Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Benarkah Jiwa Kepramukaan Bisa Berimplikasi Positif dalam Dunia Kerja?

14 Agustus 2022   17:56 Diperbarui: 14 Agustus 2022   18:04 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pramuka Yang Diikuti Oleh Siswa Sekolah | Sumber Kalderanews

Pramuka... Pramuka... Praja Muda Karana

Sebuah yel yang kerap kita lakukan saat mengikuti kegiatan kepramukaan. Yah, pramuka kerapkali dimasukan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dari SD-SMA. 

Ada beberapa tingkatan pramuka misalkan peserta SD masuk kategori Pramuka Siaga, peserta SMP masuk kategori Pramuka Penggalang, Siswa SMA masuk kategori Pramuka Penegak. 

Selain itu sebenarnya masih ada kategori Pramuka Pandega yang diperuntukan bagi yang berusia di atas 21 tahun atau umumnya di level universitas. 

Saya termasuk orang yang aktif dalam kegiatan pramuka mulai SD hingga SMA. Bahkan sempat menjadi Pradana di SMA atau sebutan bagi Ketua Pramuka di tingkat Penegak. 

Tidak hanya itu untuk menambah pengalaman, saya juga tergabung dalam Saka Bhayangkara yaitu wadah kepramukaan dibawah naungan institusi Polri. 

Sudah rahasia umum jika saat mengikuti kepramukaan, saya dibekali dengan berbagai macam keterampilan mulai berkomunikasi dengan sandi, morse, tali-temali, kepemimpinan, kompas hingga survival di alam. 

Tepat tanggal 14 Agustus yang diperingati sebagai Hari Pramuka. Saya tertarik mengulas seberapa besar manfaat ikut pramuka dalam membantu karir di dunia kerja. 

Tanpa kita sadari, ada berbagai manfaat kepramukaan yang bisa kita aplikasikan dalam dunia kerja. Apa saja itu? 

Problem Solving dan Ketelitian

Pernah merasakan pusing dan harus berpikir keras memecahkan sandi atau morse yang diberikan senior atau pembina saat pramuka? 

Tentu kita dituntut untuk teliti serta dilatih untuk bisa memecahkan masalah yang diberikan oleh senior atau pembina. Kita pasti familiar dengan sandi rumput, sandi jam, sandi morse, sandi kotak dan sebagainya. 

Ternyata pemahaman ini justru membantu kita untuk menjadi sosok yang teliti. Karena setiap sandi yang diberikan pasti memiliki makna tertentu. Seandainya kita tidak teliti, makna yang ingin dikomunikasikan pasti akan ambigu dan tidak jelas. 

Begitu pun dalam dunia kerja. Akan ada banyak tugas yang diberikan oleh atasan. Ketika kita terbiasa menganalisa masalah yang membutuhkan pemecahan berbeda. Niscaya kita bisa lebih mudah memecahkan masalah tersebut. 

Tidak hanya itu, ada beberapa profesi yang justru membutuhkan kecakapan pemahaman dalam sandi. Misalkan di Badan Intelijen Negara, TNI, Polri atau lembaga keamanan lainnya. 

Kita dituntut untuk bisa memecahkan sandi khusus agar jangan sampai terbaca oleh musuh. Untuk itulah kecakapan sandi saat pramuka dulu sangat bermanfaat jika terlibat dalam profesi ini. 

Membangun Kerjasama Team

Jika pernah mengikuti perkemahan pramuka, pasti kita terbiasa mengikuti kegiatan dalam bentuk team. Mulai membangun tenda, berbagi tugas memasak, berjaga dan mengerjakan tugas lainnya. 

Anggota Pramuka Bersemangat Dalam Kerjasama Team | Sumber Mancode.id
Anggota Pramuka Bersemangat Dalam Kerjasama Team | Sumber Mancode.id

Tugas seperti ini membutuhkan koordinasi dan kerjasama team yang baik. Jika tidak, bisa membuat team mendapatkan nilai buruk atau gagal menjalankan misi yang diberikan senior atau pembina. 

Dalam dunia kerja pun membutuhkan karakter ini. Kita akan bertemu dengan orang asing dan kemudian menjadi bagian dalam team yang sama misalkan team marketing, team purchasing dan sebagainya. 

Jika kita tidak terbiasa berkoordinasi dengan orang lain atau bahkan terlalu egois sendiri. Pasti tugas divisi akan berantakan dan kita akan mendapatkan catatan tersendiri dari atasan. 

Terbentuknya Jiwa Kepemimpinan 

Pengalaman saat menjadi Pradana atau ketua pramuka Penegak semasa SMA adalah hal luar biasa. Saya mendapatkan kesempatan memimpin anggota pramuka, menjalin hubungan dengan kelompok pramuka dari SMA lain serta merealisasikan progran kerja yang dibuat. 

Saya yakin ada pembaca yang dulu pernah jadi pemimpin regu saat kegiatan kepramukaan dan merasakan bahwa dibutuhkan keterampilan leadership atau kepemimpinan yang baik agar bisa mengatur regu. 

Jika kita pernah jadi pemimpin meski dalam ruang lingkup kegiatan pramuka. Ini akan menjadi modal positif saat di dunia kerja. 

Kekompakan Sesama Anggota Pramuka | Sumber Liputan6.com
Kekompakan Sesama Anggota Pramuka | Sumber Liputan6.com

Bagaimana kita beradaptasi dengan orang lain dengan karakter berbeda, bagaimana kita membuat keputusan yang tepat hingga bagaimana kita mengarahkan anggota untuk mewujudkan visi dan misi bersama. 

Saya sering membandingkan orang yang belum pernah jadi pemimpin saat sekolah. Ketika di dunia kerja dan ia ditunjuk sebagai pemimpin divisi. Dirinya merasa gelagapan dan bingung harus berbuat apa.

Bersyukurlah jika pembaca atau adik-adik yang kini mengikuti kegiatan kepramukaan dan dipercaya sebagai pemimpin. Manfaatkan kesempatan dengan baik untuk membangun jiwa leadership dalam diri. 

Rasa Solidaritas dan Kepekaan Tinggi

Dalam kegiatan pramuka tidak hanya diajarkan baris berbaris dan sandi morse saja. Ada banyak hal lain yang dipelajari seperti pertolongan pertama. 

Pernah ada suatu kejadiaan saat kegiatan perkemahan, ada seorang peserta mengalami sakit dan pingsan. Tanpa perlu aba-aba, peserta pramuka lain sudah memiliki insting untuk membantu. 

Anggota Pramuka Membantu Teman Yang Cidera | Sumber Pramuka Update
Anggota Pramuka Membantu Teman Yang Cidera | Sumber Pramuka Update

Mereka mempraktekan latihan pertolongan pertama bahkan bersama-sama membuat tenda untuk menggotong peserta yang sakit. 

Disini jiwa solidaritas dan empati terhadap orang lain mulai terbentuk. Mereka akan sebisa mungkin membantu orang lain yang tengah menderita atau mengalami kesusahan. 

Dalam dunia kerja, jiwa solidaritas dan empati sangat dibutuhkan. Ini karena kita akan berinteraksi dengan banyak orang. Ketika ada rekan kerja sakit, kita akan langsung berinisiatif membantu. Jika ada rekan kerja kesusahan dalam mengerjakan pekerjaan kantor, kita mencoba membantu sebisanya. 

Ada manfaat lain jika sudah memiliki jiwa solidaritas dan empati. Kelak jika kita mengalami kesusahan, pasti banyak rekan kerja yang berusaha membantu dengan ikhlas. Selain itu kita akan mudah berinteraksi dan membangun relasi karena kita dinilai sebagai sosok baik dan suka membantu. 

Ada banyak karyawan yang merasa terasing di tempat kerja atau merasa tidak memiliki teman baik di kantor. Bisa jadi karena kita kurang menunjukan sisi solidaritas dan empati pada lingkungan sekitar. Sehingga orang lain pun malas berinteraksi dengan kita. 

***

14 Agustus sebagai Hari Pramuka mengingatkan saya akan pengalaman mengikuti kegiatan ini sejak masa kuliah. Kegiatan pramuka mengajarkan tidak hanya keterampilan, leadership, problem solving namun juga berorganisasi. 

Hal-hal ini justru sangat dibutuhkan jika kita dewasa dan meniti karir. Pengalaman selama pramuka memberikan hal positif bagi saya. Harapannya ini juga terjadi bagi adik-adik atau pembaca yang saat ini aktif di kegiatan pramuka. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun