Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips agar Kuliah Lancar Walau Terkendala Biaya

4 Agustus 2022   21:14 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:00 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun kini pemerintah mencanangkan wajib belajar 12  tahun namun banyak orang tua yang berharap putra-putrinya bisa melanjutkan hingga bangku kuliah. Berbagai pertimbangan seperti prestis, membuka peluang kerja, lebih fokus pada bidang keahlian tertentu dan lainnya.

Para orang tua sadar bahwa tiap tahun biaya pendidikan semakin mahal. Tidak sedikit yang rela menjual aset hingga berhutang untuk membiayai kuliah anaknya. 

Ada kisah tetangga yang harus menjual sawah agar bisa membiayai anak yang mengambil kuliah kedokteran yang tergolong mahal. Ada juga tetangga yang berhutang untuk membayar biaya masuk kuliah anaknya. 

Biasanya para mahasiswa yang memiliki finansial pas-pasan memilih kuliah sambil bekerja. Cara ini untuk meringankan orang tua dalam membiayai perkuliahan. 

Akan tetapi tentu ada konsekuensi kuliah sambil bekerja dimana perlu manajemen waktu yang baik, rentan mengalami stres, kelelahan berlebihan dan sebagainya. 

Berkaca pada pengalaman sendiri serta beberapa orang di sekitar ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh adik-adik yang kini tengah kuliah namun tidak ingin membagi waktu dengan bekerja. 

# Persiapan Tabungan Dini

Ini yang saya lakukan dulu karena sempat mengalami kendala biaya. Saya menyadari kondisi keuangan yang pas-pasan karena ibu seorang single parent dengan beberapa anak tentu menyekolahkan hingga jenjang sarjana akan menjadi beban pikiran sendiri. 

Tabungan Pendidikan Untuk Persiapan Kuliah | Sumber Cermati.com
Tabungan Pendidikan Untuk Persiapan Kuliah | Sumber Cermati.com

Alhasil saya memilih bekerja dulu selama 2 tahun agar bisa menabung untuk biaya kuliah. Cara ini juga banyak dilakukan oleh teman-teman saya yang juga terkendala biaya. 

Menabung 500 ribu per bulan selama 2 tahun maka kita bisa mengumpulkan 12 juta rupiah. Biaya ini cukup untuk memenuhi biaya di awal perkuliahan. 

Selain itu ada orang tua bijak yang memanfaatkan tabungan pendidikan yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan. Salah satu keluarga saya sudah menabung sejak anaknya duduk di kelas 1 SD. 

Harapannya setelah si anak lulus SMA, orang tua tidak khawatir lagi dengan biaya kuliah. Bahkan bisa jadi biaya yang terkumpul bisa untuk membiayai hingga lulus kuliah. 

2. Aktif Mengikuti Perlombaan

Jika kita mau berusaha sedikit, peluang mendapatkan dana kuliah bisa berasal dari mengikuti perlombaan. 

Saya sewaktu kuliah sangat rajin mengikuti lomba seperti lomba karya tulis, fotografi, dan beberapa lomba lainnya. 

Team Mahasiswa Yang Berhasil Berprestasi | Sumber Tribun Makassar
Team Mahasiswa Yang Berhasil Berprestasi | Sumber Tribun Makassar

Jika diamati sebenarnya sangat banyak kompetisi yang dilaksanakan untuk kategori mahasiswa. Bahkan hadiah kompetisi untuk kalangan mahasiswa tergolong besar. 

Contoh saat saya mengikuti ajang Kompetisi Karya Tulis Tingkat Mahasiswa. Juara 1 bisa meraih hadiah sebesar 3 juta rupiah. Jumlah ini tentu tergolong besar dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa ditabung untuk meringankan biaya kuliah. 

3. Aktif Terlibat Dalam Proyek Dosen

Setiap dosen memiliki tugas untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 

Apabila mahasiswa memiliki keterampilan yang baik secara akademis maupun non akademik tidak ada salahnya kita menawarkan diri dalam proyek dosen atau menjadi asisten dosen. 

Ini banyak dilakukan oleh teman-teman saya semasa kuliah. Patut diketahui dosen dalam mengaplikasikan tri dharma perguruan tinggi sering membutuhkan SDM tambahan. Disinilah dosen sering melibatkan mahasiswa sebagai bagian dari proyeknya. 

Dulu seorang dosen memiliki proyek penelitian dan merekrut beberapa mahasiswa untuk membantu dalam pengumpulan data. Mahasiswa yang terlibat selain mendapatkan pengalaman serta keterampilan namun juga mendapatkan insentif. 

Teman saya yang terlibat dalam penelitian dosen bisa mendapatkan insentif ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Saya pernah mendapatkan insentif hingga 4 juta rupiah untuk membantu penelitian dosen. 

Ini karena saya memiliki kemampuan riset yang dianggap cocok untuk membantu proyek riset dosen di kampus. Uang ini cukup untuk membayar SPP serta membiayai kebutuhan selama kuliah. 

4. Aktif Dalam Pencarian Beasiswa

Banyak lembaga baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi secara mandiri hingga yayasan memberikan program beasiswa bagi mahasiswa dengan kriteria tertentu misalkan tidak mampu, berprestasi, disabilitas dan sebagainya. 

Beasiswa Untuk Pendidikan | Sumber Rencanamu.id
Beasiswa Untuk Pendidikan | Sumber Rencanamu.id

Beasiswa untuk tingkat Sarjana sangat banyak seperti LPDP, Beswan Djarum, Pertamina, Supersemar, dan masih banyak lagi.

Dulu ada junior saya yang bercerita jika dirinya sempat galau karena bermimpi kuliah tinggi namun orang tuanya tidak memiliki biaya. Orang tua sebagai petani dan masih memiliki banyak adik membuat ia sempat ragu untuk kuliah. 

Beruntung ada tawaran beasiswa Bidik Misi dimana ditujukan bagi calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu. Beruntung dirinya bisa lulus sebagai salah satu penerima beasiswa tersebut. 

Alhasil ia bisa kuliah secara gratis, mendapatkan biaya hidup dan beberapa bantuan lainnya. Jika kita mau aktif mencari beasiswa, peluang kuliah secara gratis atau dengan biaya terjangkau sangat terbuka. 

5. Aktif Berinteraksi Dengan Pihak Kampus

Ini terjadi pada senior saya di kampus dimana dirinya memiliki tanggungan biaya kuliah beberapa semester yang belum terbayar. Kondisi ini dikarenakan kondisi keuangan keluarga yang masih kurang baik. 

Mengingat dirinya memiliki semangat tinggi dan tidak ingin menyerah, salah satu cara bijak adalah mengkomunikasikan kondisi finansial keluarga kepada pihak kampus. 

Setiap kampus pasti memiliki wakil dekan atau wakil rektor bidang kemahasiswaan. Disinilah peran WD/WR Kemahasiswaan yang akan menampung serta mencari solusi masalah yang dihadapi oleh mahasiswa. 

Bahkan saat pandemi kemarin, banyak kampus yang memberikan keringanan atau bahkan pembebasan SPP bagi mahasiswa yang terdampak. Bila kita bisa berkomunikasi dengan baik, niscaya pihak kampus akan berusaha membantu. 

Terbukti senior saya ini diberikan pemutihan biaya SPP yang tertunggak dengan pertimbangan prestasi serta keaktifan dirinya sebagai pengurus BEM. 

***

Kejarlah ilmu setinggi langit, motivasi ini kerap menjadi penyemangat bagi generasi muda untuk bisa mengeyam pendidikan hingga jenjang kuliah. 

Namun apa daya tidak semua keluarga memiliki kemampuan finansial yang baik. Kondisi ini bukan berarti menjadi pemutus mimpi kita untuk kuliah. 

Beberapa hal di atas mampu menjadi alternatif bagi adik-adik yang saat ini galau terkait biaya kuliah yang kian mahal. Harapannya beberapa hal yang saya tulis bisa jadi solusi terhadap masalah tersebut. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun