Ternyata sejak 3 bulan sebelumnya sudah dilakukan renovasi besar-besaran mulai dari kamar, resto, bar, kolam, dan fasilitas hotel lainnya. Jumlah pegawai pun mengalami penambahan signifikan. Sebenarnya ini juga karena dampak telah dibukanya pariwisata internasional di Bali sehingga tingkat okupansi hotel mulai tinggi.Â
Saya sempat mengobrol dengan beberapa orang yang ternyata menjadi pegawai baru di salah satu hotel dan resto di kawasan Badung. Mereka merasa beruntung bahwa saat ini sudah banyak lowongan pekerjaan yang dibuka. Ini jadi kabar baik bagi masyarakat Bali yang sempat terdampak karena pandemi karena pengurangan atau dirumahkan sementara.Â
Sekilas pun jika mengunjungi Kuta dan Ubud yang dulu banyak kios usaha tutup. Perlahan kini sudah kembali buka dan berjalan normal. Kondisi tempat wisata pun mulai ramai.Â
Namun kehadiran G20 juga sempat membuat rasa khawatir di benak masyarakat Bali. Kehadiran pemimpin negara selain membawa pengaruh positif namun juga ada sisi negatif.Â
Baru-baru ini saya mendapat info akan ada pemberlakuan PKM di beberapa titik khususnya di area yang berkaitan dalam rangkaian acara G20. Wilayah sekitar bandara, Nusa Dua dan Kuta menjadi area ring 1 yang artinya akan diberlakukan PKM secara ketat.Â
Rasa was-was karena PKM akan membuat aktivitas dibatasi dan bisa memengaruhi mata pencaharian masyarakat yang bergantung dari pariwisata.Â
Paman saya yang bekerja sebagai agen perjalanan mengatakan selama masa PKM G20 mau tidak mau harus memikirkan cara agar bisa tetap bekerja. Salah satu merekomendasikan para tamu untuk berwisata di luar Badung dan Denpasar.Â
Meskipun ini akan memengaruhi dari sisi pendapatan karena agen perjalanan banyak bekerja sama dengan tempat wisata dan usaha oleh-oleh di sekitar Badung dan Denpasar.Â
Setidaknya adanya surat edaran sejak beberapa hari lalu mampu membuat masyarakat semakin siap terhadap dampak positif dan negatif atas kegiatan G20 di Bali.Â
***