Ada yang tengah mengalami datang bulan tapi masuk ke area pura atau tempat suci, ada yang menggunakan pakaian ketat dan seksi di wilayah desa, berkata kurang sopan, merusak fasilitas desa, dan sebagainya.Â
Permasalahan lain ada kekhawatiran terjadinya perubahan pola perilaku masyarakat seandainya desa wisata menjadi berkembang. Contoh menjual tanah atau sawah kepada pihak lain untuk pembangunan villa, hotel atau sebagainya.Â
Lebih sibuk melayani tamu wisatawan dibandingkan tetangga yang tengah membutuhkan bantuan atau mengadakan hajatan. Jumlah sampah dari wisatawan meningkat dan masyarakat terpengaruh budaya asing akibat interaksi dengan wisatawan.Â
***
Bali telah dikenal sebagai kawasan yang menyimpan daya tarik alam, budaya, sosial, dan tradisi. Daya tarik ini mulai dimaksimalkan oleh masyarakat dan pemerintah dengan menciptakan desa wisata.Â
Keberhasilan Desa Wisata Penglipuran atau Desa Jatiluwih seakan menjadi inspirasi terhadap pembentukan desa wisata lainnya di Bali. Sayang banyak yang justru stagnan atau bahkan tidak masuk desa wisata maju dan mandiri.Â
Kondisi ini tidak terlepas karena berbagai tantangan yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bersama. Tantangan yang masih sulit dicarikan solusi terbaik. Sehingga pengembangan desa wisata tidak semudah memakan pisang yang hanya tinggal dikupas dan langsung merasakan manis tanpa membutuhkan waktu lama.Â
Berharap kelak akan banyak muncul desa wisata lain yang ikut mendongkrak pariwisata di Bali.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H