"Mas, mama pasang wifi ya di rumah", mama saya meminta ijin kepada saya untuk memasang layanan internet sekitar 2 tahun lalu.Â
Wajar ada sempat pertanyaan kecil seberapa perlu memasang layanan internet di rumah. Toh, selama ini untuk kebutuhan internet sudah menggunakan paket internet provider kartu.Â
"Kita bantu keluarga besar", jawaban sederhana namun memiliki pesan mendalam. Mama merasa Pandemi Covid-19 memberikan pukulan besar bagi masyarakat Bali termasuk di keluarga besar.Â
Adik-adik mama (om dan tante) yang semula mengandalkan hidup di bidang pariwisata saat itu harus berpikir ekstra karena pemasukan menurun akibat tidak adanya wisatawan yang berkunjung.Â
Pemasukan menurun tapi kebutuhan tetap saja tinggi. Salah satunya membeli kebutuhan internet. Mayoritas sepupu berusia sekolah dari SD-SMA.Â
Di usia ini, para sepupu suka kumpul untuk bermain game online atau bahkan belajar bersama. Apalagi sempat diberlakukan sekolah daring dimana proses belajar-mengajar menggunakan layanan internet.Â
Inilah alasan awal mama saya berinisiatif memasang layanan internet agar keponakannya bisa menggunakan internet gratis.Â
Memanfaatkan internet gratis di rumah artinya mereka tidak perlu lagi meminta paketan internet ke orang tua. Secara tidak langsung beban orang tua sedikit berkurang
"Ok, silakan aja pasang internet di rumah", saya pun menyetujui.Â
Mama mencari beberapa layanan penyedia internet berlangganan dan menghubungi bagian sales. Alhasil kini di rumah terpasang IndiHome sebagai jasa layanan internet.Â
Benar kata bijak orang tua dulu, perjalanan hidup orang tidak ada yang tahu.Â
Awalnya layanan internet digunakan untuk media belajar dan bermain untuk para sepupu kini juga menjadi media mendukung bisnis keluarga.Â
--Kisah IndiHome Menjadi Pilar Bisnis Keluarga--
Mama saya memiliki keterampilan membuat pakaian payet yaitu pakaian yang diberi aksesoris pernak-pernik kecil yang didesain sesuai motif agar membuat pakaian terlihat indah dan glamour.Â
Selama ini mama saya bekerja sama dengan butik yang di Bali. Hal membanggakan hasil payetan beliau pernah digunakan oleh artis tanah air saat melakukan pernikahan di Bali. Bahkan ada salah satu keluarga Puri di Bali yang menjadi langganan beliau.Â
Keterampilan ini juga diajarkan ke adik dan ipar perempuan. Perlahan keterampilan ini telah menjadi bisnis keluarga besar.Â
Selain bekerjasama dengan butik pakaian di Denpasar, ibu saya mulai mempromosikan hasil pakaian payet melalui sosial media seperti FB dan Instagram.Â
Selama pandemi, butik mengalami penurunan permintaan namun dengan promosi di sosial media, membuka peluang pemasaran lebih luas.Â
Disinilah peran IndiHome dibutuhkan, dengan paketan internet ini hasil karya mulai di publish.Â
Awal biasanya mama dan keluarga membuat payetan sesuai dengan motif yang lagi hits. Misalkan kembang/bunga, hewan, ukiran bali atau brand tertentu. Setelah itu pakaian dihias dengan pernak-pernik payetan kemudian setelah selesai. Hasil difoto dan di-posting melalui sosial media.Â
Jika ada yang tertarik, akan ada pelanggan yang mengirimkan pesan dan mulai dilakukan pembahasan terkait jenis pakaian yang ingin dibuat. Saat ini pembuatan pakaian masih menerapkan request by order, ini mengingat selera orang berbeda sehingga belum melayani pembelian langsung.Â
Pemesan rata-rata mereka yang tengah membutuhkan pakaian untuk acara tertentu misalkan pernikahan, pertunangan, upacara keagamaan atau fashion show.Â
Jika mama saya dan saudara perempuan fokus pada bisnis pembuatan pakaian payetan. Lain cerita dengan Om saya.Â
Semula bekerja di agen perjalanan wisata, selama masa Pandemi kemarin berubah haluan membuka bisnis Sate Lilit Bali.Â
Sate Lilit merupakan makanan kuliner tradisional Bali yang terbuat daging dan parutan kelapa. Sate ini menjadi santapan favorit saat ada kegiatan upacara keagamaan Hindu seperti Galungan, Kuningan, Pagerwesi dan lainnya.Â
Saya suka dengan gaya pemasaran yang diterapkan om saya ini. Beliau bergabung di lebih dari 100 grup Facebook mulai grup jual beli, grup komunitas, grup kuliner, grup informasi dan banyak lainnya yang memiliki jumlah anggota lebih dari 1.000 pengguna.Â
Ketika sudah bergabung, barulah om saya melakukan promosi memperkenalkan sate lilit. Ada pertanyaan sederhana, mengapa bergabung di banyak grup bahkan tidak ada korelasi dengan produk yang dijual?Â
Jawab om sederhana,Â
Promosi tidak ada salahnya ibarat sebar umpan ikan. Dari puluhan atau ribuan umpan yang disebar pasti ada yang menarik ikan untuk datang dan jika beruntung akan ada ikan yang nyangkut di umpanmu.Â
Benar saja dari sekian banyak spam promosi Sate Lilit, ada yang tertarik bertanya, memesan dan bahkan menjadi pelanggan tetap. Disini saya belajar hal kecil, usaha tidak akan mengkhianati hasil.Â
Selagi kita mau dan tetap semangat dalam bekerja ataupun berbisnis pasti kelak akan mendapatkan hasil.Â
Kembali lagi ada peran IndiHome dalam bisnis keluarga ini. Apa saja manfaat internet dari IndiHome yang saya rasakan?Â
Pertama, Jaringan Stabil. Sedikit informasi tempat tinggal keluarga saya di Tabanan, Bali. Kota kecil dengan memiliki tipografi dataran tinggi sehingga tidak semua provider layanan internet dapat dioperasikan maksimal.Â
Jaringan stabil inilah yang membuat keluarga masih nyaman sebagai pelanggan IndiHome. Upaya promosi usaha pakaian payetan dan sate lilit menjadi lancar terkendali.Â
Saya bayangkan seandainya internet lemot alias lelet, pasti hati terasa jengkel. Jangankan untuk posting materi promosi, buka sosial media susah saja sudah buat hati badmood.Â
Kedua, Harga Terjangkau. Jika kita berniat berlangganan jaringan internet dari IndiHome maka akan disediakan berbagai layanan.Â
Saya mengambil paketan IndiHome 3P dimana saya bisa mendapatkan internet dengan kecepatan 30 Mbps, gratis telepon 100 menit dan ada akses menonton USee TV.Â
Harga ini memang bersifat relatif namun dengan akses dan kemudahan yang saya dapat maka saya masih anggap harga ini terjangkau. Ibarat jika tarif berlangganan Rp. 385.000/bulan maka sehari kurang dari Rp. 13.000/hari.
Ketiga, Pembayaran Mudah. Saya biasanya membayar via mobile banking dengan memasukan nomor pelanggan. Jika tengah berada di minimarket, saya juga bisa membayar tagihan bulanan di kasir minimarket.Â
Keempat, Multi Akses Pengguna. Mengingat internet ini awalnya digunakan untuk sepupu yang ingin bermain game online atau belajar daring. Saya bisa berbagi akses kepada beberapa orang.Â
Kini pun saya membagi akses tidak hanya untuk keluarga saya sendiri namun juga keluarga om saya yang memanfaatkan untuk internet keluarga dan promosi bisnisnya. Sangat bermanfaat sekali kan?Â
--Sedikit Informasi Terkait IndiHome--
Saya yakin pembaca sudah familiar dengan layanan IndiHome sebagai Internetnya Indonesia namun tidak ada salahnya saya me-refresh kembali informasi tersebut.Â
Merujuk pada situs IndiHome, dijelaskan bahwa layanan ini dipegang oleh PT Telekomunikasi Indonesia atau yang kita kenal PT Telkom Indonesia.Â
Telah hadir sejak tahun 2015 dalam melayani kebutuhan internet masyarakat hingga di pelosok tanah air. Di usianya yang sudah 7 tahun tentu banyak hal yang telah dikembangkan oleh PT Telkom Indonesia dalam menguatkan jaringan IndiHome dan menegaskan bahwa layanan IndiHome sebagai Internetnya Indonesia (Info Detail Klik Disini)Â
Jumlah pengguna hingga 2022 bahkan sudah mencapai 8,7 juta pengguna (Info klik disini). Apakah sobat kompasiana menjadi bagian dari angka tersebut? Kalau saya sih sudah jadi bagian dari pengguna IndiHome sejak 2 tahun lalu.Â
Layanan yang diberikan pun beragam seperti yang saya pakai 3P atau Triple Play yaitu internet on-fiber yang membutuhkan layanan super cepat, telepon rumah hingga akses terhadap USee TV.Â
Kini berjalan 2 tahun, bisnis keluarga mulai dikenal setidaknya oleh beberapa kalangan seperti kerabat, teman terdekat hingga pengguna sosial media.Â
Saya akui Manfaat Internet kini tidak hanya digunakan sebagai mencari informasi atau bermain sosial media namun jika digunakan dengan tepat serta bijak, internet pun bisa mendukung bisnis seperti yang keluarga saya lakukan.Â
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba kompetisi yang diadakan oleh Kompasiana dan IndiHome 2022. #InternetnyaIndonesia #AktivitasTanpaBatas #IndiHomeBlogCompetition2022
Informasi IndiHome juga dapat diakses melalui Sosmed twitter dan Instagram @IndiHome
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI