Ditemani dengan kopi serta cemilan kacang jadi senjaya andalan agar bisa begadang kerja hingga tengah malam.Â
Percayalah pekerjaan ini bukan sesuatu yang ringan. Saya pernah mencoba membantu setidaknya memasukan benang ke jarum. Tujuannya jika benang di jarum yang sedang digunakan habis, maka sudah ada jarum lain yang siap digunakan. Namun saya kerap merasa jenuh dan bosan.Â
Kerjaan yang saya lakukan terkesan sederhana namun sudah merasa bosan dan saya yakin ibu saya pun mungkin puluhan atau ratusan kali merasakan kebosanan yang sama. Namun jika tidak ditekuni, siapa lagi yang akan menanggung kebutuhan keluarga.Â
Salut, satu per satu dari anaknya bisa lulus dari SMA. Kakak saya memilih menikah sedangkan saya hingga adik bungsu beruntung bisa mengenyam bangku kuliah.Â
Saatnya Giliran Mama Untuk Bahagia
Ini benar terucap oleh ibu saya ketika si bungsu mengakhiri masa kuliahnya. Entah kenapa ibu saya percaya, dirinya merasa plong seakan kerja kerasnya perlahan terbayarkan.Â
Kami berempat memiliki pekerjaan masing-masing dan mengingat ucapan beliau, saatnya giliran mama untuk bahagia. Tekad inilah yang kami jaga dan buktikan kepada ibu.Â
Saya dan adik-adik sepakat iuran untuk membelikan ibu saya rumah. Meski tidak terlalu mewah setidaknya kenangan dulu pernah diusir karena tidak bisa membayar kos tidak terulang kembali.Â
Kelak seandainya salah satu dari kami ada acara, kami punya rumah yang bisa kami jadikan lokasi acara. Jika kami ingin pulang kampung, ada rumah pasti yang bisa kami datangi.Â
Selagi ada kesempatan, kenapa tidak menciptakan kenangan indah bersama