Alasan beliau yang masih saya ingat, Bali telah menjadi barometer pariwisata di Indonesia dan dunia. Ketika Bali mulai dikunjungi wisatawan asing maka daerah di sekitarnya juga akan terdampak positif.Â
Alasan lain beliau mengatakan upaya paling realistis untuk meyakinkan masyarakat dunia bahwa Indonesia sudah aman adalah dengan promosi media asing dan pembukaan pariwisata sesegera mungkin.Â
Entah kenapa kini saya mengamini alasan beliau karena pemaparan beliau logis dan terbukti saat ini. Apalagi sejak pariwisata internasional di buka, area yang sempat terpuruk seperti Ubud, Sanur, Kuta, dan Nusa Dua kini sudah mulai ramai kembali.Â
Kesiapan lainnya yang saya liat, pemerintah mulai membenahi berbagai infrastruktur. Sejak Juni, beberapa area sudah dilakukan pembenahan seperti interior bandara, jalan di sekitar Nusa Dua, lampu di Jalan Tol Bali Mandara, pembangunan stasiun pengisian bahan bakar listrik dan masih banyak lainnya.Â
Sudah rahasia umum jika masyarakat Bali akan menghindari melewati jalan di sekitar Nusa Dua saat malam hari. Ini karena pengerjaan proyek persiapan G20 dilakukan di atas jam 8 malam. Saya pernah merasakan sendiri terjebak macet hingga 2 jam di sekitar Nusa Dua karena ada proyek perbaikan jalan.Â
"Duh pak, saya terjebak macet berjam-jam dan baru sampai rumah tengah malam," sopir kantor sempat curhat pengalamannya saat saya meminta tolong mengantarkan barang untuk Bos Besar di salah satu hotel di Nusa Dua. Seandainya buka urusan urgent, lebih baik diam di rumah dibandingkan bepergian ke Nusa Dua saat malam hari.Â
Meski sempat menciptakan kemacetan dan ketidaknyaman atas beberapa proyek, kini masyarakat Bali merasa bangga dan ikut senang atas perbaikan dan penataan area di Bali.Â
Setiap melewati Tol Bali Mandara yang jadi ikon Bali saat ini, saya selalu mendokumentasikan suasana dan keindahan tol karena dilengkapi penerangan baik serta terdapat taman hijau dan pernak-pernik bernuansa budaya.Â
Hutan mangrove yang terdapat di daerah Benoa mulai ditata rapi, ada taman yang dibangun indah serta jalanan yang kini mulus rata. Jujur berdasarkan pengalaman saya dulu sebelum ada persiapan G20, ada beberapa arah jalan di sekitar kuta dan Nusa Dua yang berlubang dan tidak rata. Kini kondisi layaknya jalan baru yang bikin pengendara nyaman.Â
Persiapan lain juga dilakukan oleh pengelola hotel, restoran, dan cafe di sekitar lokasi acara. Sempat ketika mengunjungi salah satu hotel berbintang 5 di Nusa Dua yang juga menjadi tempat menginap delegasi G20. Saya mengobrol dengan staf terkait kesiapan pengelola hotel.Â