Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Obat Sirup Bikin Was-was, Saatnya Kita Kembali ke Tanaman Obat Keluarga (Toga)

10 November 2022   18:24 Diperbarui: 12 November 2022   11:56 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam Tanaman Toga Di Pekarangan | Sumber Situs Ayo Semarang - Ayo Indonesia

"Ada yang tahu obat alternatif buat turunin demam anak? Tapi jangan rekomendasikan obat sirup ya."

Sebuah pesan masuk dalam WhatsApp grup. Pertanyaan sederhana terkait kesehatan anak. Mengingat saat ini isu pelarangan obat sirup oleh BPOM membuat banyak orang resah dan panik karena tidak sedikit selama ini orang tua yang terlanjur memberikan obat sirup kepada anak.

Mengutip dari salah satu portal berita, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mencatat ada sekitar 206 kasus gagal ginjal akut pada anak,99 di antaranya meninggal dunia (Sumber klik disini). Ada indikasi bahwa penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak arena kandungan dietilena glikol dan etilena glikol dalam sirup parasetamol.

Tercatat hingga 7 November 2022 ada 69 obat sirup yang dilarang beredar dan dikonsumsi menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM menyatakan daftar obat sirup dilarang tersebut akan bertambah lagi (Sumber Klik Disini). 

Di tengah isu kesehatan ini, saya justru teringat dengan toga yang dulu kerap diajarkan oleh guru dalam mata pelajaran ilmu alam. 

Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Dulu saya pernah iseng menanam tanaman bumbu dapur di pekarangan rumah. Ternyata tidak sulit menanam toga. Dalam waktu beberapa bulan, tanaman sudah bisa dipanen. 

# Saatnya Menggiatkan Lagi Tanaman Toga di Sekitar Kita

Bagi saya tidak sulit jika kita mau kembali beralih ke tanaman toga khususnya dengan adanya kandungan berbahaya dalam obat sirup anak. Ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil. Apa saja itu?

# Perlahan Belajar Bahasa Latin

Dulu semasa sekolah, guru meminta siswa untuk menanam tanaman toga di pekarangan sekolah dan diberi keterangan nama tanaman tersebut dengan bahasa indonesia dan latin. Secara tidak langsung saya ikut belajar sistem penamaan latin. 

  • Jahe (Zingiber officinale), 
  • Lidah Buaya (Aloe vera)
  • Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
  • Kunyit (Curcuma longa)

Tanaman Toga Dan Informasi Terkait Tanaman | Sumber Ide Modif
Tanaman Toga Dan Informasi Terkait Tanaman | Sumber Ide Modif

Tanpa disadari kita pun jadi ikut belajar tentang penamaan ilmiah tanaman dalam bahasa latin. Saya yakin jika sering membaca penamaan latin, bisa cepat tertanam dalam alam bawah sadar dan bahkan hapal. 

Bisa jadi justru kita bisa mendapatkan nilai bagus saat mata pelajaran ilmu alam atau biologi karena mampu menjelaskan nama tanaman baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa latin. 

Memahami Lebih Detail Obat Alternatif

Saat ini masyarakat sudah sangat mengandalkan obat hasil industri untuk menyembuhkan penyakit. Bahkan dalam tulisan kesehatan sebenarnya mengonsumsi obat dalam jangka panjang tidaklah bagus.

Dikhawatirkan akan memberikan efek samping bahkan bakteri/virus justru kian kebal dalam tubuh yang membuat pengguna perlu meningkatkan dosis penggunaan obat. 

Ini berbeda jika kita mengonsumsi obat dari tanaman toga. Karena bersifat alami dan tidak ada bahan kimia maka tanaman obat aman digunakan dalam jangka panjang. 

Contoh tanaman kumis kucing telah dikenal sebagai obat untuk penderita infeksi ginjal, infeksi kandung kemih maupun sakit kencing batu. 

Lidah buaya sering digunakan tidak hanya menjaga kesehatan rambut juga dapat untuk perawatan wajah. Daun sirih dipercaya dapat membantu mengurangi permasalahan mimisan, bau mulut, jerawat, sariawan dan sebagainya. 

Di pekarangan rumah dulu banyak tertanam temulawak. Saya baru tahu jika tanaman ini berkhasiat untuk sakit demam, sakit kepala, maag, sakit asma dan penyakit di sekitar dada. 

# Menciptakan Masyarakat Sehat

Saya pernah melintas di salah satu perkampungan yang ternyata setiap rumah memiliki tanaman toga. Wuah, ternyata masyarakat di perkampungan tersebut terbiasa dengan jenis tanaman ini dan bahkan tengah menyiapkan diri dalam kompetisi desa sehat. 

Menanam Tanaman Toga Di Pekarangan | Sumber Situs Ayo Semarang - Ayo Indonesia
Menanam Tanaman Toga Di Pekarangan | Sumber Situs Ayo Semarang - Ayo Indonesia

Sebagai tanaman obat keluarga, budidaya dan sistem penanaman tanaman toga bahkan bisa dilakukan di lahan sempit. Memanfaatkan kaleng bekas, pipa paralon atau media karung pun kita bisa menanam tanaman toga sederhana seperti kumis kucing, lidah buaya, kencur, kunyit dan sebagainya. 

Saya ingat saat kecil menanam kunyit dengan menggunakan pot kecil dan ternyata tanaman tumbuh hingga menghasilkan umbi kunyit. Dengan penataan yang rapi, ternyata tanaman toga juga dapat mempercantik lingkungan rumah. Jadi selain bermanfaat bagi kesehatan juga memberi dampak bagi lingkungan sekitar. 

# Mengurangi Ketergantungan Obat Industri

Seandainya kita sudah terbiasa memanfaatkan dan mengolah hasil alam sebagai obat maka niscaya perlahan kita akan mulai mengurangi ketergantungan obat industri. 

Berkaca pada kakek-nenek kita di zaman dahulu yang belum mengenal obat industri. Mereka selalu memanfaatkan obat-obatan hasil alam. Bahkan penyakit bisa disembuhkan dan kondisi tubuh sehat karena minim bahan kimia dalam tubuh. Alhasil ini menjadi rahasia kenapa orang jaman dahulu berusia panjang. 

Berbeda dengan masyarakat saat ini. Sedikit-sedikit minum obat industri. Ketika dirasa sudah tidak mempan, masyarakat suka menambah dosis tanpa konsultasi dengan dokter, apoteker atau tenaga kesehatan. 

Tidak jarang muncul kasus overdosis atau timbul efek samping yang membahayakan kesehatan. Mengonsumsi obat alami lebih aman dan jarang memunculkan efek samping berlebihan. 

# Tanaman Toga Bernilai Ekonomis

Banyak tanaman toga yang ternyata mampu memberikan nilai ekonomis. Misalkan tanaman kunyot, kencur, jahe, maupun temulawak yang juga kadang digunakan sebagai bumbu masakan. Hasil budidaya pun bisa kita gunakan untuk konsumsi pribadi atau bahkan dijual. 

Jenis Tanaman Toga | Sumber Tirto.id
Jenis Tanaman Toga | Sumber Tirto.id

Tanaman ini dibutuhkan oleh pelaku usaha jamu tradisional. Artinya ketika kita memiliki hasil tanaman berlebih, kita bisa jual untuk mendapatkan pemasukan tambahan. 

Tanaman lidah buaya pun kini sudah dijadikan sebagai bahan pembuatan jelly. Bahkan jelly dari lidah buaya banyak yang telah diekspor keluar negeri.

***

Ketakutan masyarakat untuk mengonsumsi obat sirup saat ini dilandaskan atas temuan peredaran obat yang memiliki kandungan berbahaya yang menyebabkan gagal ginjal akut pada pengkonsumsi terutama anak. 

Mengantisipasi hal ini alangkah baiknya kita mulai kembali kepada alam dengan memanfaatkan hasil alam sebagai obat-obatan alternatif. Tanaman obat keluarga (toga) menjadi pilihan tepat karena kita sudah mengenal tanaman ini sejak kecil bahkan sudah dimanfaatkan oleh kakek-nenek kita sebelum maraknya penjualan obat industri. 

Bagi Kompasiana, masihkah memanfaatkan tanaman toga sebagai obat alternatif sehari-hari? 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun