Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Akhir Tahun, Pertumbuhan Wisata dan Kelangkaan BBM di Bali

5 Desember 2022   20:02 Diperbarui: 6 Desember 2022   06:47 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tingginya Jumlah Wisatawan ke Bali di Akhir Tahun | Sumber Travel Tempo.co

Mendekati penghujung tahun seakan memberikan euforia tersendiri bagi masyarakat Bali. Ini karena jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat drastis yang berdampak pada pergerakan ekonomi. 

Saat ini harga tiket pesawat, akomodasi ke bali maupun penginapan sudah mengalami peningkatan. Apalagi paska kegiatan G20 yang dianggap berhasil terlaksana dengan promosi pariwisata yang gencar dianggap akan mampu mendongkrak jumlah kunjungan ke Bali paska Pandemi.

Tingginya Jumlah Wisatawan ke Bali di Akhir Tahun | Sumber Travel Tempo.co
Tingginya Jumlah Wisatawan ke Bali di Akhir Tahun | Sumber Travel Tempo.co

Tempat kerja saya yang menjadi supplier produk minuman ke Horeca di Bali pun mulai mendapatkan peningkatan jumlah permintaan. Bahkan beberapa hotel dan Resto sudah menginfokan akan melakukan pemesanan barang lebih banyak di atas tanggal 16 Desember hingga awal tahun 2023.

Paman saya yang bekerja di travel agent juga bercerita bahwa dirinya sudah mendapatkan tamu wisatawan asing dari kawasan Asia Selatan (India) dan dari Eropa saat libur natal dan tahun baru.

Teman semasa kuliah pun sudah menginfokan bahwa dirinya akan datang ke Bali dalam waktu dekat ini. Bahkan saya sudah diminta sebagai tour guide gratis yang diharuskan menemani dirinya ke tempat wisata menarik di Bali. 

Event Acara Akhir Tahun 2022 Di Bali | Situs Official Atlas Beach Club
Event Acara Akhir Tahun 2022 Di Bali | Situs Official Atlas Beach Club

Promo Libur Nataru Di Bali | Sumber Kompas.com
Promo Libur Nataru Di Bali | Sumber Kompas.com

Di atas hanyalah sebagian kecil promo yang mulai ditawarkan oleh pengelola hotel, restoran, cafe atau penyedia atraksi wisata di Bali dalam menggaet pengunjung pada libur Natal dan akhir tahun.

Ini semakin di dukung dengan masa libur sekolah dan semester bagi pelajar maupun mahasiswa sehingga Bali kerap menjadi pilihan untuk berlibur. Sudah bukan rahasia umum ketika menjelang Nataru, saya banyak melihat kendaraan dari luar Bali seperti Surabaya, Semarang, Jakarta, Lombok bahkan dari kota di Sumatera berwara-wiri di kawasan Kuta, Nusa Dua dan Ubud. 

Fenomena yang dirindukan bagi masyarakat Bali terutama dalam 2 tahun terakhir atau masa pandemi yang membuat pariwisata di Bali terpuruk. Seakan tahun ini menjadi awal kebangkitan wisata dan ekonomi bagi masyarakat di Bali. 

Hal yang patut disadari bawa hidup seakan seimbang, ketika masyarakat Bali tengah berbahagia karena pariwisata mulai membaik disisi lain ada fenomena lain yang kini menjadi keprihatinan tersendiri. 

Dulu saat pandemi, saya merasakan sendiri lalu lintas terasa senggang. Jika kawasan Ubud, Kuta, dan Canggu sebelum pandemi menjadi area sibuk saat akhir pekan. Bahkan tidak sedikit warga lokal akan menghindari kawasan karena macet, tinggi polusi udara, dan bising akan suara klakson kendaraan. 

Saat pandemi, saya merasa jalan di 3 kawasan ini lancar. Bahkan ketika dari arah Kuta hendak ke Tabanan. Saya lebih memilih melewati Canggu yang notabane-nya dulu menjadi zona merah karena macet. Pilihan ini karena sebelumnya zona merah sempat menjadi zona hijau karena aktivitas mobilisasi di Canggu menurun drastis. 

Kemacetan di Bali | Sumber Tribun Bali
Kemacetan di Bali | Sumber Tribun Bali

Kini kondisi perlahan kembali seperti sebelum pandemi. Kunjungan wisata naik berkorelasi dengan meningkatnya mobilitas di sekitar daerah wisata. Jalan yang semula normal kini mulai macet kembali. 

Dampak lain justru saya rasakan sejak 3 hari belakangan ini. Muncul fenomena kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bali khususnya di daerah Tabanan, Badung, dan Denpasar. 

Saya menitikberatkan 3 area ini karena lokasi kantor dan tempat tinggal di Tabanan serta rutinitas distribusi perusahaan saya banyak menjangkau area Badung dan Denpasar. 

Tiga hari ini saya melihat terjadi kemacetan panjang khususnya di area SPBU. Bahan bakar solar dan pertalite terasa susah di dapat. Ini berdasarkan pengalaman pribadi dimana saya sempat mengunjungi lebih dari 4 SPBU di Tabanan dan sekitar Badung di mana pertalite habis. 

Tidak hanya itu armada perusahaan yang kebanyakan menggunakan solar pun sejak Senin pagi (5 Desember 2022) susah mendapatkan solar. Ketika ada SPBU yang masih tersedia solar maka sudah bisa ditebak antrian panjang akan terjadi bahkan hingga diluar SPBU. 

Sore ini pun saya harus bepergian dari Tabanan ke Denpasar. Biasanya hanya membutuhkan waktu 50 menit dengan menggunakan motor. Sore ini saya harus menempuh lebih dari 2 jam. 

Terjadi kemacetan di beberapa titik dan ternyata disebabkan karena antrean kendaraan ke SPBU. Entah kenapa ketika jalan yang saya lintasi terdapat SPBU, saya sudah menyiapkan mental akan terjebak macet panjang. 

Mengapa Terjadi Kemacetan di Bali Beberapa Hari Ini? 

Kelangkaan Solar Di Banyak SPBU di Bali | Sumber CNN Indonesia
Kelangkaan Solar Di Banyak SPBU di Bali | Sumber CNN Indonesia

Saya mencoba mengamati sejenak apa yang menjadi penyebab kemacetan yang terjadi. Setidaknya ada beberapa hal:

Pertama, tingginya kendaraan dari luar Bali. Ketika terjebak macet, saya melihat antrean panjang justru disebabkan antrean armada besar seperti truk, mobil angkutan dan bus. 

Terlihat saat sore tadi bahwa truk dan bus pariwisata dari luar Bali banyak mengantre di SPBU. Ini tanda bahwa kunjungan wisata dan permintaan barang dari luar Bali mengalami peningkatan menjelang libur Nataru. 

Kedua, terjadinya panic buying. Kondisi di mana bahan bakar mulai dirasa langka membuat pengemudi akan membeli bahan bakar lebih banyak dibandingkan biasanya. 

Contoh sederhana adalah yang terjadi di kantor. Jika sebelumnya armada cukup mengisi sekali bahan bakar solar rata-rata hanya 15 liter per hari namun karena kelangkaan ini akhirnya diisi 2 kali saat pemberangkatan dan pulang. Tujuan agar besok hari, tangki armada sudah terisi dan tidak perlu pusing mengantre. 

Kondisi ini juga terjadi oleh pengemudi lain. Bayangkan beberapa hari ini banyak armada besar seperti Truk muatan dan bus pariwisata yang mengisi maksimal 40 liter per hari sesuai aturan SPBU. Tujuannya agar mengamankan armada dari kelangkaan BBM di Bali. 

Sudah bisa ditebak, armada yang telat datang akan beresiko tidak kebagian BBM. Kondisi panic buying oleh pengemudi membuat kelangkaan BBM kian tinggi. 

Ketiga, Tingginya Mobilitas di Bali. Meningkatnya kunjungan wisatawan khususnya yang membawa kendaraan, memanfaatkan fasilitas travel agent atau menyewa kendaraan. 

Sejak awal Desember jasa rental kendaraan baik roda dua dan empat sudah dipenuhi pesanan. Bahkan pesanan untuk Desember sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh si pemesan. Ini karena akses transportasi umum di Bali masih terbatas. 

Tingginya mobilitas juga menjadi penyumbang kelangkaan BBM jenis pertalite. Saya pun menjadi salah satu pengendara yang akhirnya beralih sementara dari pertalite ke pertamax. 

Seandainya membawa kendaraan roda empat. Biaya beralihnya dari pertalite ke pertamax sangatlah terasa. Bahkan selisih bisa puluhan ribu sekali pengisian. 

Ternyata ada sedikit garis lurus di mana akhir tahun membuat pariwisata di Bali meningkat tajam namun disisi lain muncul fenomena kemacetan dan kelangkaan BBM. 

Fenomena yang sudah sejak awal Desember ini. Sebagai masyarakat biasa, saya hanya bisa memutar otak bagaimana ketiga hal ini bisa lebih banyak berdampak positif dibanding negatif. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun