Pernah kah merasakan kondisi kesehatan mental terganggu atau terpuruk di dunia kerja?Â
Secara personal saya pernah merasakan kondisi ini. Bagaimana saya mengalami kondisi tersebut?Â
Singkat cerita saya pernah dipercaya sebagai Distribution Manager di pabrik utama tempat kerja saat ini. Secara otomatis saya bertanggung jawab dalam pendistribusian barang baik ke cabang, customer maupun distributor.Â
Membawahi ratusan staff khususnya sopir dan helper bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi sistem pendistribusian selama 24 jam dan memastikan armada aman dan layak berjalan. Tantangan berusaha memberikan kontribusi terbaik pada perusahaan dan menjaga layanan kepada mitra bisnis ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan.Â
Bisa dibayangkan dalam sehari saya bisa menerima telepon dan pesan Whatssapp hingga ratusan. Mulai dari request order, permintaan dadakan, komplain hingga follow up pengiriman.Â
Bahkan sudah terlalu sering tengah malam masih menerima telepon dari mitra bisnis atau staff. Pernah saya mendapat kabar jika terjadi musibah yang dialami oleh driver dimana mobil rusak atau kecelakaan di jalan. Alhasil saya harus memikirkan solusi di situasi yang tidak nyaman.Â
Dampaknya apa?Â
Percaya atau tidak karena terlalu sering gadget berbunyi membuat kondisi emosional saya menjadi lebih labil. Jika dulu saya lebih kalem dan tenang namun saat itu mendengar gadget berbunyi saja sudah membuat saya menghela nafas dan berujar, "hmmm apa lagi ini", " duh ada komplain darimana lagi ini? "jangan sampai ada kejadian di jalan"
Pikiran negatif ini membuat otak saya terasa stres disaat siang hingga malam dan muncul pikiran-pikiran lain yang sebenarnya belum tentu sesuai yang tidak dipikirkan.Â
Kenapa tidak mematikan telepon saja saat atau setelah jam kerja?Â
Mungkin akan ada pertanyaan ini namun saya punya prinsip pantang memutus komunikasi sebagai cara pintas karena bagi saya ini resiko saya sebagai Distribution Manager dan jangan sampai mitra bisnis kecewa karena susah menghubungi untuk sebuah informasi.Â
Namun ternyata perlahan kesehatan mental saya jadi terpengaruh. Beruntung saya diberi masukan serta tips agar mengatasi masalah kesehatan jiwa dan mental di dunia kerja.Â
Apa saja itu?Â
1. Berinteraksilah Dengan Sosok Ceria Di Kantor
Biasanya dalam dunia kerja akan ada cocok yang ceria, konyol atau tingkah lakunya mampu mengundang tawa. Ini pun saya terapkan saat itu.Â
Saya suka berinteraksi dengan Office Boy dan leader di kantor yang tingkahnya mampu membuat saya tertawa dan melupakan sejenak rasa stres dan pusing di kantor.Â
Keunikan OB di kantor saya adalah dirinya sosok yang lugu, polos dan memiliki inisiatif yang super kelewatan. Saya tertawa lepas ketika tahu OB saya salah membelikan pesanan makan siang.Â
Ada staff nitip ayam bakar yang datang ayam gulai, nitip buah apel yang datang buah duku, nitip bakso tanpa sayur yang datang justru bakso doang tanpa kuah dan bumbu. Ketika sadar dirinya salah membelikan pesanan, jawaban lugunya "ini aja ya lebih enak".
Entah kenapa berinteraksi dengan sosok yang lugu, lucu dan ceria mampu mengubah hal negatif menjadi lebih positif. Perlahan masalah yang semula rumit bisa sekejab teralihkan. Alhasil ketika saya tengah stres di kantor, saya selalu menyempatkan diri berinteraksi dengan sosok yang membawa aura positif dan terbukti berhasil.Â
2. Buat Pantangan Memikirkan Pekerjaan Saat Akhir Pekan Atau Hari Libur
Saya sudah mewanti-wanti orang terdekat atau rekan kantor jika akhir pekan atau hari libur pantang membahas hal kerjaan jika tidak bersifat urgent.Â
Bagi saya ini penting karena jiwa dan psikis kita juga butuh istirahat. Cara ini harus segera ditanamkan bagi mereka yang tipe workaholic yang setiap saat dan waktu hanya berkutat dengan pekerjaan.Â
"Karyawan sakit, manajemen kantor mungkin sekedar menjenguk. Namun jika tragis karyawan stres dan meninggal karena faktor kerjaan, kantor akan berduka namun kemudian mencari karyawan pengganti"
Saya akhirnya merubah mindset, kerjalah sewajarnya karena tugas kantor tidak akan ada habisnya. Jangan sampai mengorbankan waktu diri sendiri maupun kesehatan karena terlalu fokus dalam urusan kerja.Â
3. Saatnya Menjalankan Hobi Diluar Jam Kerja
Saya menyadari bahwa cara terbaik menjaga kesehatan jiwa adalah dengan menjalankan hobi yang disuka. Alhasil tidak jarang ketika selepas pulang kerja, saya langsung pergi menonton film di bioskop atau nongkrong di cafe/angkringan.
Bahkan dulu setiap hari minggu wajib digunakan untuk traveling. Saya selalu membuat planning kemana dan melakukan apa setiap hari minggu. Salah satunya mengunjungi hidden gems di sekitar tempat tinggal saya.Â
Dulu saya suka menjelajahi air terjun yang lokasinya terpencil atau belum populer. Ada kesenangan tersendiri jika berhasil mewujudkan agenda yang telah disusun.Â
Teman saya lainnya ada tiap minggu pergi memancing. Menjelajahi lokasi baru untuk memancing seakan memberikan sensasi tersendiri.Â
Sebaiknya lakukan hobi yang kalian suka. Sebisa mungkin jangan bermalas-malasan di kamar atau justru tidur seharian. Banyak hal yang bisa dilakukan seperti memasak makanan yang disuka, menonton serial/film yang belum sempat ditonton atau mengunjungi lokasi baru.Â
Saya percaya cara ini bisa membuat kita lupa tentang masalah di kantor. "Hari ini adalah hariku atau hari bersama keluarga tercinta, tidak ada yang lain" Prinsip yang bisa ditanamkan saat hari libur.Â
4. Perbanyak Kenangan Bersama Orang Terdekat
Urusan kerja jangan sampai menjadikan kita menjadi sosok introvert. Sebaiknya lakukan hal menyenangkan bersama pasangan, sahabat, keluarga dan buat kenangan indah bersama mereka diluar jam kerja.Â
Saya pernah beberapa kali sengaja kasih modal buat team kerja buat mengadakan kegiatan bersama. Mereka langsung berinisiatif mengadakan makan bersama di rumah rekan kerja.Â
Entah kenapa senang aja bisa berkumpul bersama dengan orang-orang terdekat. Meskipun sajian terlihat sederhana namun saya mendapatkan kenangan indah. Kami bisa tertawa lepas dan berfoto bersama sebagai dari keluarga baik di dalam maupun diluar kantor.Â
Cobalah membuat inisiatif melakukan hal kebersamaan seperti mengadakan barbeque bareng, nonton ke bioskop bareng pacar, pergi wisata bersama teman-teman kantor dan sebagainya.Â
***
Kesehatan jiwa dan mental di dunia kerja sangatlah penting dijaga. Tanpa disadari bagi mereka yang terlalu cinta dengan kerjaan dan berusaha totalitas justru membuat jiwa mereka terasa sepi dan tertekan.
Belajar dari kisah masa lalu yang merasakan tekanan kerja tinggi membuat saya stres dan tertekan. Beruntung saya mencoba berubah dengan melakukan 4 hal di atas. Ternyata cara tersebut mampu menghilangkan sejenak rasa stres dan membuat saya tenang dan senang. Tidak ada salahnya dicoba cara menjaga kesehatan ala H.I.M di atas.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H