Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Hobi Ini Akan Mulai Ditinggalkan di Masa Depan

3 Agustus 2022   15:23 Diperbarui: 3 Agustus 2022   16:34 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Yang Tengah Bingung Beraktivitas | Sumber Kumparan

Setiap orang pasti memiliki hobi sebagai sebuah kesenangan diri atau bahkan sejalan dengan profesi. Ada yang hobi mendaki karena menyukai tantangan dan alam, ada yang hobi memasak karena ingin mencoba membuat berbagai kuliner. 

Teman kerja saya hobi memancing. Jika ada waktu libur panjang, dirinya pasti memposting kegiatan memancing dan memamerkan hasil tangkapannya. 

Kompasianer pun pasti memiliki sebuah hobi yang sama yaitu menulis atau membaca. Terlihat banyak sekali Kompasianer yang rajin berbagi artikel dan aktif membaca tulisan kompasianer lainnya.

Pak Tonny Syiariel pun pernah berbagi artikel tentang hobinya mengoleksi kunci kamar hotel. Hobinya terinspirasi dari kisah Bu Celestine Patterson yang memiliki latar belakang di bidang perhotelan. 

Namun tanpa disadari seiring waktu, saya melihat akan ada hobi yang mulai ditinggalkan. Alasan karena mulai berkembangnya teknologi, perubahan gaya perilaku masyarakat hingga pandangan bahwa hobi tersebut jadul. 

Siap tidak siap kita akan melihat ada beberapa hobi yang mungkin saja akan ditinggalkan di masa depan. Apa saja itu? 

# Filatelis / Hobi Mengoleksi Perangko

Sebenarnya saya juga salah satu orang yang sempat hobi mengoleksi perangko. Hobi ini ditularkan oleh tante saya yang lebih dulu memiliki kumpulan perangko jadul. Bahkan saya memiliki perangko dari luar negeri yang berusia di atas 100 tahun. 

Hobi Mengoleksi Perangko | Sumber Republika
Hobi Mengoleksi Perangko | Sumber Republika

Semasa sekolah dulu ada beberapa teman yang memiliki hobi sama. Bahkan kami sering bertukar perangko agar melengkapi koleksi. 

Tidak hanya itu komunitas Filateli pun sempat banyak berdiri. Mereka sering berkunpul, memamerkan koleksi atau bahkan transaksi jual-beli perangko langka atau unik. 

Namun kini mulai menjamurkan jasa ekspedisi atau pengiriman kilat seperti TIKI, JNE, JNT, AntarAja dan masih banyak lainnya telah menjadi pesaing berat PT Pos Indonesia. 

Padahal dulu untuk mengirimkan barang atau dokumen, kita perlu datang ke kantor pos terdekat, membeli perangko sebagai bea pengiriman dan hanya menunggu barang diterima oleh yang dituju. 

Sayangnya masyarakat mulai beralih dari pengiriman Pos menjadi jasa kurir karena dulu pengiriman Pos dianggap lama, jumlah kantor pos terbatas, dan masih terbatas layanan yang disediakan. 

Bandingkan dengan layanan kurir saat ini. Bahkan ada layanan yang bisa memastikan barang diterima Sameday atau 1 day service. Jumlah outlet ekspedisi pun cukup banyak sehingga kita tidak perlu repot jika ingin mengirimkan dokumen. 

Peralihan ini membuat posisi perangko yang semula sebagai bea pembayaran berganti. Penggunaan resi pengiriman dianggap lebih modern karena baik pengirim atau penerima bisa memantau posisi dokumen melalyi kode yang terdapat pada resi. 

Dampaknya perlahan generasi muda mulai kurang mengenal perangko dan jumlah peminat perangko kalangan generasi muda menjadi kecil. 

Regenerasi pun tidak berjalan baik. Wajar jika kelak hobi ini akan mulai sepi peminat meskipun akan tetap ada komunitas filateli namun bersifat terbatas. 

# Hobi Postcrossing 

Saya baru tahu ada hobi saling mengirimkan kartu pos dari teman angkatan semasa kuliah dulu. Saya sempat diminta dirinya untuk mengirimkan kartu pos yang memiliki gambar wisata Bali. 

Kumpulan Kartu Pos Yang Dikoleksi | Sumber Shutterstock.com
Kumpulan Kartu Pos Yang Dikoleksi | Sumber Shutterstock.com

Awalnya saya niat memberikan langsung namun justru dilarang karena justru kartu pos yang dikirim secara konvensional lebih bernilai dan ada kepuasan tersendiri. Kartu pos lengkap dengan perangko dan stempel pos menandakan bahwa pos tersebut benar dikirimkan oleh seseorang yang berjarak jauh. 

Bahkan teman saya mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki teman lintas negara yang memiliki hobi sama yaitu postcrossing. Ia sempat menunjukan kartu pos dari Denmark, Belanda, Jepang dan Australia. 

Kelebihan hobi ini karena menjadi sarana menemukan teman baru. Para penghobi Postcrossing biasanya memiliki komunitas dan mereka akan saling bertukar kirim post. Secara tidak langsung dari awalnya tidak kenal perlahan menjadi teman yang cukup dekat. 

Saya merasa kelak hobi ini bisa bernasib seperti filateli. Dulu semasa kecil, saya masih mudah menemukan kartu pos dengan desain unik dan menarik. Banyak toko buku atau tempat wisata pun ikut menjual kartu pos ini. 

Sayang kini mulai adanya sosial media seperti facebook, twitter, instagram, Line, WhatsApp telah membuat komunikasi via pos mulai dianggap kuno. 

Perlahan bisa saja hobi ini pun mengalami penyusutan karena tidak terjadi regenerasi yang baik. 

# Hobi Koleksi Kotak Korek Api

Pasti Kompasianer bertanya, emang ada yang mengoleksi kotak korek api? Saya jawab ada, karena saya adalah salah satunya. 

Hobi ini diperkenalkan oleh teman semasa SD karena dulu korek api masih banyak digunakan oleh rumah tangga, perokok atau kegiatan lain yang membutuhkan api. 

Desain Bungkus Korek Api Kayu | Sumber Blog Koleksi Tempo Doeloe
Desain Bungkus Korek Api Kayu | Sumber Blog Koleksi Tempo Doeloe

Desain kotak korek api ternyata beragam dan unik. Saya ingat ada yang memiliki desain satwa, tempat wisata, keunikan daerah dan sebagainya. 

Saat SD saya memiliki puluhan bungkus korek api dan ada yang berasal dari negara lain. Ternyata hobi saya ini juga banyak peminatnya. 

Tidak dipungkiri semenjak muncul korek api gas maupun elektrik membuat penggunaan korek api kayu mulai ditinggalkan. Selain itu korek api kayu dianggap kurang ramah lingkungan. 

Alhasil sekarang jarang terlihat ada orang yang mengoleksi bungkus korek api kayu lagi. Salah satu alasannya produsen korek ini sudah berkurang dan korek api kayu sudah susah dicari. 

# Hobi Koleksi Kartu Voucher Pulsa

Bagi pengguna telepon seluler di tahun 1990-an hingga awal 2000-an pasti ingat jika dulu kita membeli pulsa dengan menggunakan kode yang terdapat pada voucher kartu. 

Beragam Voucher Pulsa Yang Sempat Beredar Di Masyarakat | Sumber Blog My Supernova Blast
Beragam Voucher Pulsa Yang Sempat Beredar Di Masyarakat | Sumber Blog My Supernova Blast

Saya ingat semua provider seluler saling berlomba membuat voucher kartu atau pulsa dengan desain menarik. Ada gambar cewek menari, satwa, aktivitas sosial, budaya dan lain sebagainya. 

Banyak yang kemudian mengoleksi kartu voucher ini karena dianggap unik dan bernilai seni. Sayang kini hobi ini mulai ditinggalkan. 

Penyebab terbesar karena pembelian pulsa mulai beralih ke transaksi digital. Kita bisa membeli di counter pulsa, modern market, M-Banking hingga E-Commerce. 

Penggunaan voucher mulai berkurang karena dianggap tidak efisien dan biaya percetakan besar. Alhasil sudah sedikit orang yang mengisi pulsa dengan menggunakan kartu voucher pulsa. 

Sedikit pengguna maka peredaran voucher pulsa juga terbatas. Orang pun kini tidak lagi mengoleksi kartu voucher ini. 

# Hobi Kliping Artikel

Dulu disaat banyak terdapat koran, tabloid, majalah dan media cetak lainnya. Ada orang yang menyukai untuk memotong artikel tertentu dan menempelkan pada sebuah buku atau kertas. Kegiatan ini sering disebut kliping.

Kliping Dari Artikel Koran | Sumber Sahabatnesia
Kliping Dari Artikel Koran | Sumber Sahabatnesia

Sewaktu sekolah, saya pernah mendapatkan tugas dari guru untuk mengkliping berita menarik dan dikumpulkan sebagai tugas kuliah. Saat itu masih mudah dilakukan karena masih banyak media cetak yang dijual. 

Selain kliping artikel, ada sebagian orang yang hobi kliping berita tentang artis idola. Teringat saat dulu masih populer serial meteor garden, bollywood, telenovela atau sinetron. Banyak penggemar yang mengkliping setiap artikel yang memuat artis idolanya. 

Kini dengan kemajuan teknologi dimana semua berita bisa diakses secara online ditambah mulai banyak media cetak yang tutup produksi. Aktivitas kliping sudah jarang dilakukan lagi. 

***

Setiap masa pasti akan lahir sesuatu yang baru dan meninggalkan yang lama. Ini pun terjadi pada hobi yang ada di masyarakat. Ada hobi yang kini terlihat lumrah namun akibat perkembangan jaman dan gaya hidup, hobi tersebut mulai ditinggalkan.

Ini terlihat dari beberapa hobi di atas, hobi yang bisa saya akan terasa asing bagi generasi muda saat ini dan bisa hilang di kemudian hari. 

Adakah sobat kompasianer yang memiliki hobi seperti yang saya tulis? 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun