Pernahkah menjadi kambing hitam?
Kambing hitam ini bukan kambing yang berwarna hitam melainkan istilah dimana seseorang yang dipermasahkan atas sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi kesalahannya atau dijadikan tumpuan kesalahan oleh pihak lain.
Seorang teman pernah curhat pada saya. Dirinya merasa kesal karena menjadi kambing hitam saat ada meeting di kantor. Pada saat meeting manajemen, atasan menyalahkan dirinya karena ada berkas vendor yang hilang. Padahal teman saya ini mengatakan bahwa ia sudah memberikan dokumen tersebut kepada atasan.Â
Artinya kehilangan dokumen tersebut adalah kesalahan atasan namun mengingat dirinya adalah anak buah membuat dirinya tidak berdaya disalahkan pada meeting tersebut. Kejadian seperti ini banyak terjadi di sekitar kita khususnya dalam lingkungan kerja.
Akan ada perasaan berkecamuk dalam hati seperti sedih, kesal, sakit hati, marah atau dendam ketika menjadi kambing hitam atas kesalahan orang lain. Tidak jarang momen seperti ini kerap menimpa mereka yang junior atau dianggap sosok polos yang bisa dijadikan tumpuan kesalahan pihak lain.
Ingin marah namun status kita masih junior atau staf biasa. Ingin mengajukan resign namun hati galau karena susahnya mendapatkan kerjaan baru ditambah ada tanggungan bulanan yang harus dipikirkan secara matang.
Apakah yang harus dilakukan agar terhindar dari kejadian ini?
Saya memberikan sedikit tips berdasarkan pengalaman pribadi atau orang di sekitar saya tentang apa saja yang bisa dilakukan agar terhindar menjadi kambing hitam khususnya dalam dunia kerja?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!