Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Pengalaman Organisasi Membantu Karirmu di Dunia Kerja

26 Juli 2022   09:36 Diperbarui: 27 Juli 2022   13:35 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Panitia Saat Masa Penerimaan Mahasiswa Baru | Sumber Liga Mahasiswa

Pernahkah sobat Kompasiana memiliki teman kuliah dengan prinsip Kupu-Kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang)?

Jika saya personal banyak sekali memiliki teman dengan karakter seperti ini semasa kuliah. Alasan sederhana, kuliah itu sudah bikin mumet dan capek kenapa harus ditambah lagi dengan kegiatan lain. Atau saya lebih suka menghabiskan waktu untuk me time dibandingkan untuk organisasi. 

Saya sendiri mahasiswa tipe Kura-Kura (Kuliah Rapat-Kuliah Rapat). Mungkin ada sekitar 8 organisasi intra kampus yang sempat saya geluti selama di kampus dan ini masih di luar kegiatan kepanitian skala fakultas maupun universitas.

Sekelompok Mahasiswa Yang Aktif di Kampus | Sumber Campuspedia
Sekelompok Mahasiswa Yang Aktif di Kampus | Sumber Campuspedia

Tidak jarang waktu lebih banyak dihabiskan di kampus. Pernah harus menginap di sekretariat organisasi karena kegiatan yang padat dan lebih efisien tidur di kampus karena ada kegiatan kepanitiaan di pagi hari.

Ada rasa keseruan tersendiri selama saya banyak mengikuti organisasi maupun kepanitiaan. Memiliki teman dengan karakteristik sama, menambah pengalaman, memperbanyak sertifikat kegiatan, mendapatkan konsumsi dan akses gratis pada saat kegiatan serta masih banyak lainnya.

Kini setelah lulus kuliah, saya menyadari bahwa pengalaman organisasi selama kuliah atau sekolah justru bisa membantu dan memperkuat karir kita di dunia kerja. Setidaknya ini berdasarkan pengalaman saya, teman, dan cerita dari beberapa orang di sekitar saya.

Kegiatan Panitia Saat Masa Penerimaan Mahasiswa Baru | Sumber Liga Mahasiswa
Kegiatan Panitia Saat Masa Penerimaan Mahasiswa Baru | Sumber Liga Mahasiswa

Mengapa pengalaman organisasi selama sekolah atau kuliah memiliki peran penting dalam menunjang karir?

1. Memperkuat Branding Diri Saat Seleksi Kerja

Saya ingat ada satu pertanyaan saat interview kerja, apa kegiatanmu selama masa kuliah?

Saya dengan antusias menceritakan kegiatan saya selain belajar yaitu mengikuti beberapa kegiatan organisasi dan kepanitiaan. 

Saya menceritakan pengalaman terkait posisi, tugas dan kontribusi yang saya lakukan saat mengikuti organisasi atau kepanitiaan. 

Jika kita memiliki banyak pengalaman seakan waktu 3 menit pun terasa singkat untuk menceritakan pengalaman tersebut.

Ternyata pengalaman ini mampu membranding diri saya sebagai karakter yang bisa mengatur waktu dengan baik antara kuliah dengan organisasi.

Selain itu saya merasa lebih percaya diri jika melakukan interview wawancara karena sudah terbiasa selama dulu ikut organisasi atau kepanitiaan selalu melewati sesi interview oleh senior.

Alhasil saya bisa terpilih sebagai kandidat yang lolos dan diterima oleh perusahaan mengalahkan kandidat lainnya. 

Saya menyadari salah satunya karena saya bisa meyakinkan interviewer bahwa saya kandidat yang kaya pengalaman dan keterampilan karena di dapat melalui keaktifan organisasi.

Ini pun juga terjadi oleh teman-teman seangkatan yang juga seorang aktivis di kampus. Mereka justru tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan suatu pekerjaan. Ini karena mereka bisa menunjukkan potensi diri karena memiliki pengalaman sebagai ketua organisasi, ketua panitia atau pengurus yang dianggap sebagai nilai lebih dibandingkan kandidat lainnya.

2. Kemampuan Problem Solving yang Baik Dalam Dunia Kerja

Membangun Kerja Sama Team di Perusahaan | Sumber Situs Mau Kuliah
Membangun Kerja Sama Team di Perusahaan | Sumber Situs Mau Kuliah

Tidak dipungkiri dalam hidup ini kita akan selalu menemukan suatu masalah tidak terkecuali dalam dunia kerja. Masalah seperti teman kerja yang susah diajak kerja sama, memiliki atasan yang egois dan galak, pekerjaan yang seakan tidak ada habisnya, susahnya membagi waktu dan sebagainya.

Contoh sederhana, teman X yang bekerja  sebagai HRD diminta oleh perusahaan untuk mengadakan seminar motivasi. 

Sayang H-1 hari kegiatan, motivator yang diundang berhalangan hadir oleh suatu hal. Ini tentu menjadi sebuah masalah mengingat  karena acara ini sangat penting dan jika gagal akan menjadi catatan buruk terhadap kinerjanya.

Mencari motivator pengganti dalam waktu singkat bukanlah hal mudah apabila bagi mereka yang minim pengalaman dan jaringan. 

Bersyukur teman X ini dulu sempat melakukan acara serupa di salah satu organisasi kampus. Akhirnya ia mampu menghadirkan motivator pengganti karena jaringan yang masih dimiliki selama kuliah.

3. Media Membuka Lapangan Pekerjaan

Nia, teman angkatan saya semasa kuliah ikut dalam sebuah organisasi yang sering mengadakan kegiatan acara seperti event. 

Pengalaman dirinya yang sering menjadi seksi acara, ketua divisi bahkan pernah memegang jabatan ketua panitia ospek membuat dirinya yakin untuk mengembangkan diri dalam menjalankan usaha Wedding Organizer (WO).

Saya salut ketika dirinya yang belum lulus kuliah saat itu bisa menghandle acara pernikahan yang dipercayakan pada dirinya dan tim. 

Ia memanfaatkan pengalaman untuk berkoordinasi dengan tim baik dari sisi persiapan, memenuhi keinginan mempelai dan keluarga, mengatur interior gedung acara, dan membuat konsep acara dengan menarik.

Kini selepas kuliah, usaha WO-nya pun masih berjalan. Bermula dari kegiatan organisasi yang sering melakukan event, ia belajar membuat konsep acara, anggaran, pembagian tugas hingga eksekusi kegiatan sesuai yang diharapkan. 

Selain itu, kini dirinya bisa memberikan pekerjaan bagi orang di sekitarnya melalui WO yang dirintis sejak kuliah.

4. Memperkuat Kharisma Kepemimpinan Di Dunia Kerja

Seseorang terlihat berwibawa, berkharisma tinggi hingga memiliki jiwa kepemimpinan yang baik bukan lah hasil dari belajar semalam. Umumnya ini tercipta berdasarkan pengalaman dalam jangka waktu panjang.

Agis, teman saya saat dulu di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta asisten laboratorium jurusan sering dipercaya sebagai ketua panitia atau ketua divisi. 

Ia sudah terbiasa mengarahkan timnya melakukan sesuatu dengan jobdesc yang diberikan.

Seorang Wanita Yang Memimpin Anggota Team Dalam Rapat | Sumber Beauty Journal - Sociolla
Seorang Wanita Yang Memimpin Anggota Team Dalam Rapat | Sumber Beauty Journal - Sociolla

Terbiasa sebagai pemimpin membuat dirinya memiliki jiwa leadership yang baik. Terlihat kini dirinya dipercaya sebagai manager di divisi international sales dengan beberapa anak buah. 

Pengalaman sebagai pemimpin membuat dirinya tidak susah mengarahkan anggota tim agar bisa bekerja secara efektif dan mencapai target yang ditentukan perusahaan.

***

Mengikuti organisasi baik selama sekolah atau kuliah tidak hanya akan memberikan pengalaman namun juga akan memperkuat jaringan, keterampilan, memiliki banyak teman hingga bisa mendukung karir di masa depan. 

Saya merasakan sendiri ketika kita terbiasa mengikuti organisasi bisa membuat kita lebih menonjol dibandingkan orang lain dan terbiasa menghadapi sesuatu yang menjadi masalah dalam dunia kerja.

Beberapa kisah dari teman-teman saya yang dikenal sebagai aktivis selama kuliah justru pengalaman organisasi membuat dirinya mudah beradaptasi dalam dunia kerja bahkan bisa menempati posisi baik di kantor.

Bagi adik-adik yang masih sekolah atau kuliah, jangan ragu untuk mengikuti kegiatan organisasi. Manfaat yang dirasakan mungkin tidak dirasakan saat ini, tapi nanti setelah lulus ataupun setelah bekerja.

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun