Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar dari Pengalaman, Ini Cara Aman Saat Berada di Keramaian di Bali

2 November 2022   14:02 Diperbarui: 3 November 2022   06:02 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bali kerapkali menjadi tuan rumah ajang kegiatan yang mengundang atau melibatkan banyak orang. Acara seperti pertandingan olahraga, DJ Party, Konser ataupun keagamaan yang melibatkan bisa ratusan bahkan ribuan orang dalam satu tempat. 

Dua bulan lalu saya sempat mendatangi 2 acara DJ party yang diadakan di beach club dan sebuah hotel di Bali. Sebenarnya saya kurang suka datang ke acara keramaian namun kebetulan perusahaan menjadi pihak sponsor sehingga diberikan beberapa tiket gratis. 

Lumayan karena tiket yang diberikan kelas VVIP dan setidaknya mencoba sensasi mendengarkan musik hingga tengah malam. Apalagi acara ini standar internasional sehingga pengunjung banyak dari luar kota ataupun wisatawan asing. 

Benar saja acara ini dihadiri ribuan orang bahkan semakin malam semakin ramai karema puncak acara sengaja dilakukan di penutup kegiatan. Sudah ditebak berada di tengah keramaian bukanlah suatu yang nyaman bagi saya yang jarang ikut kegiatan ini. 

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan selama berada di pusat keramaian. Apa saja itu? 

1. Pahami Diri Bukan Agoraphobia atau Agorafobia

Agoraphobia atau agorafobia adalah perasaan cemas atau takut berlebihan jika berada di tempat atau situasi  ramai yang membuat penderitanya merasa gugup, panik, terperangkap, tidak berdaya, atau malu. 

Seseorang Dengan Agoraphobia | Sumber Situs SehatQ
Seseorang Dengan Agoraphobia | Sumber Situs SehatQ

Saran terbaik jika pembaca ternyata seorang Agorafobia, lebih baik jangan memaksakan diri saat berada di pusat keramaian. Saya pernah punya teman yang memiliki riwayat ini dan tahu bagaimana dampak jika dipaksakan. 

Teman saya berkeringat dingin, pusing dan bahkan mual saat berada di tempat yang ramai. Bahkan yang ekstrem bisa sampai pingsan atau menjerit menangis karena terlalu panik. 

Seandainya tetap ingin hadir di tempat ramai, lakukan scamming apakah ada titik yang lebih sepi untuk menikmati acara. Agak tidak lucu jika tiba-tiba kita pingsan atau menjerit karena panik ada di pusat keramaian. Selain akan jadi pusat perhatian yang lain, pastinya kita juga akan jadi malu sendiri. 

2. Tentukan Lokasi Khusus Jika Terpencar

Di Bali kerapkali ada kegiatan massal yang dilakukan dalam durasi panjang atau bahkan hingga tengah malam. Semakin seru jika datang bersama teman, keluarga, orang spesial atau kelompok. 

Acara Keramaian Yang Memiliki Resiko Keamanan Diri | Sumber Grid.id
Acara Keramaian Yang Memiliki Resiko Keamanan Diri | Sumber Grid.id

Sayang dalam kondisi ini kerap terjadi kita terpencar dari teman atau kelompok kita. Apalagi jika apes, gadget mati dan kita bingung dengan situasi sekitar. Selain akan membuat panik tentu saja rencana awal datang bersenang-senang malah berakhir runyam.

Saya selalu menerapkan cara ini untuk antisipasi jika terpencar atau ada anggota yang susah dilacak dan susah dihubungi. Misalkan jika ada yang terpencar, ketemuan di pintu masuk, parkiran, bar atau titik khusus. Agar memudahkan kita menemukan atau ditemukan oleh rombongan atau teman kita. 

3. Amati Aktivitas Pengunjung Sekitar

Kadang ada aja pengunjung yang beraktivitas yang dapat memicu hal negatif. Misalkan di Bali, penjualan barang alkohol memang tidak dilarang. Kondisi ini kerapkali digunakan pengunjung untuk diam-diam membawa minuman alkohol di tengah acara keramaian. 

Saya beberapa kali memergoki tamu yang sengaja menuangkan minuman alkohol ke botol minuman atau plastik agar bisa lolos pemeriksaan petugas acara. Ketika lolos, mereka sesukanya meminum alkohol di pusat keramaian. 

Jika menemukan orang atau kelompok ini alangkah baiknya menghindar. Alasan utama ketika seseorang mabuk maka mereka tidak bisa mengontrol diri dan bahkan mudah terpancing emosi atau membuat keributan di lokasi acara. 

Sudah sering melihat ada tamu mabuk berantem di pusat keramaian karena kondisi pikiran sudah tidak terkontrol. Emosi karena urusan sepele seperti tersenggol tamu lain, bertingkah konyol atau bercanda diluar batas. 

Selain itu ada juga pengunjung yang membawa petasan, atau senjata tajam saat berada di keramaian. Jika sudah melihat gerak-gerik mencurigakan lebih baik laporkan ke petugas agar terhindar dari hal-hal tidak diinginkan. 

Acara Musik Di Salah Satu Hotel Di Bali | Sumber Mixmag Asia
Acara Musik Di Salah Satu Hotel Di Bali | Sumber Mixmag Asia

4. Lindungi Barang Bawaan

Ingin Happy Malah Buntung

Tidak sedikit pengunjung yang merasakan kondisi ini. Jangan selalu berpatokan bahwa Bali adalah tempat aman karena sejatinya sudah banyak kejadian yang kurang menyenangkan. 

Tetap waspada karena di tengah keramaian, kita akan bertemu dengan banyak orang asing dan niat hati berbeda. Ada oknum yang sengaja datang di pusat keramaian untuk mencopet barang bawaan pengunjung lain. Ini kejadian terjadi pada teman saya. Ketika lagi asik menikmati acara di lokasi yang penuh sesak. Gadget dan dompet melayang karena dicopet orang asing. 

Jika tidak ingin bernasib sama, lakukan upaya preventif misalkan gunakan tas kecil dan tempatkan di tubuh bagian depan agar terpantau. Gunakan pakaian atau jaket dengan saku di dalam serta hindari membawa barang yang memancing oknum untuk berniat jahat. 

5. Pilih Posisi Aman Saat Di Pusat Keramaian

Nasib dan kondisi tidak ada yang bisa menebak. Acara yang awalnya berjalan lancar bisa saja menjadi ricuh dan membawa petaka. Belajar dari kasus tragedi Halloween di Itaewon. 

Tidak ada yang menduga kejadian ini merenggut nyawa ratusan orang dalam hitungan jam. Atau tragedi Kanjuruhan malang yang menjadi insiden terburuk dalam ajang olahraga di tanah air. 

Lebih baik cari tempat aman seperti berada dekat panitia atau petugas keamanan, dekat pintu keluar atau titik dengan kelonggaran masih aman. 

Jika terjadi sesuatu yang tidak terduga. Kita bisa menyelamatkan diri atau terbebas lebih cepat. Jangan sampai kita jadi korban dalam tragedi yang tidak diinginkan. 

Saya pun menerapkan hal ini, menghindari titik seperti depan panggung acara atau di sentral lokasi. Titik ini rawan dan susah untuk melindungi diri karena posisi padat dan jauh dari pintu keluar. 

***

Sebagai manusia biasa kadang kita suka berada di lokasi keramaian. Ini karena ada aktivitas menyenangkan sehingga orang datang beramai-ramai. 

Jangan sampai kita mengalami kejadian buruk saat datang di acara tersebut. Belajar dari pengalaman diri sendiri serta beberapa tragedi belakangan ini. Kita perlu preventif agar bisa lebih mawas diri. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun