Orang tua bisa sekalian mengedukasi serta memberikan pemahaman pada anak.Â
- "Mama cuma belanja 15 ribu, kakak malah beli mainan 20 ribu. Kalau kaya gini nanti mama jadi tekor"
- "Lihat deh, belanjaannya adek banyak banget kan"
Di sini anak diajak mengetahui pengeluaran keluarga. Bisa jadi anak menjadi paham bahwa tindakannya minta barang ini itu ternyata akan menghabiskan uang orang tuanya. Mindset anak bisa jadi lebih bijak dalam berbelanja.Â
Tidak hanya itu anak juga belajar tentang hitung-hitungan sederhana. Berapa belanja yang dihabiskan, berapa sisa kembalian yang harus diterima, tahu besaran nominal uang dan lain-lainnya.Â
Secara tidak langsung anak jadi belajar terkait hitung-hitungan matematika sederhana. Bahkan sepupu saya yang masih usia 6 tahun sudah bisa menghitung uang kembalian jika berbelanja di warung.Â
2. Didik Anak Dalam Pengelolaan Budget Pribadi
Mungkin ada orang tua enggan memberikan budget pribadi pada anak. Takut disalahgunakan, cepat habis atau anak jadi paham uang.Â
Justru ada hal positif jika kita menerapkan cara sederhana ini yaitu anak jadi bisa mengatur pengeluaran diri dengan bijak.Â
Contoh anak diberi uang jajan 5 ribu per hari atau 25 ribu seminggu. Orang tua akan menegaskan tidak akan memberikan uang tambahan jika uang tersebut habis lebih cepat.Â
Teman saya bahkan cerita orang tua nya menerapkan budget mingguan sejak ia kecil. Alhasil dirinya belajar mengatur pengeluaran. Ketika budget hampir habis lebih cepat. Ia akan menahan diri untuk tidak belanja hal yang tidak butuh.Â
Ternyata kebiasaan ini terbawa hingga dewasa di mana ia kini bisa mengatur uang lebih baik, tidak tergoda membeli barang yang tidak butuh dan bahkan bisa menabung dari sisa budget bulanan.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!