. Ada siswa karena kondisi ekonomi harus berjalan kaki atau menggunakan sepeda kayuh ke sekolah.Â
Jam subuh maka lalu lintas masih sepi. Saya khawatir jika siswa sekolah justru bertemu dengan oknum jahat saat di jalan. Kondisi sepi bisa jadi tidak ada orang tahu atau menolong jika ada siswa bertemu oknum jahat.Â
Psikis dan stamina siswa juga perlu dipertimbangkan jika ada kebijakan masuk jam 5 pagi. Saya saja saat SMA masuk jam 7 pagi saja masih ada teman yang mengantuk karena jam istirahat kurang. Apalagi jika sebelumnya begadang atau ada tontonan pertandingan sepak bola saat tengah malam.Â
Jangan sampai niat agar siswa lebih produktif dengan jam masuk lebih pagi membuat siswa jadi ngantuk di kelas, jenuh dan bahkan terbebani.Â
Jujur jika saya diminta masuk jam 5 pagi, saya akan stres. Ini karena jam tidur akan berkurang dan merasa belum tentu pelajaran mudah diserap.
Guru pun akan terbebani karena umumnya guru sudah memiliki keluarga. Ketika dituntut masuk jam 5 pagi. Para orang tua harus bangun 2-3 jam lebih awal karena perlu menyiapkan sarapan untuk keluarga, menyiapkan pakaian sekolah anak, memandikan anak yang usia masih kecil dan sebagainya.Â
Bisa jadi antara siswa dan guru jadi terbebani karena mengorbankan banyak hal karena berangkat ke sekolah lebih awal.Â
***
Kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi telah menciptakan pro dan kontra di masyarakat. Pengalaman saya yang masuk lebih awal dibandingkan sekolah lain pun meninggalkan beragam pengalaman.Â
Sebaiknya pemerintah daerah perlu mempertimbangkan sisi keamanan, kenyamanan dan keefektifan sekolah jam 5 pagi. Jangan sampai berujung hal pilu seperti kejadian yang menimpa junior saya yang menjadi korban kecelakaan karena masih ngantuk saat berangkat sekolah.Â