Berkumpulnya pemimpin dunia ini seakan merepresentasikan 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia (Sumber Klik di sini).Â
Pengamanan sangat penting karena pemimpin dunia ini umumnya adalah orang yang didukung sepenuhnya oleh rakyat di negaranya. Sehingga jika terjadi sesuatu kepada kepala negara/kepala pemerintahan akan bisa menciptakan ketegangan politik.Â
3. Konflik Rusia-Ukraina Dapat Menciptakan Kubu Politik
Keamanan di Bali tidak hanya menjaga keamanan di lingkungan sekitar namun juga keamanan internal pertemuan. Sudah rahasia umum jika dampak ketegangan Rusia-Ukraina telah menciptakan beberapa kubu di dunia.Â
Ada negara yang mendukung Rusia dan tidak sedikit yang mendukung Ukraina. Ketegangan ini dikhawatirkan tetap dibawa dalam suasana pertemuan G20. Apalagi peran Indonesia sebagai tuan rumah dan Pak Jokowi sebagai presidensi G20 sehingga pemerintah harus memastikan bahwa keamanan khususnya para delegasi tetap terjaga.Â
Jangan sampai konflik Rusia-Ukraina justru membuat suasana pertemuan G20 menjadi panas atau bahkan disisipi kepentingan terselubung.Â
4. Bali sebagai Representasi Indonesia
Keterpilihan Bali sebagai tuan rumah pasti dengan pertimbangan khusus, di mana Bali sudah terbiasa menjadi tuan rumah ajang internasional, masih dinilai aman dan pintu pariwisata internasional.Â
Jika pertemuan G20 dapat berlangsung aman baik dari keselamatan serta tidak ada wabah penyakit baru yang terjadi selama acara akan membuat dunia akan mulai melirik Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk dikunjungi untuk urusan wisata dan bisnis.
Ini karena kegiatan ini pasti akan diliput oleh media asing. Otomatis dengan pemberitaan positif, akan memudahkan pemerintah meyakinkan masyarakat internasional bahwa Indonesia sudah pulih pasca-pandemi.