Kedua, Menciptakan Teknik Latihan Baru. Saya ingat dulu saat sekolah memiliki teman atlet putri bulutangkis. Dirinya bercerita memiliki trik latihan khusus yaitu suka latihan dengan atlet putra.Â
Ini karena atlet putra memiliki stamina dan fisik di atas dirinya. Untuk itulah ia ingin melatih kemampuan fisik dan stamina dengan tanding dengan pemain pria.Â
Seiring waktu, latihan ini memberikan dampak bagus apalagi jika dirinya harus melakoni pertandingan panjang. Ia jadi bisa mengatur stamina dan mampu meladeni musuh dengan baik.Â
Tidak ada salahnya kedepan ada upaya seperti ini yang diterapkan sejak atlet berusia muda. Ketika fisik dan stamina terbentuk, saya yakin atlet putri Indonesia siap menghadapo negara unggulan dan bisa menoreh prestasi lebih baik.Â
Ketiga, Mengubah Mindset Orang Tua Untuk Menghasilkan Atlet Muda.Â
Saat ini masih banyak orang tua yang ragu memasukan anak putrinya dalam klub bulutangkis atau menjadi atlet.Â
Pemikiran bahwa masa depan atlet tidak menjanjikan, ketakutan melepas putri kesayangan jauh dari orang tua, khawatir akan terjadi hal tidak diinginkan jika tinggal di asrama atlet, khawatir susah mendapatkan jodoh saat dewasa karena waktu banyak dihabiskan untuk berlatih dan sebagainya.Â
Tantangan ini yang kadang membuat susah menjaring atlet putri potensial sedari dini. PBSI perlu membantu memberikan edukasi pada orang tua bahwa kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi.Â
Jika ini bisa terjadi, ada peluang atlet putri sudah bisa diasah sedari diri. Ini karena orang tua bukan sebagai penghalang melainkan sebagai pendukung karir atletnya.Â
***