Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengalaman Menanam Pohon dan Dampak yang Dirasa

15 November 2022   17:42 Diperbarui: 15 November 2022   17:48 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanam pohon bukanlah hal baru karena sejak sekolah hingga kerja sudah beberapa kali mengikuti kegiatan menanam pohon. Setidaknya ada 3 pengalaman yang berkesan yang masih ku ingat hingga saat ini. 

Pengalaman pertama saat duduk semester 4. Saat itu ada mata kuliah Bisnis Internasional dan mahasiswa diminta membuat proyek bisnis secara berkelompok. Kami diberikan modal 500 ribu per kelompok untuk menjalankan bisnis dan harus dilaporkan pada akhir semester.

Berkutat mencari ide bisnis, kelompok saya memutuskan berbisnis Glamour (Gelang for Our Environment). Wuih judul bisnis nya aja unik, ya bisnis yang kami rintis menjual gelas dengan filosofi lingkungan dimana nantinya keuntungan bisnis akan dialihkan untuk aksi lingkungan seperti menanam pohon. 

Bisnis Berbasis CSR Lingkungan | Dokumentasi Pribadi
Bisnis Berbasis CSR Lingkungan | Dokumentasi Pribadi

Saya ingat strategi marketing adalah selain menawarkan secara konvensional, kami juga menghasut calon konsumen dengan pandangan "Beli gelang berarti sudah jadi pahlawan lingkungan atau masa buat lingkungan gak mau ikut sumbangsih membeli Glamour".

Strategi ini berhasil dimana gelang yang kami cetak habis terjual, mendapatkan keuntungan lebih dari 1 juta bahkan meraih bisnis terbaik dalam mata kuliah tersebut. 

Sesuai janji, keuntungan bisnis kami realisasikan dengan aksi tanam pohon di sekitar Bendungan Karangkates Malang. Lokasi ini dipilih karena ada anggota team yang memiliki kenalan sebagai pengelola lingkungan disana. 

Baca juga: Aku dan Ibu Pohon

Pengalaman yang tidak terlupakan dari kegiatan ini, saya dan kelompok membeli bibit tanaman buah-buahan seperti rambutan, mangga dan juga pohon sengon di Tulungagung menggunakan motor. 

Bayangkan kami membawa 4 karung besar berisikan bibit tanaman dengan 2 motor. Badan terasa remuk karena memeluk dan memangku karung besar tersebut dengan waktu perjalanan hingga 1,5 jam.

Pengalaman kedua ketika saya mengambil mata kuliah Politik Ekologi dimana saya mendapatkan pemahaman tentang kerusakan lingkungan atas pembangunan yang terjadi khususnya di negara-negara berkembang.

Akhir mata kuliah ini, saya dipercaya sebagai ketua team memberikan edukasi dan aksi tanam pohon di salah satu daerah di Kabupaten Malang.

Kami sebagai mahasiswa mengajak pemuda di sekitar lokasi tanam pohon cara membuat pupuk kompos dari sisa bahan makanan dan hasil perkebunan yang membusuk. Kebetulan di daerah tersebut merupakan kawasan perkebunan jeruk dimana banyak hasil perkebunan yang rusak dan membusuk tanpa diolah kembali.

Kesan mendalam ketika kami bisa memberikan sedikit edukasi dan aksi menanam pohon di sekitar aliran sungai karena kini banyak lahan di Kabupaten Malang yang sudah rusak akibat pembangunan serta kini kerap terjadi musibah banjir di beberapa tempat.

Pengalaman ketiga ketika saya bekerja dan penempatan di Pasuruan, Jawa Timur. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan mengundang perusahaan-perusahaan di daerah Kabupaten Pasuruan untuk berkontribusi dalam aksi tanam pohon. 

Aksi Tanam Pohon Bersama DLH Kab. Pasuruan | Dokumentasi Pribadi
Aksi Tanam Pohon Bersama DLH Kab. Pasuruan | Dokumentasi Pribadi

Bersyukur saat itu perusahaan ikut terlibat dengan menyumbang 500 pohon yang diagendakan akan ditanam di sekitar kawasan Bromo. Sebagai perwakilan perusahaan, saya terlibat langsung dalam aksi tersebut dan menerima serah terima pohon kepada DLH sebagai pihak yang akan merawat dan menjaga bibit tanaman.

Apa Dampak Kegiatan Aksi Tanam Pohon Yang Saya Rasakan

Secara personal saya merasa senang dalam terlibat dalam beberapa aksi tanam pohon. Setidaknya saya merasa sudah berkontribusi nyata dengan kelestarian lingkungan di sekitar saya.

Saya merasakan sendiri dampak dari kerusakan lingkungan. Kenangan ketika merasakan banjir saat di Pasuruan, banjir ini disebabkan karena kerusakan lingkungan di daerah hulu yang membuat air tidak dapat diserap dalam tanah secara baik.

Penandatangan Kesepakatan Menjaga Lingkungan | Dokumentasi Pribadi
Penandatangan Kesepakatan Menjaga Lingkungan | Dokumentasi Pribadi

Aksi tanam pohon yang dilakukan juga dapat memberikan dampak ekonomi dalam beberapa tahun ke depan. Contoh saat saya menanam bibit buah-buahan seperti mangga dan rambutan. Sekitar 1 tahun kedepan jika tanaman ini tumbuh dengan baik maka bisa menghasilkan buah yang tidak hanya bisa dikonsumsi oleh masyarakat setempat juga memberikan nilai ekonomi jika dijual/

Secara tidak langsung saya dan teman-teman ikut terlibat secara tidak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Tidak menutup kemungkinan masyarakat setempat justru berinisiatif menciptakan kawasan perkebunan khusus seperti mangga atau rambutan di sekitar lokasi aksi tanam karena telah merasakan dampak positif dari tanaman yang berbuah.

Rasa bangga juga terasa ketika ternyata banyak pihak yang memberikan perhatian lebih kepada lingkungan. Saat saya melakukan aksi tanam pohon semasa kuliah atau kerja, banyak pihak yang antusias ikut berkontribusi. 

Contoh pemuda di sekitar lokasi tanam pohon yang mau belajar memanfaatkan hasil kebun yang busuk untuk menjadi kompos bagi tanaman. Selain itu ketika DLH mengajak perusahaan dalam aksi tanam pohon, sangat banyak perusahaan yang ikut terlibat. Bahkan perusahaan-perusahaan ini menyumbang hingga ribuan bibit pohon.

Ini membantahkan anggapan awal saya bahwa banyak perusahaan yang cuek terhadap kerusakan lingkungan. Aksi tanam pohon dianggap sebagai CSR Perusahaan sebagai tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan.

Aksi tanam yang dilakukan beberapa tahun lalu ini tentu diharapkan bisa menjadi upaya kami melestarikan lingkungan jangka panjang. Berharap dengan aksi tanam pohon di daerah aliran sungai serta kawasan hulu mampu mencegah terjadinya musibah seperti tanah longsor dan banjir dikemudian hari.

***

Aksi tanam pohon ternyata menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi saya. Terbukti setiap ada aksi tanam pohon, saya tertarik untuk ikut terlibat. Ini karena saya sadar lingkungan di sekitar kita udah mulai banyak yang rusak akibat aktivitas manusia.

Aksi penduli lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dan jangan menunggu orang lain. Setidaknya ketika kita sudah berupaya berkontribusi terhadap lingkungan bisa jadi menjadi inspirasi bagi orang lain dan mereka tergerak secara sendiri untuk ikut menjaga lingkungan.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun