# Jadikan Pengalaman Masa Lalu Sebagai Cermin
Ada seorang senior bercerita jika dulu saat masih jadi pegawai baru. Dirinya kerap direndahkan atasan dan teman sekitar. Dirinya pun merasa dianak-tirikan di lingkungan kerja. Pengalaman buruk ini membuat dirinya menjadi sosok tegar, mandiri dan berusaha jadi terbaik.Â
Beberapa tahun kemudian, senior saya telah dipercaya sebagai leader dengan membawahi beberapa orang. Justru dirinya berusaha bersikap humanis pada bawahan.Â
Hal luar biasa, ia jadikan pengalaman buruk masa lalu sebagai cermin untuk memperlakukan orang lain. Ia tidak ingin anak buahnya merasakan dan memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan seperti dirinya dulu.Â
Sangat jarang saya menemukan sosok seperti ini. Seringkali saya menemukan sosok yang ingin membalas dendam kenangan masa lalu.
Contoh jika dulu ia direndahkan oleh senior, ketika kini posisinya sudah di level atas. Ia membalas sikap senior yang posisinya di bawah dirinya. Atau ketika dulu dia sering dimarahi oleh atasan, maka kini ia juga bersikap sama suka memarahi bawahan.
Sosok yang menjadikan pengalaman sebagai refleksi hidup memang langka namun bukan berarti tidak ada. Kini saatnya kita bisa jadi sosok tersebut dengan menjadikan pengalaman buruk sebagai pembelajaran hidup agar dirinya tidak melakukan hal sama kepada bawahan.Â
# Belajar Berempati
Saya pernah menonton sebuah video inspirasi. Seorang atasan mendapati karyawan wanita di kantornya sering datang terlambat.Â
Awalnya ia merasa kesal dan bermaksud menegur si bawahan, namun ketika menyadari alasan keterlambatan ia justru berubah sikap.Â