Bagi oknum ini dengan adanya dana bantuan maka ia tidak perlu dipusingkan dengan sistem pengembalian dana karena bersifat hibah atau bantuan sukarela. Ini berbanding terbalik jika harus pinjam sana-sini karena ada beban mengembalikan dan ada bunga yang mungkin tergolong besar.Â
Menjual barang atau aset pun sayang karena kenangan atau takut terlihat susah atau tengah terpuruk secara finansial. Alasan ini yang membuat orang berpikir lebih baik menggalang donasi daripada susah payah mencari pinjaman atau menjual aset.Â
# Kerja Praktis, Dana Elit
Saya jujur pernah melihat video orang streaming di salah satu media interaksi. Terlihat si host berusaha merayu, mengikuti permintaan penonton atau menerima tantangan agar bisa mendapatkan saweran online seperti gift atau hadiah.Â
Maaf jika saya menyebutnya kerja praktis namun dapat dana elit. Tanpa kita sadari justru semakin banyak gift yang diterima maka si host bisa mendapatkan konversi dana dari penyedia platform live streaming.Â
Tidak salah kan jika saya menyebutkan kerja praktis dana elit. Tidak segan-segan demi mendapatkan gift banyak, si host menggunakan pakaian super seksi, bertingkah manja, genit atau menawarkan hal sesuatu jika ada yang memberinya gift besar.Â
Bandingkan dengan buruh pabrik atau kuli pasar yang bekerja dari pagi hingga sore namun penghasilan per bulan tidak sampai puluhan juta. Bisa setara gaji UMR saja sudah bersyukur.Â
# Tingginya Jiwa Dermawan Di Masyarakat
Sebenarnya saya senang ketika ada kisah seseorang yang membutuhkan bantuan ternyata viral mampu membuat banyak hati tergerak untuk membantu. Apalagi jika dibumbui dengan narasi yang menyayat dan menyentuh hati.Â