Kejadian Erupsi Merapi tahun 2010 masih susah dilupakan. Hanya melihat dari cuplikan video dan informasi media massa, saya merasakan begitu mengerikan letusan pada saat itu.Â
Bahkan awan panas atau yang dikenal dengan istilah Wedhus Gembel mampu menewaskan banyak warga lokal termasuk sukarelawan yang bersembunyi di Bunker. Hawa panas dari letusan gunung berapi sangat berbahaya dan mematikan.Â
Ada cuplikan video dimana terjadi hawa panas Gunung Semeru yang meluncur cepat ke kawah.Â
Jikalau saya adalah warga lokal di sekitar Semeru, saya pasti akan panik. Ini karena sudah banyak fenomena korban meninggal karena terkena hawa panas.Â
Kecepatan hawa panas sangat tinggi. Menguntip salah satu berita online, kecepatan hawa panas dari Gunung Semeru bisa mencapai 200 km/jam dengan suhu di atas 100 derajat celcius (Sumber klik disini).Â
Kecepatan lari manusia normal sekitar 16-24 km/jam. Artinya hawa panas bisa mencapai lokasi kita hanya dalam hitungan menit. Tentu jiwa kita akan terancam jika kita tidak segera menyelamatkan diri dari hawa panas tersebut.
Kehilangan harta benda hingga sanak saudara menjadi momok menakutkan bagi para korban khususnya erupsi Gunung Semeru. Melihat dari media massa dan elektronik, banyak pengungsi yang harus tinggal di tenda pengungsian karen tempat tinggal mereka rusak akibat erupsi.Â
Kekurangan sandang, pangan dan obat-obatan juga menjadi permasalahan lainnya. Teringat pada kejadian Gunung Kelud, banyak pengungsi yang terkena gangguan pernafasan. Hal ini juga bisa dirasakan oleh pengungsi Gunung Semeru.Â
Apa yang bisa kita lakukan?Â
Sebagai makhluk sosial tentunya kita berempati terhadap terjadinya Erupsi Gunung Semeru. Apalagi musibah ini seakan terjadi berdekatan dengan musibah Gempa di Cianjur.Â