Banyak aktivitas yang bisa menerapkan sistem share cost. Anak kos daripada masak sendiri-sendiri bisa sistem patungan dan masak bersama. Cara ini bisa menghemat gas, minyak goreng, bumbu masakan dan juga listrik untuk menanak nasi.Â
Mulai sekarang kita bisa mencatat apa saja aktivitas yang bisa dilakukan sistem share cost dan ajak orang yang memiliki tujuan yang sama. Niscaya meski ada kenaikan barang dan jasa akan tidak terlalu terasa karena kenaikan ditanggung bersama.Â
2. Mencoba Beralih Ke Produk Substitusi
Masa di sekolah pasti kita familiar dengan barang substitusi dimana mencoba barang alternatif sebagai pengganti.Â
Misalkan biasa makan nasi diganti jagung atau ketela. Jagung atau ketela menjadi produk yang memiliki fungsi sama yaitu sumber karbohidrat layaknya nasi. Sehingga seandainya harga beras mahal, masyarakat punya alternatif lainnya.Â
Ini pun harus kita biasakan untuk mengantisipasi kenaikan barang dan jasa dalam waktu dekat. Kita perlu mempertimbangkan barang atau jasa substitusi apalagi ada kenaikan barang/jasa yang digunakan saat ini.Â
Seandainya harga BBM saat ini terasa memberatkan maka tidak ada salahnya melirik moda transportasi lain seperti motor listrik atau skuter listrik.Â
Kerapkali saya melihat orang bepergian dengan skuter listrik di jalan. Bahkan cara ini telah menjadi bagian dari gaya hidup ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi serta tidak menggunakan BBM.Â
Penggunaan sepeda pun telah jadi pilihan alternatif. Jika sebelumnya untuk bepergian jarak pendek masih menggunakan motor atau mobil maka tidak ada salahnya memilih skuter listrik atau sepeda kayuh. Ketergantungan terhadap BBM pun akan berkurang secara perlahan.Â