Beri Pemahaman tentang Take And Give
Kita pasti setuju jika orangtua memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak. Ini karena guru pertama anak adalah orangtua.Â
Saya pernah kagum melihat cara didik orangtua yang memberikan pemahaman pada anak bahwa sejatinya kita harus bisa berada di posisi yang seimbang seperti meminta/mengambil (take) dan memberi (give).Â
Seorang ibu membelikan 2 ice cream kesukaan anaknya dengan beda varian rasa. 1 ice cream diberikan untuk si anak dan 1 ice cream lain sengaja untuk dirinya sendiri. Si ibu ternyata melakukan tindakan yang secara tidak langsung berkaitan dengan konsep take and give.
"Mama boleh minta ice cream kakak? Nanti kakak boleh juga mencicipi ice cream punya mama."
Terdengar simple tapi saya takjub dimana sebenarnya si ibu ingin mendidik anaknya untuk mau berbagi dan tidak egois. Ketika anak bermaksud ingin mencoba ice cream dengan rasa lain maka si anak juga harus mau berbagi ice cream miliknya.
Mindset anak perlu dilatih bahwa jika kita ingin meminta sesuatu/bantuan pada orang lain maka kelak kita pun harus bersedia memberikan hal sebaliknya. Jangan sampai si anak memiliki jiwa ingin mendapatkan sesuatu tanpa ingin berkorban memberi pada orang lain.Â
Secara tidak langsung anak mengerti tentang prinsip simbosis mutualisme, di mana kedua belah pihak saling membutuhkan dan memberikan keuntungan yang sama rata.
Edukasi Anak Melalui Cerita Dongeng
Cara membacakan dongeng kepada anak selain menjalin kedekatan antara orangtua dengan anak juga sebagai media edukasi melalui pesan yang terkandung dalam cerita dongeng. Ini karena banyak kisah dongeng yang memiliki pesan moral yang baik untuk anak.