Sabtu lalu, secara dadakan saya berinisiatif mengajak Ibu, Paman dan Tante untuk berwisata melihat kawanan lumba-lumba di Pantai Lovina, Kabupaten Singaraja, Bali.Â
Karena tanpa perencanaan, Jumat malam saya memesan paket nonton lumba-lumba melalui salah satu aplikasi akomodasi online. Ini karena ada promo yang cukup menarik.Â
Sebagai informasi jika kita memesan langsung di lokasi saat hari H. Harga yang ditawarkan sebesar Rp. 100.000/orang untuk menonton lumba-lumba sudah termasuk sewa perahu. Serta Rp. 150.000/orang untuk paket menonton lumba-lumba dan snorkeling.Â
Karena ada promo khusus di salah satu tiket online, saya bisa mendapatkan harga lebih murah namun pemesanan harus dilakukan H-2 kedatangan.Â
Jika sudah melakukan pembayaran dan ternyata batal, tiket tidak bisa di refund. Jadi ada plus dan minus pemesanan via online dan langsung di lokasi.Â
Waktu favorit untuk melihat lumba-lumba adalah jam 6 pagi. Untuk itu diusahakan kita harus sampai di lokasi Pantai Lovina sebelum jam tersebut.Â
Tidak jarang bagi wisatawan yang berasal dari luar Singaraja, mereka harus berangkat dini hari agar bisa tiba di titik kumpul tepat waktu. Mengingat saya malas untuk terburu-buru, saya sengaja memilih menginap di penginapan terdekat. Jadi saya sudah ada di Singaraja saat Sabtu sore dan agenda melihat lumba-luma di Minggu pagi.Â
Ada kisah unik saat hari H. Terjadi salah persepsi antara saya dengan pemandu wisata. Akibat saya kurang teliti membaca pesan si pemandu, saya yang sudah tiba di lokasi kumpul ternyata tidak bertemu dengan kapal nelayan yang diinfokan.Â
Selidik punya selidik, ternyata pemandu sempat menginfokan jika kami tidak perlu ke lokasi kumpul karena pemandu akan menjemput langsung di penginapan kami.
Kebetulan kami menginap di salah satu resort pinggir pantai sehingga jika jumlah sudah memenuhi. Pemandu bisa langsung menjemput di penginapan.Â
Ada rasa tidak enak karena si pemandu harus balik lagi ke lokasi kumpul karena keteledoran saya yang kurang teliti membaca pesan.Â
Jam 6.15 WITA, kami sudah dijemput kembali dan bersiap menuju ke tengah laut. Suasana cerah dengan pemandangan sunrise semakin membuat saya antusias melihat lumba-lumba secara langsung.Â
Sebenarnya ini adalah kunjungan kedua saya dan keempat paman. Hanya ibu dan tante yang pertama kali melihat atraksi ini. Butuh waktu sekitar 20 menit menuju tengah laut.Â
Uniknya kita akan melihat segerombol perahu nelayan yang berkumpul di satu titik. Di titik itulah dianggap titik favorit bagi lumba-lumba muncul ke permukaan laut.Â
Menunggu sekitar 15 menit setelah tiba di titik tengah laut, tiba-tiba mesin perahu dihidupkan oleh si pemandu. Suara wisatawan mulai terdengar meriah.Â
Ini adalah tanda, ada sekelompok lumba-lumba terlihat ke permukaan laut. Pemandu menghidupkan mesin perahu karena harus segera menuju lokasi tersebut.Â
Ternyata suasana ini mirip para pemburu yang tengah mengincar target buruan. Ketika terlihat lumba-lumba muncul di permukaan akan ada puluhan perahu berpacu menuju lokasi tersebut.Â
"Pak, disana ada lumba-lumba", kalimat ini sering terlontar diantara pengunjung sambil menunjuk lokasi yang dimaksud.Â
Tidak butuh lama, mesin perahu segera dihidupkan dan menuju lokasi munculnya lumba-lumba.Â
Kejelian mata sangat dibutuhkan dalam momen ini. Kemunculan lumba-lumba ke permukaan umumnya tidak berlangsung lama.Â
Suara mesin perahu serta kegaduhan pengunjungan yang antusias membuat lumba-lumba malu dan memilih masuh lagi ke dalam air laut.Â
Ketika lumba-lumba tidak terlihat, disini pengunjung sibuk dengan aktivitas sendiri. Ada yang tetap serius mengamati lokasi laut. Berharap akan ada kemunculan lumba-lumba, ada yang sibuk nyemil, mengobrol atau bahkan berswafoto mengabadikan momen dengan pemandangan matahari terbit (sunrise) di tengah laut.Â
Selama ini saya hanya bisa melihat lumba-lumba di acara televisi atau wahana khusus atraksi lumba-lumba. Melihat langsung lumba-lumba di alam bebas justru lebih menyenangkan.Â
Ternyata ukuran lumba-lumba yang muncul di Lovina tidak sebesar ekspetasi saya. Warnanya hitam dan ukuran panjang sekitar 1,5 meter. Lompatan lumba-lumba pun tergolong pendek. Bahkan lebih umum hanya muncul saja di permukaan hitungan detik dan kemudian menghilang masuk ke dalam air laut.Â
Jika beruntung, kita bisa melihat kelompok lumba-lumba dalam kelompok besar dan melompat tepat di samping perahu kita. Kondisi ini justru membuat kita bersemangat dan kagum karena bisa melihat secara langsung.Â
Jangan lupa siapkan kamera gadget untuk merekam kemunculan lumba-lumba. Sayang karena kemunculan lumba-lumba di kunjungan kedua ini tidak seintens saat kunjungan pertama. Tidak banyak lumba-lumba yang muncul saat itu.Â
---Tips Bagi Wisatawan---
Berdasarkan pengalaman saya mengunjungi 2 kali kawasan Lovina. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh pengunjung.Â
Pertama, perhatikan waktu. Jika sobat memang bermaksud ingin one day trip dan mengejar suasana sunrise. Alangkah baiknya memperhatikan waktu pemberangkatan dari lokasi asal.Â
Jarak dari Denpasar-Lovina atau Ubud-Lovina bisa ditempuh 2 jam perjalanan. Tidakjarang pengunjung menyesal karena telat bangun sehingga melewatkan moment sunrise sambil menyaksikan lumba-lumba.Â
Jika memiliki budget lebih, saran saya menginap sehari sebelum kunjungan di dekat Pantai Lovina. Pertimbangan agar tidak terburu-buru, dapat menikmati suasana Singaraja malam hari hingga lebih aman.
Ini karena rute Denpasar-Lovina melewati jalur bukit yang banyak terdapat tanjakan dan turunan curam. Akan berbahaya jika kita terburu-buru dan tidak mawas diri.Â
Kedua, Efisiensi Dana. Seandainya sobat melakukan kunjungan secara rombongan. Alngkah baiknya memesan paket wisata dari aplikasi. Selain murah, kita juga bisa membagi jumlah peserta sesuai batas maksimal perahu. Bahkan kita bisa melobby seandainya ingin berlama-lama di tengah lautÂ
Ketiga, Peluang Melihat Lumba-Lumba. Berdasarkan informasi yang saya dapat dari warga lokal. Justru jika sobat tidak terburu-buru dan memang ingin menikmati lumba-lumba secara nyaman.Â
Pengunjung bisa berangkat ke tengah laut diatas jam 08.00 WITA. Memang tidak bisa merasakan sunrise di tengah laut namun peluang menyaksikan lumba-lumba secara langsung lebih besar.Â
Ini karena jumlah perahu di tengah laut saat jam tersebut sudah berkurang sehingga lumba-lumba lebih berani muncul di atas permukaan.Â
Info dari warga, justru di situasi ini pengunjung bisa berenang ditemani lumba-lumba. Momen yang pasti akan berkesan.Â
Yuk, jika ada waktu liburan yang pas. Segera agendakan berwisata "berburu" lumba-lumba. Perlu digarisbawahi berburu disini lebih ke melihat lumba-lumba secara dekat dengan mengejar si lumba-lumba yang tengah berenang.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI