Apa saja itu?Â
1. Perkuat Hak Paten Budaya Nusantara
Sejak beberapa tahun ini Indonesia kerap meradang dengan klaim negara lain terhadap budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat kita. Contoh sederhana seperti Tari Pendet, Rendang, Tari Reog, Batik dan masih banyak lainnya.Â
Menurut saya, Pak Jokowi pintar dengan memperkenalkan budaya dan tradisi bangsa kepada pemimpin dunia. Terlihat saat tamu disambut dengan Tari Pendet Bali, dresscode Batik saat Gala Dinner, menyajikan Rendang dalam menu makanan dan beberapa cara lainnya.Â
Disini pemerintah berusaha memperkenalkan bahwa Indonesia kaya akan tradisi dan budaya sehingga kelak jika ada klaim sepihak dari negara lain. Indonesia bisa semakin kuat mempertahankan identitas atas klaim tersebut.Â
2. Menanamkan Jiwa Budaya Bangsa
Biasanya dalam acara resmi, tamu akan memilih menggunakan pakaian formal dan jas bagi kaum pria. Namun melalui Gala Dinner, Pak Jokowi mewajibkan penggunaan batik bagi tamu maupun perwakilan pemerintah seakan berupaya menumbuhkan jiwa budaya bangsa.Â
Saya teringat ketika Nelson Mandela ketika datang ke Indonesia dan diberikan baju batik sebagai cenderamata. Justru Nelson Mandela menyukai dan bahkan sering menggunakan batik dari Indonesia dalam acara formal.Â
Cara ini juga bisa diterapkan dimana baju batik Indonesia memiliki corak khas dan memiliki nilai artistik. Melihat pakaian Batik yang digunakan para pemimpin dunia, saya justru kagum ternyata batik sangat cocok dan membuat pemimpin dunia seperti masyarakat lokal.Â