Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cara Seru Ajarkan Anak Pentingnya Pengelolaan Keuangan

18 Agustus 2022   14:35 Diperbarui: 19 Agustus 2022   09:20 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Dalam Mengelola Budget Pribadi | Sumber Avrist

3. Anak Berkontribusi Terhadap Pengeluarannya

Pernahkah pembaca yang sudah berstatus orang tua mengajarkan anak menabung untuk membeli barang kesukaannya? 

Jika tidak pernah, sebaiknya cara ini bisa diterapkan. Saya pun dulu menerapkan cara ini. Ketika orang tua memberikan uang jajan, ia diminta menyisihkan sebagian untuk ditabung. 

Ibu Mengajarkan Anak Menabung | Sumber Situs Supermom
Ibu Mengajarkan Anak Menabung | Sumber Situs Supermom

Kelak jika ada barang yang saya inginkan, saya bisa membelinya dari uang tersebut. Saat itu saya tertarik dengan sebuah jaket. Perlahan saya menabung dari uang jajan. Setelah tabungan terkumpul dan dirasa cukup, saya gunakan untuk membeli jaket tersebut. 

Jujur ada rasa senang dan bangga bisa membeli barang idaman hasil dari tabungan sendiri. Rasanya ingin dijaga dengan baik bahkan sebisa mungkin jangan cepat rusak. 

Inilah pentingnya mengajarkan anak untuk berkontribusi untuk membeli kebutuhannya. Orang tua hanya support, misalkan hanya setengah harga dan kekurangannya harus dari usaha si anak untuk menabung. 

Niscaya ketika barang terbeli dengan menggunakan uang pribadi si anak, anak jauh lebih menghargai. Ini karena ada hasil jerih payah dirinya untuk mendapatkan barang tersebut. 

Bandingkan jika barang dibeli sepenuhnya oleh orang tua. Si anak cenderung menyepelekan bahkan bersikap seenaknya. Sehingga barang cepat rusak karena ia merasa tidak berkontribusi saat membeli. Pikiran si anak, jika barang rusak pasti nanti akan dibelikan lagi oleh orang tuanya. 

4. Ajarkan Anak Sebagai Wirausahawan Cilik

Bagi orang tua yang memiliki kondisi uang pas-pasan mungkin merasa berat jika pengeluaran anak tergolong besar. Namun kita bisa mendidik anak sebagai calon wirausahawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun