Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbuat Kebajikan Tidak Harus Selalu Kepada Sesama Manusia Kan?

13 Agustus 2022   07:52 Diperbarui: 13 Agustus 2022   07:55 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bantuan Obat Kulit Hewan Dari Salah Satu Klinik Hewan | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi

Ketika saya membaca tema lomba Komunitas Mettasik yang bekerja sama dengan Maybank Finance terkait "Perubahan itu Pasti, Kebajikan Harga Mati" justru membuat saya sedikit berpikir sederhana, apakah berbuat kebajikan harus selalu dilakukan kepada sesama manusia?

Saya teringat pada beberapa kisah tentang kebajikan yang justru dilakukan manusia kepada makhluk ciptaan Tuhan lainnya khususnya binatang.

Bagi sobat Kompasianer yang beragama muslim pasti familiar dengan kisah seorang wanita penzina yang justru mendapatkan pengampunan dari Allah selaku Sang Pencipta hanya karena tidak tega saat melihat seekor anjing yang hampir mati karena kehausan. Sebuah tindakan sederhana dimana si wanita rela melepaskan sepatu serta mengikatnya dengan penutup kepala miliknya sebagai wadah air minum yang sengaja diberikan untuk si anjing yang tengah kehausan tersebut.

Selain itu saya juga sempat membaca kisah Jataka dalam sebuah blog umat Buddha, diterangkan ada kisah Raja Sibi yang dianggap memiliki sifat dermawan. Akibat sikap dermawan tersebut, dirinya mendapatkan ujian dari Dewa Sakka dan Vishvakarman dimana berdua menjelma sebagai merpati dan elang.

Kita tahu bahwa merpati sering diincar oleh elang untuk menjadi mangsanya. Disaat itulah merpati tersebut datang kepada Raja Sibi untuk berlindung. Jika kita di posisi tersebut, pasti ada rasa bahwa sudah menjadi hukum alam bahwa akan ada Mangsa dan Dimangsa. Artinya ada mahkluk hidup yang harus dimangsa untuk keberlangsungan hidup makhluk lain.

Uniknya Raja Sibi justru menawarkan dagingnya yang sebesar burung merpati sebagai pengganti kepada elang. Sebuah ujian hidup tentang arti pengorbanan karena tidak semua orang rela dan mau melakukan hal sama apalagi berkorban untuk makhluk hidup selain manusia. (Kisah Raja Sibi dalam di klik disini).

Berbuat kebajikan pada sesama manusia sangatlah mudah dilakukan. Ada yang membantu orang lain karena kasihan namun banyak juga yang sekedar ingin menciptakan pencitraan atau ingin mendapatkan sanjungan.

Ini berbeda jika berbuat baik pada binatang. Tidak akan ada ucapan terima kasih yang terlontar langsung ketika kita membantu binatang yang tengah menderita. Namun binatang bisa menunjukan belas kasihnya melalui cara yang berbeda.

Saya memiliki kisah inspiratif dari salah seorang keluarga besar yang memiliki kecintaan dan kepedulian besar terhadap binatang yang menderita. Tante Putu Kurnia, begitulah saya memanggilnya atau ada juga yang memanggil beliau dengan Putu Switi karena anak pertamanya bernama Switi. Tante Putu ini adalah sepupu dari ibu saya dan saya mengenal beliau sejak kecil.

Sosok Tante Putu Kurnia Dengan Beberapa Anak Anjing Terlantar | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi
Sosok Tante Putu Kurnia Dengan Beberapa Anak Anjing Terlantar | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi

Di keluarga besar, tante Putu dikenal adalah sosok wanita yang modis karena selama ini terbiasa kehidupan masyarakat di Ibukota dan berasal dari keluarga yang tergolong mampu. Namun saya justru mendapatkan kabar bahwa beberapa tahun belakangan ini, ia memberikan perhatian lebih terhadap perlindungan dan keselamatan anjing terlantar di sekitar Bali.

Tergabung dalam komunitas Bali Dog Lover atau pencinta anjing Bali, tante Putu mendedikasikan hidupnya untuk mencari dan memberikan bantuan pada anjing terlantar di sekitar daerah Denpasar, Tabanan, Badung dan Gianyar.

Apa yang muncul di benak pembaca seandainya bertemu dengan anjing di jalan dalam kondisi penyakitan, kurus, kotor, dan mengeluarkan bau tidak sedap?

Saya yang kini tinggal di Bali sudah sering melihat anjing dengan kondisi seperti ini. Jujur saya masih seperti orang umumnya yang lebih suka menghindar jika bertemu anjing seperti ini. Jika ingin membantu, paling dengan sekedar memberikan makanan agar bisa dimakan oleh si anjing.

Tante Putu justru berbeda, dirinya justru menganggap anjing telantar ini sebagai anggota keluarga yang terabaikan. Sebagai anggota keluarga maka sebisa mungkin ia akan memperlakukan si anjing dengan baik.

Memberikan si anjing tersebut makanan, minuman, obat khusus bahkan diadopsi. Keluarga saya bahkan pernah secara tidak sengaja melihat tante Putu yang rela dari Gianyar (tempat tinggalnya) ke Tabanan yang berjarak lebih dari 20 kilometer hanya untuk memberikan makanan dan pertolongan kepada seekor anjing terlantar.

Memberikan Obat Kulit Untuk Anjing Terlantar | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi
Memberikan Obat Kulit Untuk Anjing Terlantar | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi

Ternyata banyak warga yang tahu bahwa tante Putu sebagai pemerhati anjing terlantar sering menginformasikan jika melihat ada anjing yang butuh perhatian khusus. Berbekal informasi inilah, dirinya akan mencari langsung keberadaan si anjing dan berusaha memberikan bantuan sebisa mungkin.

Ada beberapa alasan mengapa banyak anjing terlantar di Bali. Bagi masyarakat Bali, memelihara anjing bukan hanya sebatas hobi namun juga menjadikan anjing sebagai penjaga lingkungan rumah. Rumah akan terasa lebih aman karena si anjing secara nalurinya akan menggonggong jika melihat orang asing di sekitar rumah atau melindungi si majikan dari orang jahat.

Namun permasalahan muncul ketika si anjing tumbuh dewasa dan berkembang biak. Dari hanya memiliki 1 anjing betina atau sepasang anjing untuk dipelihara justru jumlah anjing bertambah karena proses reproduksi. Akhirnya si pemilik merasa tidak sanggup jika merawat anjing terlalu banyak. Alhasil anjing ada yang diberikan pada orang lain, dibuang atau terlantar karena dirawat dengan tidak maksimal.

Selain itu ada juga kasus dimana masyarakat memelihara anjing saat masih kecil karena terkesan lucu dan menggemaskan. Namun hobi memelihara mulai berkurang ketika si anjing tumbuh dewasa dan sudah tidak menggemaskan lagi. Ironisnya ketika si anjing tumbuh dewasa justru di buang oleh pemiliknya.

Anjing terlantar ini tentu menciptakan masalah baru seperti rawan mengidap penyakit khusus seperti rabies, cacingan, penyakit kulit, menggangu kenyamanan di ruang publik atau sering jadi korban tabrakan para pengendara kendaraan.

Sikap kepedulian tante Putu pada anjing terlantar menciptakan mindset baru pada diri saya. Jika Tuhan mengharapkan umatnya untuk berbuat belas kasih, lalu mengapa tidak kita aplikasikan kepada makhluk hidup terlantar seperti yang ditemukan di sekitar kita.

Saya mengikuti aktivitas tante Putu melalui sosial medianya bagaimana dirinya bersikap ketika melihat anjing terlantar. Ia tidak takut untuk mendekati, memberi makanan/minuman bahkan mengobati si anjing yang tengah sakit sebisa dirinya.

Jika kita berbuat baik, Tuhan akan meringankan jalannya

Betul, pemikiran ini ternyata di kehidupan tante Putu. Ia bahkan mendapatkan bantuan dari orang lain yang juga menaruh perhatian terhadap keberadaan anjing terlantar. Contoh ketika tante Putu mendapatkan obat penyakit kulit dari salah satu klinik hewan di Bali menjadi bukti bahwa bantuan Tuhan bisa datang dari mana saja.

Bantuan Obat Kulit Hewan Dari Salah Satu Klinik Hewan | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi
Bantuan Obat Kulit Hewan Dari Salah Satu Klinik Hewan | Dokumentasi Tante Putu Kurnia/Putu Switi

Rumahnya yang terletak di Kabupaten Gianyar bahkan dirubah sebagai tempat penampungan bagi anjing terlantar. Sudah ada puluhan anjing terlantar yang dirawat di rumahnya. Anjing ini berasal dari berbagai daerah dan umumnya ditemukan dengan kondisi yang memprihatinkan.

Ada rasa kebahagian ketika anjing terlantar yang beliau rawat bisa kembali hidup sehat atau bahkan menemukan pemilik baru melalui proses adopsi. Ia seakan menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk berbagi kebajikan kepada makhluk terlantar.

Belum tentu kita mau meluangkan waktu, tenaga dan biaya untuk merawat anjing terlantar. Saya pun belum tentu bisa seperti beliau karena ketika melihat anjing dengan kondisi kotor serta berbau tidak enak lebih suka menghindar.

Ini bukti bahwa bukti pengorbanan dan hati yang besar untuk bisa menjadikan makhluk terlantar seperti anjing ini sebagai bagian dari hidupnya. Sama seperti kisah wanita penzina yang dengan ikhlas berbagi minuman kepada anjing terlantar atau kisah Raja Sibi yang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan si burung merpati.

Apa Makna Kehidupan Yang Bisa Saya Ambil?

Sejatinya berbuat kebajikan jangan pernah memandang siapa sosok yang ingin kita bantu. Justru sosok yang selama ini terabaikan seperti hewan terlantar pun membutuhkan perhatian dan kepedulian kita.

Jika saya belum bisa seperti tante Putu yang rela memberikan pertolongan hingga merawat anjing terlantar layaknya anggota keluarga sendiri mungkin saya bisa melakukan dengan cara sederhana seperti tidak menyiksa hewan terlantar, bisa membantu dengan memberikan makanan sisa agar hewan terlantar tidak kelaparan atau menghubungi pihak pemerhati hewan agar hewan tersebut mendapatkan bantuan dari orang yang tepat.

Berbuat kebajikan itu tidak harus dimulai dari hal besar justru dengan hal sederhana seperti peduli pada makhluk hidup lainnya di sekitar kita. Satu tindakan kecil bisa bermanfaat besar bagi makhluk lain dan bisa jadi akan menjadi amal ibadah kelak di kehidupan kita.

Tulisan ini didedikasikan untuk blog competition yang diadakan oleh Komunitas Mettasik dengan Maybank Finance tentang berbagi kebajikan. "Perubahan Itu Pasti, Kebajikan harga Mati".

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun