Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Arti Penting Kebaya bagi Wanita Bali

2 September 2022   09:21 Diperbarui: 2 September 2022   13:30 5534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Kebaya Saat Upacara Keagamaan | Sumber Situs Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng

Usulan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO menjadi topik hangat yang dibicarakan masyarakat belakangan ini. Beberapa daerah di Indonesia, penggunaan kebaya telah menjadi model pakaian yang kerap di pakai oleh kaum perempuan. 

Tidak hanya itu pakaian kebaya pun juga menjadi budaya bagi masyarakat di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Di Bali, atribut pakaian kebaya telah menjadi bagian yang melekat pada tradisi dan budaya masyarakat. Jika Kompasianer pernah berkunjung ke Bali akan sering melihat wanita Bali menggunakan pakaian kebaya saat upacara atau menghadiri kegiatan.

Entah kenapa melihat gadis Bali menggunakan pakaian kebaya, kecantikan nambah berkali-kali lipat. Ini karena penggunaan kebaya membuat wanita terlihat lebih anggun, cantik, dan kental nuansa budaya. Apalagi di Bali menjadi daerah yang menonjolkan tradisi dan budaya.

Penggunaan kebaya di Bali saat upacara keagamaan, pernikahan atau kegiatan umum menggunakan warna cerah sedangkan jika dalam nuansa berduka akan menggunakan warna gelap. Selain itu penggunaan kebaya juga akan dipadukan dengan kain kamben atau kain khusus dalam istilah di Bali.

Teringat kenangan saat memperingati hari raya Galungan dan Kuningan. Keluarga dari ibu yang beragama Hindu sejak pagi akan mulai disibukkan dengan menggunakan pakaian keagamaan. Sudah bisa dibayangkan di rumah nenek, sepupu perempuan dari yang kecil, remaja hingga para tante sudah saling sibuk berpakaian kebaya.

Penggunaan Kebaya Saat Upacara Keagamaan | Sumber Situs Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng
Penggunaan Kebaya Saat Upacara Keagamaan | Sumber Situs Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng

Wajar menggunakan kebaya meski terlihat sederhana namun ternyata ada tata cara atau pakem yang harus dilakukan. Biasanya akan digunakan korset atau stagen atau bulang pasang di bagian perut. Tujuannya selain untuk membentuk tubuh agar lebih ideal saat menggunakan kebaya juga memiliki simbol pengendalian emosi diri.

Kamben atau kain digunakan untuk atribut bawah hingga menutupi kaki. Pada wanita penggunaan kamben dimulai dari pinggang hingga semata kaki. Setelah itu pun perlu menggunakan senteng atau selendang yang digunakan diluar kebaya.

Bagian rambut pun biasanya akan menggunakan pola sanggul atau menggulung rambut dengan agak mengembang. Di sanggul pun ada pernak-pernik khusus sebagai hiasan rambut. Agar terlihat anggun, para wanita juga memberikan aksen bunga seperti cempaka dan sandat di rambut.

Jujur ketika melihat keluarga besar khususnya para wanita dewasa menggunakan pakaian kebaya selalu ada kesan berbeda. Mengingat ada beberapa pemasangan atribut yang agak rumit dan butuh bantuan orang lain sehingga di keluarga besar saya biasanya anak kecil akan dipasangkan kebaya dan atribut terlebih dahulu baru kemudian ke orang dewasa.

Jika para pria biasanya hanya butuh 15-30 menit untuk menggunakan pakaian tradisional, kondisi ini berbeda dengan kaum wanita. Mulai menggunakan kebaya, kamben, sanggul, aksesoris hingga berhias bisa lebih dari 30 menit bahkan berjam-jam. Apalagi jika penggunaan kebaya untuk momen khusus seperti pernikahan yang biasanya lebih detail dari aksesoris.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil, pepatah yang menggambarkan bagaimana cantiknya wanita Bali jika sudah menggunakan kebaya. Ketika ada upacara keagamaan di Pura, wanita Bali akan berjalan anggun perlahan karena memang penggunaan kamben membuat gerak langkah tidak bisa lebar saat berjalan. Orang lain yang melihat sisi keanggunan dan keelokan dari cara berpakaian dan berjalan.

Jika ada yang bertanya apakah masyarakat Bali menganggap pakaian kebaya itu sebagai atribut penting?

Saya jawab iya, terlihat pemerintah daerah bahkan ingin menjaga tradisi berpakaian tradisional khususnya penggunaan kebaya sebagai bagian dari tradisi dan budaya Bali. Ini dibuktikan dengan munculnya kebijakan khusus tentang penggunaan busana adat di Bali.

Penggunaan Busana Bali Saat Hari Kamis | Sumber Kumparan.com
Penggunaan Busana Bali Saat Hari Kamis | Sumber Kumparan.com

Munculnya Peraturan Gubernur Bali No. 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Budana Adat Bali dimana menetapkan setiap hari Kamis, hari purnama, tilem dan hari jadi Provinsi Bali serta Kabupaten/Kota dengan diwajibkan menggunakan busana bali. Bahkan aturan ini sudah diterapkan sejak 11 Oktober 2018 (Berita Selengkapnya Klik Disini). Namun bagi masyarakat Non Hindu akan dilakukan penyesuaian.

Keponakan saya yang beragama Kristen suka menggunakan pakaian busana Bali setiap kamis saat ke sekolah. Ini karena dengan menggunakan busana Bali seperti kebaya bagi para wanita ingin memperkuat bahwa kebaya telah menjadi warisan leluhur sejak lama.

Banyak gereja di Bali pada hari-hari tertentu menggunakan pakaian busana Bali. Contoh saat hari peringatan gereja di Tabanan, banyak bapak menggunakan baju safari dan wanita menggunakan kebaya. 

Di acara wisuda pun para wanita kalangan mahasiswa, orang tua hingga tamu di Bali lebih senang menggunakan kebaya. Ini karena kebaya juga bisa melambangkan status sosial, menambah kepercayaan diri serta mengeluarkan aura kecantikan tersendiri. 

Jangan kaget jika dalam acara resmi, salon kecantikan hingga persewaan busana bali banyak menerima orderan dari masyarakat.

***

Kebaya dan masyarakat Bali telah menjadi sebuah kesatuan tersendiri. Ini karena banyak kegiatan dimana para wanita di Bali lebih memilih menggunakan pakaian kebaya seperti saat upacara keagamaan, pernikahan, acara resmi, hingga kegiatan berduka. 

Wisatawan pun justru jika berkunjung ke Bali bahkan berusaha menyempatkan diri untuk mencoba busana Bali termasuk penggunaan Kebaya. Ini tanda bahwa kebaya sangat melekat di Bali.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun