Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Beredarnya Uang Pecahan Baru dan Keraguan Masyarakat dalam Transaksi

22 Agustus 2022   10:48 Diperbarui: 22 Agustus 2022   10:50 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transaksi Dengan Uang Pecahan Baru | Sumber Liputan6.com

Masyarakat belakangan ini tengah gencar membahas peredaran uang baru yang dianggap akan menggantikan uang lama. Menguntip dari situs Kompas, pada Kamis 18 Agustus 2022 kemarin, pemerintah melalui Bank Indonesia telah meluncurkan 7 uang rupiah baru emisi 2022.

Adapun uang pecahan tersebut meliputi :

  • Pecahan Rp. 1.000,-
  • Pecahan Rp. 2.000,-
  • Pecahan Rp. 5.000,-
  • Pecahan Rp. 10.000,-
  • Pecahan Rp. 20.000,-
  • Pecahan Rp. 50.000,-
  • Pecahan Rp. 100.000,-

Secara personal, saya suka dengan tampilan uang pecahan baru emisi 2022. Ini karena BI konsisten ingin memperkuat sekaligus memperkenalkan tokoh nasional serta ragam budaya dalam tampilan uang. Tahun ini tokoh nasional yang dimunculkan cukup beragam dari tokoh asal Aceh hingga Papua.

Menguntip dari beberapa sumber berita, berikut informasi terkait tampilan uang pecahan baru TE 2022 yaitu :

Pecahan Rp. 1.000,- memiliki ukuran 121 mm x 65 mm dengan didominasi warna hijau. Pada uang ini menampilkan sosok pahlawan yang berasal dari Aceh Tjut Meutia. 

Luar biasanya Tjut Meutia menjadi satu-satunya tokoh pahlawan wanita yang menghiasi uang pecahan TE 2022. Tampilan belakang uang berisikan tarian Tifa dari Maluku, pemandangan alam Banda Neira serta flora Anggrek Larat.

Pecahan Rp. 2.000,- memiliki ukuran 126 mm x 65 mm dengan didominasi warna abu-abu. Uang ini menampilan pahlawan Mohammad Hoesni Thamrin yang berasal dari masyarakat Betawi. Pada tampilan belakang berisikan tari piring yang berasal dari Sumatera Barat dan Bunga Jeumpa.

Pecahan Rp. 5.000,- memiliki ukuran 131 mm x 65 mm dengan didominasi warna cokelat. Uang ini menampilkan tokoh pahlawan KH. Idham Chalid yang terlahir di Kalimantan Selatan. Pada tampilan belakang berisikan tarian Gambyong Solo, pemandangan Gunung Bromo serta Flora Sedap Malam.

Pecahan Rp. 10.000,- memiliki ukuran 136 mm x 65 mm dengan didominasi warna ungu. Uang ini menampilkan tokoh pahlawan Frans Kaisiepo yang berasal dari Papua. Pada tampilan belakang berisikan tarian Pakarena dari Sulawesi Selatan, pemandangan Taman Nasional Wakatobi serta Flora Cempaka Hutan Kasar.

Pecahan Rp. 20.000,- memiliki ukuran 141 mm x 65 mm dengan didominasi warna hijau. Uang ini menampilkan tokoh pahlawan Dr Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (GSSJ Ratulangi) yang berasal dari Sulawesi Utara. Tampilan belakang berisikan Tari Gong dari Kalimantan Timur, pemandangan Derawan serta Flora Anggrek Hitam.

Spesimen Uang Pecahan Baru 50 ribu dan 100 Ribu Tahun 2022 | Sumber Harian Jogja
Spesimen Uang Pecahan Baru 50 ribu dan 100 Ribu Tahun 2022 | Sumber Harian Jogja

Pecahan Rp. 50.000,- memiliki ukuran 146 mm x 65 mm dengan dominasi warna biru. Uang ini menampilkan tokoh pahlawan Ir. H Djuanda Kartawidjaja yang juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pada Orde Lama .Pada tampilan belakang berisikan Tari Legong Bali, pemandangan Taman Nasional Komodo serta Flora Jepun Bali.

Pecahan Rp. 100.000,- memiliki ukuran 151 mm x 65 mm dengan dominasi warna merah. Uang ini menampilkan tokoh pahlawan Ir Soekarno dan Mohammad Hatta yang merupakan bapak Proklamator Indonesia. Pada tampilan belakang berisikan tari Topeng Betawi, pemandangan raja ampat dan Flora Anggrek Bulan. (Sumber detail klik disini)

Kisah Seorang Pengemudi Yang Ditolak Bertransaksi Dengan Uang Pecahan 50 ribu Baru di SPBU | Sumber Situs Sewaktu.com
Kisah Seorang Pengemudi Yang Ditolak Bertransaksi Dengan Uang Pecahan 50 ribu Baru di SPBU | Sumber Situs Sewaktu.com


Ketika saya antusias untuk mendapatkan uang pecahan baru, sepertinya ada masyarakat yang galau karena kondisi ini. Baru-baru ini sempat beredar di sosial media, ada masyarakat yang curhat ditolak menggunakan uang baru saat transaksi BBM di salah satu SPBU. 

Kejadian ini mengingatkan saya tentang curhat teman yang sempat mengalami kejadian serupa. Ia bertransaksi dengan uang pecahan uang 75 ribu yang merupakan edisi khas memperingati HUT RI Ke-75. 

Nyatanya saat dibelanjakan di pasar, banyak penjual menolak karena merasa uang tersebut palsu, uang mainan atau uang khusus untuk kolektor uang. Meski pemerintah sudah melakukan sosialisasi di berbagai media. Nyatanya masyarakat masih enggan menerima uang pecahan baru. 

Fenomena yang kerap terjadi ketika pemerintah dan Bank Indonesia mengeluarkan uang pecahan baru. Namun mengingat tidak semua masyarakat kita memiliki akses informasi yang baik, kerap mereka telat menerima info ini. 

Apa yang harus dilakukan terhadap penolakan transaksi dengan uang baru? 

Saya merasa pemerintah sudah mensosialisasikan uang ini namun kerapkali justru dilakukan mendekati uang tersebut beredar. 

Transaksi Dengan Uang Pecahan Baru | Sumber Liputan6.com
Transaksi Dengan Uang Pecahan Baru | Sumber Liputan6.com

Jujur saya baru tahu ada uang pecahan baru saat tanggal 19 Agustus kemarin. Padahal uang sudah diedarkan per 18 Agustus 2022. Saya yakin akan banyak masyarakat khususnya di daerah terpencil malah belum tahu info ini. 

Hal ini yang patut dievaluasi. Sebaiknya sosialisasi dilakukan H-2 bulan uang beredar agar ada waktu cukup hingga masyarakat di desa atau pinggiran mengetahui hal ini. 

Selain itu perlu ada gencar pembuatan media informasi seperti spanduk, brosur dan iklan dari pemerintah. Pasar, minimarket, SPBU, Terminal, Pelabuhan, Bank, koperasi adalah lokasi yang harus diprioritaskan dalam sosialisasi ke masyarakat. 

Ini karena lokasi ini sangat besar terjadinya proses transaksi. Jangan sampai kejadian penolakan terhadap uang baru kembali terjadi. Jika jauh-jauh hari mereka tahu akan ada uang baru yang diedarkan pemerintah. Mereka sudah tahu tindakan yang dilakukan. 

Disisi lain sebagai masyarakat atau pembeli, kita bisa juga memberikan edukasi jika uang baru ditolak. Pemberian edukasi melalui menyampaikan brosur, berita atau iklan terkait uang edaran baru. 

Namun sebagai jaga-jaga sebaiknya tetap membawa uang cadangan. Seandainya ada masyarakat yang enggan untuk menerima uang baru. Kita masih bisa melakukan transaksi dengan uang lana atau alat pembayaran lainnya. 

Apakah Sobat Kompasianer pernah mengalami kejadian ditolak bertransaksi dengan uang baru? Wuah pasti ada rasa kesal, apalagi jika tidak ada uang lain untuk digunakan sebagai alat pembayaran. 

***

Uang baru memang diciptakan salah satunya untuk menggantikan uang pecahan lama. Selain itu uang pecahan TE 2022 ini berukuran lebih kecil dibandingkan pecahan lama. 

Artinya Bank Indonesia ingin melakukan efisiensi serta membuat uang pecahan lebih mudah tersimpan di dompet. Namun minimnya sosialisasi bisa menjadi petaka baru seperti penolakan transaksi khususnya masyarakat yang belum teredukasi akan adanya uang pecahan baru. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun