Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sikap Egois Bisa Dicegah Sedari Kecil, Ini Cara Sederhananya

22 Juni 2022   19:44 Diperbarui: 26 Juni 2022   09:40 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Yang Terlihat Egois Karena Tidak Mau Berbagi Makanan | Sumber Eventkampus.com

Saya ada pengalaman yang kurang menyenangkan. Seorang rekan kerja meminjam peralatan di divisi saya (anggap printer) dengan alasan alat yang di divisinya sedang rusak. 

Saya tanpa pikir panjang mengizinkan mengingat ingin saling membantu dan alat tersebut milik inventaris kantor. Sepatutnya bisa digunakan bersama. 

Keadaan tiba-tiba terbalik, kini alat di divisi saya yang mengalami kerusakan. Maksud hati saya ingin meminjam peralatan milik rekan saya yang sebelumnya pernah saya bantu. 

Sayang respon yang diberikan kurang enak. Dirinya menolak meminjamkan karena alasan akan digunakan. Meskipun saya tahu alat itu adalah inventaris kantor dan alasan akan digunakan ternyata "alasan fiktif" semata. 

Dalam hati saya menilai dirinya memiliki sikap egois dan mau menang sendiri. Ini pun didukung dengan penilaian rekan-rekan kerja lain yang pernah merasa kecewa dengan sikap dirinya. 

Kondisi ini lumrah terjadi di sekitar kita. Menemukan karakter seseorang yang terlihat egois, mau menang sendiri dan berusaha melakukan sesuatu yang lebih menguntungkan dirinya sendiri. 

Saya pun berpikir, mungkinkah sikap egois ini tertanam dalam diri seorang sejak masa kecil? 

Anak Yang Terlihat Egois Karena Tidak Mau Berbagi Makanan | Sumber Eventkampus.com
Anak Yang Terlihat Egois Karena Tidak Mau Berbagi Makanan | Sumber Eventkampus.com

Pandangan ini muncul karena saya juga sering melihat sikap egois dalam diri anak kecil. Contoh ada kakak yang tidak mau berbagi dengan adiknya. Ada anak kecil yang ingin selalu diistimewakan dan lain sebagainya. 

Bagi saya, ada beberapa tindakan sederhana yang bisa diterapkan kepada buah hati, adik atau seseorang sejak usia dini. Ini tujuannya agar mereka bisa terhindar dari sikap egois. Apa saja itu? 

Beri Pemahaman tentang Take And Give

Kita pasti setuju jika orangtua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak. Ini karena guru pertama anak adalah orangtua. 

Saya pernah kagum melihat cara didik orangtua yang memberikan pemahaman pada anak bahwa sejatinya kita harus bisa berada di posisi yang seimbang seperti meminta/mengambil (take) dan memberi (give). 

Seorang ibu membelikan 2 ice cream kesukaan anaknya dengan beda varian rasa. 1 ice cream diberikan untuk si anak dan 1 ice cream lain sengaja untuk dirinya sendiri. Si ibu ternyata melakukan tindakan yang secara tidak langsung berkaitan dengan konsep take and give.

"Mama boleh minta ice cream kakak? Nanti kakak boleh juga mencicipi ice cream punya mama."

Terdengar simple tapi saya takjub dimana sebenarnya si ibu ingin mendidik anaknya untuk mau berbagi dan tidak egois. Ketika anak bermaksud ingin mencoba ice cream dengan rasa lain maka si anak juga harus mau berbagi ice cream miliknya.

Mindset anak perlu dilatih bahwa jika kita ingin meminta sesuatu/bantuan pada orang lain maka kelak kita pun harus bersedia memberikan hal sebaliknya. Jangan sampai si anak memiliki jiwa ingin mendapatkan sesuatu tanpa ingin berkorban memberi pada orang lain. 

Secara tidak langsung anak mengerti tentang prinsip simbosis mutualisme, di mana kedua belah pihak saling membutuhkan dan memberikan keuntungan yang sama rata.

Edukasi Anak Melalui Cerita Dongeng

Cara membacakan dongeng kepada anak selain menjalin kedekatan antara orangtua dengan anak juga sebagai media edukasi melalui pesan yang terkandung dalam cerita dongeng. Ini karena banyak kisah dongeng yang memiliki pesan moral yang baik untuk anak.

Orang Tua Yang Membacakan Dongen Untuk Anak | Sumber Kumparan
Orang Tua Yang Membacakan Dongen Untuk Anak | Sumber Kumparan

Saya sempat menemukan 2 kisah dongeng yang bisa menjadi referensi untuk si anak agar bisa mengambil hikmah agar tidak menjadi sosok yang egois dan sombong.

|Kisah 1 : Dongeng Rajak Katak Yang Egois

|Kisah 2 : Dua Kambing Egois

Kisah dongeng seperti di atas selain memiliki kisah menarik juga bisa menjadi media anak untuk mengetahui sisi buruk dari sikap egois dan tidak mau mengalah. Sebaiknya anak bisa diajak berdiskusi ringan tentang apa pesan moral yang bisa diambil dari setiap cerita yang disampaikan orangtua.

Ketika anak paham bahwa ada dampak buruk dari sikap egois maka ada peluang anak akan berusaha menghindari karakter tersebut. Bahkan ketika si anak tidak sengaja bersikap egois, anak akan ingat tentang kisah dongeng yang dulu pernah diceritakan orangtua padanya.

Ini juga pernah dilakukan oleh teman saya yang merupakan ibu dari seorang anak berusia 6 tahun. Teman saya bercerita dongeng ketika si anak ingin tidur sangat bagus karena si anak lebih mudah menangkap suatu pesan dengan cara yang menarik.

Beri Apresiasi Jika Anak Bersikap Baik

Ada sisi menarik dari jiwa anak kecil dimana mereka akan merasa tersanjung dan bangga jika mendapatkan apresiasi dari orang dewasa.

Ibu Yang Memuji Sikap Anaknya | Sumber Popmama.com
Ibu Yang Memuji Sikap Anaknya | Sumber Popmama.com

Saya pernah melihat seorang ayah yang memuji anaknya karena mau berbagi makanan kepada teman sebayanya. Cara ini membuat anak paham bahwa berbuat baik kepada orang lain juga membuat orang disekitarnya senang. 

  • Wuah kakak keren mau mengalah sama adiknya
  • Papa bangga sama adek karena adek selalu bilang terimakasih jika sudah dibantu orang lain
  • Ini baru anak kebanggaan mama karena tidak pelit sama orang lain

Ungkapan seperti ini terkesan sederhana namun berarti besar pada jiwa anak. Setidaknya anak merasa orangtua atau dewasa peduli pada dirinya. 

***

Sikap egois memang menjadi karakter yang kurang disukai. Ini karena berharap mendapatkan sesuatu yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri dan tidak ingin menerapkan sistem take and give. 

Karakter ini bisa dicegah sedari dini jika orangtua bisa memberikan contoh dan pola asuh yang tepat. Beberapa hal di atas hanyalah sedikit contoh membentuk karakter anak agar tidak egois dikemudian hari. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun