Apa yang sobat Kompasiana rasakan ketika melihat aksi truk dan bus ugal-ugalan seperti video di atas. Jujur saya dari menonton saja kesal seakan si pengemudi mempertaruhkan nyawanya dan nyawa orang sekitar denagn aksi nekatnya.Â
"Apa tuh sopir SIM-nya bodong ya atau hasil nembak atau gak punya SIM sama sekaki"
Pikiran ini selalu terlintas ketika melihat aksi berbahaya yang dilakukan si sopir. Mulai kebut-kebutan, arogan di jalan, tidak mematuhi aturan dan sebagainya.Â
Di atas hanyalah segelintir dimana sopir mobil besar melakukan aksi ugal-ugalan yang membahayakan banyak orang. Setidaknya ada 1 pemotor tewas karena tertabrak bus yang dikemudikan secara ugal-ugalan di Sragen.Â
Ada seorang sopir di kantor yang dulu sempat berprofesi sebagai sopir bus. Dirinya bercerita aksi kebut atau ugal-ugalan adalah hal lumrah di kalangan sopir. Ada beberapa alasan yang mendasari seperti dikejar setoran, ingin cepat sampai, emosi disalip kendaraan lain atau hanya pamer skill mengemudi.Â
Nyatanya mereka pahan betul resiko dari aksi mereka namun ada sebuah tradisi di kalangan sopir, kalau gak ngebut dan menyalip dengan cepat dan tepat berarti belum lolos jadi sopir bus.Â
2. Pengemudi Pemula Tanpa Pengawasan Profesional
Secara naluriah kita saat ini pasti termotivasi ingin belajar sesuatu hal baru termasuk mengemudi kendaraan seperti motor atau mobil. Ada yang belajar otodidak, diajarkan teman atau orang tua dan ada yang memanfaatkan kursus mengemudi.Â
Saya sebenarnya merekomendasikan pemula untuk belajar dari orang profesional seperti kursus mengemudi karena mereka selain berpengalaman juga memiliki kemampuan lalu lintas yang baik.Â