Apa yang harus dilakukan?Â
Belajar dari orang sekitar yang melakukan over sharing di sosial media. Saya merasa ada beberapa hal yang perlu dirubah.Â
Pertama, Privasimu cukup kamu sendiri yang tahu. Ini penting karena sebagai orang dewasa kita perlu memfilter diri mana yang perlu diceritakan ke sosial media dan mana yang jangan.Â
Jika sesuatu yang menyangkut privasi terlalu banyak diceritakan selain membangun citra negatif bagi diri sendiri juga akan menjadi bahan gosip orang sekitar.
Kedua, cari teman sharing yang tepat. Kadang ada rasa ingin melampiaskan uneg-uneg dalam hati. Namun bingung harus melakukan apa.Â
Tidak ada salahnya mencari teman curhat namun yang bersifat personal. Misalkan cukup kepada sahabat, orang tua atau saudara saja. Ini agar hanya sekelompok kecil saja yang tahu. Selain itu biasanya orang terdekat lebih mengenal kita dan bisa memberikan masukan yang terbaik.Â
Ketiga, Utamakan posting hal bermanfaat. Kini saya lebih suka posting video lucu atau inspiratif di sosial media. Tujuan agar orang melihat kita seakan bahagia tanpa beban. Daripada mereka menilai kita terlalu alay atau childish dari postingan status.Â
Selain itu juga kita memberi manfaat dari postingan. Jika ada yang tertawa bahkan beban pikiran hilang karena postingan lucu kita maka kita sudah berkontribusi mengurangi rasa stres dan beban diri dari teman yang melihat postingan. Atau justru mendapatkan inspirasi dari postingan kita maka ini akan menjadi keberkahan tersendiri.Â
***
Wajar sebagai makhluk sosial kita butuh tempat untuk sharing keluh kesah. Di jaman serba digital, kita memilih sharing melalui sosial media. Ironisnya justru banyak yang terjebak dan melakukan over sharing.Â