Saya pernah membaca kasus dimana seorang pria mencelakai temannya karena tidak terima menjadi korban prank. Kasus seperti ini mungkin terjadi di sekitar kita.Â
Ada yang berencana membuat prank balasan kepada orang yang tengah mengerjai dirinya. Ada yang dendam hingga berlarut-larut atau bahkan melakukan pembalasan yang melukai orang lain karena dendam.Â
Kini semenjak saya menonton video prank dan melihat ekspresi kecewa, sedih dan marah dari korban prank. Saya mulai berpikir berulang kali untuk membuat prank kepada orang lain. Khawatir muncul dampak yang tidak diinginkan.Â
Dampak Positif Dari Prank
Ketika kita mau berpikir bijak, kita pasti bisa mengambil sisi positif dari suatu kejadian. Begitupun ketika kita menjadi korban prank.Â
Jangan Berekspetasi Berlebihan. Ketika kita jadi korban prank misalkan mendapatkan hadiah diluar dugaan. Kita belajar bahwa dalam hidup, tidak semua berjalan sesuai harapan/ekspetasi kita.Â
Kita harus siap ketika mendapatkan sesuatu yang ternyata berlawanan dengan ekspetasi. Kondisi ini pun bisa mendewasakan diri kita.Â
Bisa Menilai Karakter Orang Lain. Secara tidak langsung kita pun bisa menilai karakter orang lain.Â
Apabila kita seringkali menjadi obyek prank dari teman atau orang sekitar maka ini bisa jadi isyarat bahwa kehadiran kita hanyalah candaan bagi mereka.Â
Dari prank yang dilakukan, kita bisa tahu mana yang memang memiliki karakter usil, bercanda, atau ingin berusaha mencairkan suasana dengan kita.Â
Memberikan Kesan Berbeda Dan Berwarna. Contoh kasus prank pria yang ingin melamar kekasih. Kasus ini memberikan kesan mendalam bagi si korban dan lebih mengarah pada sisi positif.Â