Sebagai lulusan mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (HI), saya tertarik mencoba memaknai arti kunjungan Jokowi sebagai kepala negara Indonesia bertemu dengan Vladimir Putin selaku Presiden Rusia serta Volodymyr Zelenskyy selaku Presiden Ukraina. Ini karena bisa jadi pertemuan tersebut menyimpan tujuan tertentu.Â
Teringatlah saya tentang pernyataan dosen selama kuliah, "Interaksi internasional akan selalu melahirkan kepentingan."
Sebuah pesan yang memiliki makna mendalam. Dulu seorang teman angkatan menganalogikan negara-negara di dunia ibarat sekumpulan warga di komplek perumahan.Â
Ketika ada 2 warga bertengkar ternyata bisa membawa pengaruh bagi tetangga yang lain. Ada yang berusaha melerai, ada yang membuat kubu dukungan atau ada sebatas penonton yang berusaha tidak ingin ikut campur.Â
Bagi melerai, kepentingan agar pertengkaran ini cepat selesai. Bagi yang membuat kubu bisa jadi ini bentuk pelampiasan mereka terhadap warga yang berkonflik.
Tidak jarang muncul warga yang bersemangat memanas-manasi keadaan. Bagi yang netral berharap mereka tidak terlibat jauh dari pertengkaran warga tersebut.Â
Kemunculan Indonesia yang diwakili oleh Pak Jokowi tentu memiliki kepentingan tersendiri. Kepentingan yang saya rasa memiliki jangka pendek maupun jangka panjang.Â
Apa saja kepentingan itu?Â
Kepentingan Jangka Pendek
Posisi Indonesia sebagai Presidensi Group of 20 (G20) sebagai forum kerjasama yang melibatkan 19 negara dan 1 kawasan (Uni Eropa) tentu telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.Â