Jika tidak memiliki teman atau kerabat yang paham otomotif, tidak ada salahnya kita membawa dulu kendaraan ke bengkel untuk dibantu mengkroscek kondisi mesin kendaraan.
Ini sangat penting jangan sampai kita keliru dalam mengambil keputusan. Kadang ada alasan yang sengaja disembunyikan penjual saat ingin menjual barangnya seperti kendaraan habis terkena kecelakaan, pernah terendam banjir, pernah turun mesin, lama tidak diservis dan sebagainya.
2. Seberapa Besar Preventif Risiko
Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Bisa saja kendaraan mengalami kecelakaan, hilang, atau tertimpa musibah lainnya.
Keuntungan membeli kendaraan baru apalagi dengan sistem kredit, kendaraan akan langsung diikutkan asuransi kendaraan oleh pihak leasing.Â
Tujuannya jikalah terjadi sesuatu tidak terduga, misalkan pengangsur meninggal dunia, kendaraan hilang, kecelakaan dan sebagainya. Ada lembaga penjamin yang akan mengcover segala risiko.
Umumnya jika kita membeli kendaraan bekas secara personal by personal, tidak akan menyertakan asuransi kendaraan. Artinya setelah akad perjanjian jual beli dilakukan, semua risiko ditanggung oleh si pembeli.Â
Biaya asuransi kendaraan memang tergolong mahal berbanding lurus dengan harga kendaraan tersebut. Pembeli kendaraan bekas umumnya memilih menekan budget sehingga opsi mengikuti asuransi kendaraan lebih dipandang sebelah mata.Â
Ini berbeda jika membeli mobil baru, biaya cicilan tiap bulan sudah termasuk premi asuransi. Kita selaku pembeli tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Otomatis membeli mobil baru dengan skema kredit lebih aman dalam mengantisipasi risiko tidak terduga.Â
3. Peluang Purnajual