Gak enakan, sebuah perasaan hati yang kerap menjadi sisi lain dari masyarakat kita. Menolerir hal atau tindakan orang lain yang sebenarnya membuat kita kesal, marah, kecewa atau rasa lain yang negatif.Â
- Ragu tagih hutang ke orang terdekat, gak enak takut merusak hubungan pertemanan
- Ragu menegur seseorang yang menyakiti perasaan kita, memaklumi mungkin orang tersebut sedang khilaf
- Memilih diam melihat orang bersikap seenaknya, khawatir omongan kita menyakiti perasaan dirinya
Ada banyak sekali kondisi yang membuat kita seakan mengalah. Satu sisi terlihat baik karena melatih kesabaran dan keihklasan dalam diri namun disisi lain justru gak enakan menimbulkan rasa menyiksa dalam diri kita.Â
Pernah ada satu momen, saya meminjamkan uang kepada teman. Saya termasuk tipe gak enakan buat nagih. Berharap si peminjam sadar diri untuk mengembalikan hutangnya tanpa perlu ditagih.Â
Uang hilang, kecewa melanda. Ini rasanya menjadi tipe gak enakan. Bahkan karena rasa gak enakan ini justru kerap dimanfaatkan orang sekitar karena tahu saya enggan untuk menagih jika dipinjami sesuatu.Â
Jangan jadi orang gak enakan, itu gak baik
Seorang sahabat memberikan saran. Kadang bingung bagaimana mengubah rasa gak enakan ini tanpa menimbulkan rasa bersalah dalam hati.Â
Ternyata ada beberapa cara yang saat ini kerap saya praktekan dalam diri saya.Â
# Kejujuran Jadi Bahan Evaluasi
Saya ingat saat dulu wisata ke luar negeri bersama 3 sahabat. Ada kesalahan berulang yang saya lakukan yaitu melupakan barang bawaan. Bahkan ada kejadian gadget tertinggal di hotel padahal sudah check out dan tengah perjalanan menuju bandara.Â
Seorang teman langsung to the point menyampaikan uneg-uneg kepada saya, sedangkan 2 teman lain seakan diam menunjukan rasa sungkan menegur langsung.Â
Seorang teman saya ini mengatakan lebih baik segala hal mengganjal disampaikan terus terang. Ini agar bisa jadi evaluasi juga buat saya.
Awal sempat ada sedikit perselisihan, tapi saya jadi belajar bahwa posisi saya salah dan harus menerima teguran dengan lapang dada. Justru jika kesalahan saya didiamkan bisa jadi terbiasa mengabaikan hal kecil.Â
Kini saya menjadikan momen ini sebagai evaluasi diri. Sisi positifnya kini saya lebih teliti dan berusaha hati-hati dalam bersikap agar tidak merugikan orang lain.Â
# Mindset Jaga Perasaan Diri Sendiri Lebih Utama
Perasaan gak enakan menggambarkan bahwa kita lebih memprioritaskan perasaan orang lain dibandingkan diri sendiri. Kondisi ini membuat kita justru jadi pihak kecewa.Â
Ada kasus lucu, teman saya anggap si X dia dengan baik hati memberikan tumpangan tinggal kepada si Y. Ini karena si Y belum memiliki pekerjaan dan sedang gelisah karena tidak memiliki simpanan untuk sewa kos.Â
Sayang niat baik berujung kecewa. Pikiran awal dirinya menampung dalam kurun waktu sebentar justru berlangsung berbulan-bulan.Â
Apesnya si Y menjadi terlalu nyaman karena dapat tumpangan tinggal gratis dan kebutuhan sehari-hari dapat bantuan dari si X.Â
Si X pun dilema, ia sungkan menasehati Y karena si Y adalah sahabatnya sendiri. Tapi si X juga kewalahan jika harus membiayai dan memberikan tumpangan jangka panjang. Apalagi melihat sikap si Y yang kurang usaha mencari pekerjaan.Â
Dari hidup tenang kini si X jadi punya beban pikiran, ekonomi dan psikis. Kondisi yang secara tidak langsung membuahkan penyesalan.Â
Setelah mendapatkan nasehat dari orang lain. Si X pun dengan tegas memberikan ultimatum jika dalam sebulan Y dapat atau tidak pekerjaan maka ia harus pindah.Â
Mindset telah berubah, baginya menjaga perasaan diri sendiri lebih utama dibandingkan orang lain. Bukan bermaksud egois karena fenomena yang terjadi justru orang lain khususnya yang dibantu terkesan egois.Â
Terlalu mengorbankan perasaan diri sendiri bisa menciptakan stres, stres bisa meningkat jadi depresi.Â
Ketika depresi kondisi tubuh jadi labil dan rentan terkena penyakit. Artinya banyak kerugian jika kita terlalu gak enakan pada orang yang secara jelas membawa toksik bagi hidup kita.Â
# Sikap Terus Terang Sangat Penting Membentuk Karakter
Orang barat terkenal dengan sosok tegas dan tidak takut untuk menyampaikan segala sesuatu apa adanya alias terus terang. Berbeda dengan masyarakat kita yang terkesan gak enakan.Â
Ternyata oh ternyata karakter terus terang justru lebih disukai. Ini karena menghindari dampak kurang baik dikemudian hari.Â
Di kantor dulu ada kasus kurang menyenangkan. Ada staf yang menggunakan uang atau aset kantor untuk kepentingan diri sendiri. Sikap ini sudah diketahui oleh atasannya namun atasan segan memberikan tindakan tegas dan memilih untuk mencari jalan tengah atas masalah ini.Â
Karena gak enakan ini membuat staf melakukan kesalahan sama berulang kali yang membuat perusahaan dirugikan. Penyesalan atasan membuat dirinya pun mendapatkan sanksi dari manajemen karena tidak tegas.Â
Staf HRD pernah menegur saya karena datang telat ke kantor. Saat itu ada kemacetan yang membuat saya telat ke kantor meskipun tidak sampai 10 menit. Saya salut dengan staf HRD ini karena secara struktural saya adalah atasannya.Â
Bagi dirinya berterus terang jauh lebih baik dibandingkan membiarkan sesuatu yang keliru. Prinsip ini membuat dirinya tegas dan tidak sungkan menyampaikan pendapatnya jika dianggap benar.Â
Saya justru suka dengan ketegasannya ini yang menandakan bahwa dirinya sosok profesional. Justru sikap gak enakan akan membuat kita terlihat tidak profesional.Â
Belajar dari karakter orang barat yang tegas dan terus terang membuat dirinya lebih berkembang dan dapat diandalkan.Â
***
Gak enakan sering dianggap kebiasaan buruk yang banyak terjadi di masyarakat kita. Upaya menjaga perasaan orang lain yang mengorbankan perasaan diri sendiri.Â
Justru sikap gak enakan tidak hanya membawa efek negatif bagi diri sendiri namun orang yang kita spesialkan. Kasus dimana orang yang gak dienakan justru jadi manja, terlena atau egois.Â
Tidak ada salahnya kita belajar menjadi sosok tegas dan terus terang. Meski awalnya bisa membuat perasaan tidak nyaman namun kita sudah jujur pada diri sendiri dan orang lain.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H