Bukan bermaksud gombal, karena saya gak pintar menggombal. Hehe
Tapi ini karena tiba-tiba saya mendapatkan banyak hal di Kompasiana selama 2 tahun terakhir.Â
Teringat momen Kompasianival 2021, ternyata saya menjadi salah satu nominee Best in Specific Interest (meski tidak juara) namun ternyata mendapat apresiasi sebagai salah satu The Headliners pada 2021.
Beberapa minggu setelah pengumuman, saya mendapatkan email masuk dari admin Kompasiana dan diinfokan saya mendapatkan E-Sertifikat sebagai Nominee dan The Headliners 2021. Selain itu juga diberikan voucher premium sebagai bentuk apresiasi.Â
Pada masa Ramadhan 2022, Kompasiana pun mengadakan SAMBER (Satu Ramadhan Bercerita) dimana Kompasianer diminta menuliskan artikel/video sesuai tema yang diangkat.Â
Sebenarnya ingin ikut tapi sadar diri saya Non-Muslim dan tema yang diangkat banyak yang tidak dikuasai. Tiba-tiba muncul mistery topic berhadiah dengan mengangkat Pantun. Saya ingat akan dipilih 2 pemenang untuk tema ini.Â
Wuah, berasa mistery topic ini diperuntukan buat saya (hehe PeDe sekali diri ini) maka saya tidak menyia-nyiakan peluang ini. Pantun pun saya buat dengan mengangkat tema Ramadan. Alhasil saya pun terpilih sebagai salah satu pemenang. Terimakasih Kompasiana
Tidak hanya itu, Kompasiana juga dikenal sebagai platform yang menghadirkan berbagai kegiatan lomba kepenulisan. Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan lomba blog tema Sounds of Borobudur.Â
Lagi saya diberi keberuntungan menjadi satu dari 10 pemenang yang berhak mendapatkan kesempatan mengunjungi Borobudur dan kegiatan yang diselenggarakan penyelenggara. Sayang saat itu kasus Covid-19 sedang naik jadi karena ada pertimbangan khusus maka saya tidak bisa hadir.
Mohon maaf ya bapak/ibu panitia karena ada aturan juga dari perusahaan untuk tidak bepergian ketika kasus Covid tinggi.Â
Sempat saya membaca seorang Kompasianer mencantumkan nama saya sebagai Kompasianer yang aktif menulis namun sejatinya saya pun pernah hiatus atau nyaris berhenti menulis di Kompasiana.Â
Saat ini saya juga sedang menempuh S2 sehingga pagi hingga sore harus fokus terhadap kerjaan dan sore hingga malam harus konsentrasi kuliah. Waktu pun tidak sesenggang dulu.Â
Saya ingat saat masih rajin nulis, setiap akan berangkat ke kantor. Di jalan otak sudah mikir, hari ini mau nulis apa ya di Kompasiana? Saking pengen coba aktif seperti Pak Tjiptadinata yang bisa 1 hari minimal 1 tulisan.Â
Saya sempat merasakan kecewa juga dengan Kompasiana karena suatu hal. Akhirnya saya memilih vakum sejenak untuk menulis. Bahkan saat November 2022 sempat terlintas ingin mengucapkan salam perpisahan karena juga merasa jenuh.Â
Wajar ternyata kita sudah merasa nyaman dengan suatu hal maka kita harus siap untuk kecewa atau patah hati. Perasaan yang kini banyak dialami Kompasianer senior.Â
Ada yang dulu aktif menulis, ada yang pernah mendapatkan awards Kompasianival, ada yang tulisannya selalu menempati pembaca terbanyak atau dalam setiap tulisan kerap dapat atensi besar dari pembaca justru kini vakum.Â
Saya rasa ini bukan karena jenuh semata namun ada alasan lain seperti kekecewaan akan suatu hal mirip seperti yang saya rasakan.Â
OMG, tiba-tiba dapat email dari admin Kompasiana. Kayaknya si admin peka ku lagi ngambek nulis (wkwkwk). Pengen jual mahal tapi tangan tetap balas email admin Kompasiana. Ada rasa penasaran merchandise apa yang diberikan Kompasiana.Â
Taraaaaa, inilah Merchandise yang ditunggu..Â
Sebuah kaos bertuliskan #OpiniBermakna dan 1 set alat makan mendarat selamat hingga ke rumah. Entah terlalu senangnya sampai bilang dalam hati, Ok Kompasiana, You Win.Â
Ku akhirnya semangat menulis lagi hingga sekarang. Bahkan Kaos Kompasiana sengaja ku pakai saat berwisata ke Singapura pada Desember 2022.
Awal 2023 saya meniatkan diri untuk kembali aktif menulis. Ya mumpung lagi libur semesteran dan ada waktu senggang. Setidaknya mencoba mengumpulkan poin dari artikel yang terposting. Berharap dalam waktu dekat bisa naik peringkat menjadi Fanatik.Â
Hari ini pun saya mendapatkan email lain dari Kompasiana. Admin memberikan voucher premium sebagai apresiasi lainnya. Semoga ini juga diberikan kepada Kompasianer yang dianggap aktif.Â
Pengelola Kompasiana seakan paham untuk menjalin silahturahmi dan memberikan apresiasi kepada Kompasianer.Â
***
Saya mohon maaf tulisan saya ini sebatas ucapan terima kasih saya kepada pengelola Kompasiana. Bukan bermaksud riya terhadap pencapaian atau apapun karena masih banyak Kompasianer yang lebih bagus dan kompeten dibandingkan saya.Â
Anggaplah tulisan ini kelak jadi pengingat saya bahwa dulu saya sempat ingin berhenti menulis di Kompasiana namun ternyata takdir masih mengarahkan saya menulis di platform ini.Â
Seandainya admin atau pengelola Kompasiana membaca tulisan ini. Saya ucapkan terima kasih atas apresiasi, hadiah, tulisan saya dijadikan Artikel Utama dan segalanya. Hal yang mungkin sepele namun sangat berarti karena membuat saya tetap "bergairah" nulis disini.Â
Tetaplah menyapa secara personal kepada Kompasianer aktif atau saat ini vakum menulis. Saya percaya sapaan hangat dari pengelola Kompasiana bisa menguatkan bahwa kita adalah satu keluarga dalam minat literasi yang sama.Â
Terimakasih juga buat Kompasianer lain yang baik hati sering singgah di artikel saya, memberikan penilaian dan komentar. Semoga kelak saya bisa bertemu, menyapa dan mengucapkan terima kasih secara langsung.Â
Sebisa mungkin saya membaca artikel dan menyapa melalui kolom komentar sesama Kompasianer. Mohon maaf seandainya saya lupa membalas komentar atau berkunjung balik ke artikel Sobat Kompasianer. Bukan berarti saya sombong tapi karena saya masih kesulitan membagi waktu membuka Kompasiana di jam kerja.Â
Sekali lagi Terimakasih
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H