Tidaklah salah jika teman saya menekankan bahwa perlu ada kesepakatan hitam di atas putih. Bahkan jika usaha dirintis dengan modal besar maka tidak ada salahnya memanfaatkan jasa notaris agar legalitas aman karena berkaitan dengan modal, posisi kita dalam usaha dan aset usaha.Â
# Profesional Dalam Pemilihan SDM
Kesalahan internal yang kerap terjadi adalah ketidakprofesionalan dalam memilih SDM yang mendukung operasional dan manajemen usaha. Pemilihan berlandaskan si kandidat adalah keluarga, teman, kenalan atau pacar dimana tidak memiliki background tepat dalam posisi yang dilamar.Â
Ini terjadi pada usaha teman saya dimana partner usahanya memasukan si pacar sebagai kasir di usaha angkringan. Sebenarnya sempat ingin merekrut orang yang punya pengalaman di kasir namun pertimbangan tidak karena rekomendasi partner usaha ditambah pacarnya sedang menganggur akhirnya ia pun diterima.Â
Masalah muncul karena bekerja tanpa pengalaman membuat keuangan berantakan. Ada rasa canggung dalam menegur karena jika si kasir melakukan kesalahan maka pacar sekaligus partner usaha akan membela.Â
Disinilah saya belajar bahwa sebisa mungkin meski dalam usaha bersama tetap menjalankan sisi profesionalitas dalam rekrut SDM. Setidaknya menghindari rasa sungkan untuk menegur atau memberi sanksi jika si karyawan melakukan kesalahan.Â
# Jaga Rahasia Perusahaan
Meski usaha dijalankan dengan partner bukan berarti semua hal harus diinfokan. Setidaknya ada rahasia atau privasi divisi masing-masing yang tetap dijaga.Â
Contoh dalam usaha angkringan, teman saya bertanggungjawab terhadap bumbu masakan dan pengolahan. Ia sengaja tetap merahasikan bumbu kreasi keluarganya. Kenapa?
Bisa saja kelak muncul konflik dan akhirnya salah satu pihak memutuskan berpisah atau bubar. Ketika semua rahasia perusahaan sudah diketahui tidak menutup kemungkinan ia akan membuka usaha tandingan atau menginfokan ke kompetitor terkait rahasia usaha.Â