5 tahun belakangan ini Kripto mengalami popularitas tinggi secara global. Tingginya popularitas ini bahkan mampu menggeser aktivitas investasi konvensional mengarah ke investasi kripto.Â
Menguntip dari situs Go Kampus, kehadiran mata uang kripto mulai muncul pada 1983 yang dipelopori oleh seorang ahli kriptografi asal Amerika Serikat bernama David Chaum. Chaum menggagas uang elektronik kriptografi yang disebut e-cash.Â
Pada 1995, Chaum mengimplementasikannya melalui Digicash sebagai bentuk awal pembayaran elektronik kriptografi. Perkembangan kripto kian terasa saat Satoshi Nakamoto pakar kripto menerbitkan buku berjudul Bitcoin: A Peer to Peer Electronic Cash System.Â
Satoshi pun menciptakan mata uang kripto terdesentralisasi pertama yang dikenal dengan istilah Bitcoin (Sumber Klik Disini). Hal luar biasa dari 2009 hingga 2011, harga Bitcoin mengalami peningkatan drastis.Â
Contoh sederhana ketika April 2011 harga Bitcoin masih US$ 1 namun memasuki bulan Juni 2021, nilai Bitcoin naik menjadi US$ 32. Artinya hanya dalam 3 bulan sudah terjadi kenaikan hingga 3.200% (Sumber Klik Disini).
Saya sebagai orang awam pun sempat tergiur dan tertarik. Sempat mengkalkulasi sederhana jika harga kripto US$ 50 maka jika saya investasi 100 bitcoin. Seandainya harga kripto naik 100 persen dalam 6 bulan maka saya sudah membayangkan akan untung US$ 5.000.
Bahkan melihat tren kenaikan bitcoin yang bisa baik berkali-kali lipat dalam waktu singkat semakin membuat saya ingin berinvestasi. Ternyata cara pemikiran awam saya ini juga terjadi oleh beberapa teman dan kerabat.Â
Teman saya baru bercerita sempat investasi 15 juta dan adik saya 5 juta dalam bentuk bitcoin. Tentu harapan mendapatkan cuan secara cepat dan besar menjadi tujuan utama.Â