Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Artikel Utama

Mengintip Kesiapan Masyarakat Bali dalam Persiapan G20

2 November 2022   09:29 Diperbarui: 4 November 2022   16:40 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan Papan Reklame G20 Di Bali | Sumber Portal Informasi Indonesia Indonesia.go.id

Tinggal beberapa hari lagi Bali akan menyambut kedatangan para delegasi G20. Sebagai tuan rumah, Bali telah mulai bersolek diri dari berbagai aspek untuk mengambil bagian dalam menyukseskan pertemuan G20 yang akan diselenggarakan tanggal 15-16 November 2022 di Nusa Dua. 

Berdasarkan pengamatan saya, persiapan G20 sudah dimulai sejak awal tahun. Berbagai spanduk, banner dan iklan G20 banyak menghiasi ruang publik di Bali seperti bandara, terminal, pelabuhan, tempat keramaian, dan mal. 

Persiapan G20 Di Bali | Sumber Detik.com
Persiapan G20 Di Bali | Sumber Detik.com

Terlalu banyak media promosi yang disebar membuat saya familiar dengan tagline Recover Together, Recover Stronger. Upaya menciptakan stigma untuk pulih dan kuat bersama-sama. 

Hari ini pun saya sempat mengunjungi wilayah pantai di Singaraja yang terletak di Bali Utara. Secara letak geografis, lokasi ini sangat jauh dari Nusa Dua yang menjadi fokus utana pertemuan ini. 

Namun saya melihat spanduk G20 menghiasi beberapa stand usaha yang terdapat di salah satu pantai di Singaraja. Tandanya meski tidak terdampak langsung, upaya promosi pemerintah pusat dan daerah seakan merata dan sekaligus menginfokan kepada masyarakat Bali bahwa akan ada hajatan besar di November ini. 

Kegiatan G20 Yang Akan Berlangsung Di Bali | Sumber Liputan6.com
Kegiatan G20 Yang Akan Berlangsung Di Bali | Sumber Liputan6.com

Hal luar biasa beberapa bulan lalu sempat bersantai di salah satu kedai kecil di Ubud, pemilik kedai sangat antusias bercerita tentang kegiatan G20 yang notabane-nya masih simpang siur terkait lokasi kegiatan. 

Bahkan si pemilik kedai meyakinkan saya bahwa dirinya mendapatkan informasi dari sumber terpercaya jika G20 akan dilaksanakan di November dan Bali akan jadi Tuan Rumah. 

Saya ingat betul beliau bercerita dengan penuh semangat dan optimis bahwa G20 akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi dan pariwisata di Bali. Ada beberapa alasan yang disampaikan beliau. 

Alasan beliau yang masih saya ingat, Bali telah menjadi barometer pariwisata di Indonesia dan dunia. Ketika Bali mulai dikunjungi wisatawan asing maka daerah di sekitarnya juga akan terdampak positif. 

Alasan lain beliau mengatakan upaya paling realistis untuk meyakinkan masyarakat dunia bahwa Indonesia sudah aman adalah dengan promosi media asing dan pembukaan pariwisata sesegera mungkin. 

Entah kenapa kini saya mengamini alasan beliau karena pemaparan beliau logis dan terbukti saat ini. Apalagi sejak pariwisata internasional di buka, area yang sempat terpuruk seperti Ubud, Sanur, Kuta, dan Nusa Dua kini sudah mulai ramai kembali. 

Pemasangan Papan Reklame G20 Di Bali | Sumber Portal Informasi Indonesia Indonesia.go.id
Pemasangan Papan Reklame G20 Di Bali | Sumber Portal Informasi Indonesia Indonesia.go.id

Kesiapan lainnya yang saya liat, pemerintah mulai membenahi berbagai infrastruktur. Sejak Juni, beberapa area sudah dilakukan pembenahan seperti interior bandara, jalan di sekitar Nusa Dua, lampu di Jalan Tol Bali Mandara, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar listrik dan masih banyak lainnya. 

Sudah rahasia umum jika masyarakat Bali akan menghindari melewati jalan di sekitar Nusa Dua saat malam hari. Ini karena pengerjaan proyek persiapan G20 dilakukan di atas jam 8 malam. Saya pernah merasakan sendiri terjebak macet hingga 2 jam di sekitar Nusa Dua karena ada proyek perbaikan jalan. 

"Duh pak, saya terjebak macet berjam-jam dan baru sampai rumah tengah malam," sopir kantor sempat curhat pengalamannya saat saya meminta tolong mengantarkan barang untuk Bos Besar di salah satu hotel di Nusa Dua. Seandainya buka urusan urgent, lebih baik diam di rumah dibandingkan bepergian ke Nusa Dua saat malam hari. 

Meski sempat menciptakan kemacetan dan ketidaknyaman atas beberapa proyek, kini masyarakat Bali merasa bangga dan ikut senang atas perbaikan dan penataan area di Bali. 

Setiap melewati Tol Bali Mandara yang jadi ikon Bali saat ini, saya selalu mendokumentasikan suasana dan keindahan tol karena dilengkapi penerangan baik serta terdapat taman hijau dan pernak-pernik bernuansa budaya. 

Hutan mangrove yang terdapat di daerah Benoa mulai ditata rapi, ada taman yang dibangun indah serta jalanan yang kini mulus rata. Jujur berdasarkan pengalaman saya dulu sebelum ada persiapan G20, ada beberapa arah jalan di sekitar kuta dan Nusa Dua yang berlubang dan tidak rata. Kini kondisi layaknya jalan baru yang bikin pengendara nyaman. 

Persiapan lain juga dilakukan oleh pengelola hotel, restoran, dan cafe di sekitar lokasi acara. Sempat ketika mengunjungi salah satu hotel berbintang 5 di Nusa Dua yang juga menjadi tempat menginap delegasi G20. Saya mengobrol dengan staf terkait kesiapan pengelola hotel. 

Ternyata sejak 3 bulan sebelumnya sudah dilakukan renovasi besar-besaran mulai dari kamar, resto, bar, kolam, dan fasilitas hotel lainnya. Jumlah pegawai pun mengalami penambahan signifikan. Sebenarnya ini juga karena dampak telah dibukanya pariwisata internasional di Bali sehingga tingkat okupansi hotel mulai tinggi. 

Saya sempat mengobrol dengan beberapa orang yang ternyata menjadi pegawai baru di salah satu hotel dan resto di kawasan Badung. Mereka merasa beruntung bahwa saat ini sudah banyak lowongan pekerjaan yang dibuka. Ini jadi kabar baik bagi masyarakat Bali yang sempat terdampak karena pandemi karena pengurangan atau dirumahkan sementara. 

Sekilas pun jika mengunjungi Kuta dan Ubud yang dulu banyak kios usaha tutup. Perlahan kini sudah kembali buka dan berjalan normal. Kondisi tempat wisata pun mulai ramai. 

Namun kehadiran G20 juga sempat membuat rasa khawatir di benak masyarakat Bali. Kehadiran pemimpin negara selain membawa pengaruh positif namun juga ada sisi negatif. 

Surat Edaran Gubernur Bali Terkait Pembatasan Kegiatan Masyarakat Menyambut G20 | Situs Humas Polda Bali
Surat Edaran Gubernur Bali Terkait Pembatasan Kegiatan Masyarakat Menyambut G20 | Situs Humas Polda Bali

Baru-baru ini saya mendapat info akan ada pemberlakuan PKM di beberapa titik khususnya di area yang berkaitan dalam rangkaian acara G20. Wilayah sekitar bandara, Nusa Dua dan Kuta menjadi area ring 1 yang artinya akan diberlakukan PKM secara ketat. 

Rasa was-was karena PKM akan membuat aktivitas dibatasi dan bisa memengaruhi mata pencaharian masyarakat yang bergantung dari pariwisata. 

Paman saya yang bekerja sebagai agen perjalanan mengatakan selama masa PKM G20 mau tidak mau harus memikirkan cara agar bisa tetap bekerja. Salah satu merekomendasikan para tamu untuk berwisata di luar Badung dan Denpasar. 

Meskipun ini akan memengaruhi dari sisi pendapatan karena agen perjalanan banyak bekerja sama dengan tempat wisata dan usaha oleh-oleh di sekitar Badung dan Denpasar. 

Setidaknya adanya surat edaran sejak beberapa hari lalu mampu membuat masyarakat semakin siap terhadap dampak positif dan negatif atas kegiatan G20 di Bali. 

***

Kegiatan G20 hanyalah tinggal menunggu hari saja di mana Bali dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan ini. Secara umum masyarakat Bali dan pelaku pariwisata menyambut positif kegiatan ini. 

Terbukti penerbangan internasional telah dibuka, tempat wisata mulai ramai dikunjungi, masyarakat yang semula mengganggur mulai bisa mendapatkan pekerjaan baru dan tingkat okupansi hotel meningkat. 

Namun adanya pemberlakuan kegiatan masyarakat selama G20 pastinya juga berdampak kurang baik. Tapi saya percaya dampak positif akan lebih besar dari negatif dari kegiatan G20 di Bali. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun