Popularitas Gang Dolly kini hanya tinggal kenangan. Keberadaan Gang Dolly yang telah ada lebih dari puluhan tahun harus rela tutup oleh tangan dingin dari Bu Risma selaku Walikota Surabaya.
Secara personal saya ikut senang dengan keberhasilan Bu Risma dalam membenahi wajah Kota Surabaya khususnya terkait permasalahan sosial dengan hadirnya lokalisasi Gang Dolly. Ini menunjukan bahwa Surabaya begitu konsentrasi terhadap peningkatan harkat dan derajat wanita, menolak aksi prostitusi serta mendukung Surabaya sebagai kota yang religius.
Kini lelaki hidung belang meratapi bahwa kejayaan Gang Dolly sebagai lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara hanya tinggal cerita. Apakah Sobat Kompasiana setuju jika Kota Surabaya menjadi lebih baik tanpa adanya prostitusi Gang Dolly?
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H