Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ilmu Merantau yang Tidak Diajarkan di Bangku Sekolah

25 Juni 2022   11:22 Diperbarui: 2 Juli 2022   07:54 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pria Yang Berkomunikasi Dengan Warga Lokal | Sumber Panorama Magazine

Ini juga ketika saya merantau ke Malang. Saya belajar bahasa Jawa serta bahasa Walikan yang menjadi bahasa gaul anak muda disana. Saya cukup belajar kepada teman kuliah yang memang asli Malang. 

Perlahan saya mulai paham dan sedikit demi sedikit bisa juga menggunakan bahasa Jawa maupun bahasa Walikan.

Ada beberapa manfaat ketika kita menguasai bahasa daerah setempat seperti kita bisa semakin mudah mengakrabkan diri dengan warga lokal. Mendapatkan perlakuan khusus seperti proses tawar menawar saat berbelanja dimana sering diberikan harga spesial jika kita berkomunikasi dengan bahasa setempat dan sebagainya.

4. Perkuat Manajemen Keuangan Dan Kemandirian Diri

Ketika kita merantau untuk tujuan pendidikan, karir atau sekedar mencari ketenangan diri. Tidak jarang disaat kondisi finansial masih pas-pasan maka kita dituntut untuk bisa memperkuat manajemen keuangan dan kemandirian diri.

Contoh sederhana kita belajar untuk bisa memasak makanan sendiri atau iuran dengan teman kos untuk masak bersama dibandingkan membeli lauk matang atau makan di rumah makan. Ini karena memasak sendiri akan jauh lebih hemat serta lebih higienis.

Memasak Bersama Untuk Menghemat Pengeluaran | Sumber Hipwee
Memasak Bersama Untuk Menghemat Pengeluaran | Sumber Hipwee

Ketika awal merantau, lebih memilih tidur beralaskan tikar atau kasur tipis dibandingkan membeli springbed karena uang bisa dialihkan untuk kebutuhan lain atau ditabung. 

Saya ingat ketika awal merantau dulu, pakaian saya taruh di kardus yang saya susun atau taruh di tas koper dibandingkan membeli lemari. Ini karena saat awal merantau, uang yang saya bawa masih pas-pasan. Jika saya paksakan untuk membeli lemari, kipas angin dan kebutuhan kamar. 

Bisa jadi membeli barang yang berlebihan membuat uang cepat habis dalam hitungan hari dan saya akan stres untuk bertahan hidup hingga mendapatkan kiriman uang atau gaji bulanan.

Ketika kita belum mampu membeli perabotan baru, tidak ada salahnya membeli barang kondisi bekas (second) selagi barang tersebut masih layak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun