Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Solo Traveling ke Bali? Siapa Takut

19 Mei 2022   20:00 Diperbarui: 22 Mei 2022   00:03 7672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berdialog Dengan Bahasa Bali Dengan Sederhana | Sumber Cafe Berita

Pagi tadi saya sempat membaca kisah seseorang di grup Backpacker Indonesia yang menceritakan pengalaman dirinya solo traveling dari Bekasi ke Bali. 

Dirinya bercerita dengan detail perjalanannya dari awal menggunakan kereta Jakarta-Surabaya dilanjutkan dengan kereta lainnya rute Surabaya-Banyuwangi, Menyeberangi feri ke Gilimanuk serta menggunakan bus ke Denpasar. 

Untuk biaya perjalanan khususnya transportasi dari Jakarta-Bali yang ia lakukan bahkan tidak sampai 210ribu rupiah. Bagi saya ini sangat murah dan terjangkau. 

Bandingkan dengan transportasi bus yang pernah teman saya lakukan dari Jakarta-Bali seharga 650ribu kelas eksekutif atau pesawat yang biasanya di harga 600ribuan untuk kelas ekonomi. 

Meskipun tidak dipungkiri dari sisi budget ini sangat efisien namun dari waktu pasti lebih lama karena harus berpindah moda transportasi. 

Kisah lainnya pernah diceritakan oleh teman di kantor. Rasa penasaran dirinya dengan Pulau Bali serta Pantai Kuta, selepas lulus SMA. Dirinya nekat solo traveling dari Jakarta-Bali dengan menumpang truk sayur hingga truk pengiriman. 

Ini karena uang saku yang dibawa tidak banyak karena bermodalkan nekat dan tanpa izin orangtua. Sebenarnya saya kurang menyarankan cara ini namun saya salut dengan mental dirinya yang nekat ke Bali karena ingin menuntaskan rasa penasaran. 

Saya akui banyak orang yang menjadikan Bali sebagai daftar wisata impian yang ingin dikunjungi. Tidak sedikit yang harus menabung agar bisa mewujudkan mimpi ini. 

Namun seringkali ada kendala khusus yang sering menghantui calon wisatawan. Ketakutan untuk solo traveling atau wisata seorang diri. Mereka kurang yakin jika berwisata seorang diri. 

Umumnya kekhawatiran yang dirasakan seperti takut tersesat, tidak tahu wisata menarik yang ingin dikunjungi, bingung transportasi selama di Bali, akomodasi dan sebagainya. 

Saya ingin sharing sedikit informasi yang mungkin bisa menjadi pegangan bagi pembaca yang berniat ke Bali dengan sistem solo traveling. 

Apa saja itu? 

Pahami Destinasi Wisata yang Ingin Dituju

Bali dikenal sebagai surganya pariwisata sehingga tidak heran akan banyak lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa wisata yang bisa dikunjungi seperti:

  • Wisata alam (Pantai Kuta, Pantai Legian, Danau Beratan, Gunung Batur, Air Terjun Gitgit, Jatiluwih, dll) 
  • Wisata Adat dan Budaya (Tari Kecak di Uluwatu, Pemakaman Di Desa Trunyan, Desa Penglipuran, dll) 
  • Wisata Rekreasi (Waterboom, Beach Club, Taman Safari, Bird Park, dll)
  • Wisata Sejarah (Monumen I Gusti Ngurah Rai, Museum Subak, Lapangan Bajra Sandhi, dll) 

Ini sangat penting agar kita bisa memaksimalkan waktu wisata dengan tepat. Tidak jarang kita hanya memiliki waktu 1-3 hari saja berwisata di Bali namun kita bingung mau berwisata apa. 

Seorang Wisatawan Yang Memetakan Lokasi Wisata | Sumber Tribun Bali
Seorang Wisatawan Yang Memetakan Lokasi Wisata | Sumber Tribun Bali

Disisi lain hal yang patut juga diperhitungkan adalah terkait pemetaan wilayah. Kesalahan terbesar wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali bahwa Bali adalah pulau kecil yang bisa dijelajahi 1 hari. 

Padahal Bali secara administrasi memiliki 8 kabupaten dan 1 kota. Artinya jika kita ingin berwisata dengan maksimal maka tidak bisa menjelajahi Bali dalam 1 hari. 

Saya ingat saat mendampingi teman saat berwisata ke Bali. Teman saya berencana mengunjungi wisata di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar serta Kabupaten Bangli dalam sehari. 

Saya kemudian menginformasikan bahwa Pulau Bali itu luas dan kita harus memetakan terlebih dahulu wisata daerah mana yang ingin dieksplorasi. 

Contoh kita bisa menjelajahi wisata di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dalam 1 hari karena berdekatan, atau mengunjungi wisata di Tabanan dan Buleleng karena bisa ditempuh dalam 1 jalur. 

Tidak ada salahnya ketika mendownload peta Bali terlebih dahulu serta mencari titik wisata yang ingin dikunjungi. Jika masih berdekatan atau searah maka bisa dijelajahi dalam waktu sama. 

Namun jika berjauhan apalagi lintas kabupaten, saran saya lebih baik dibuat agenda dalam beberapa hari. 

Pahami Moda Transportasi yang Digunakan

Saya akui di Bali tidak banyak tersedia transportasi umum seperti angkot, angdes atau bus lintas kabupaten. Dulu saat saya tinggal dan wisata di Malang Raya. 

Saya masih bisa menjangkau beberapa obyek wisata dengan naik angkot karena banyak rute dan bisa menjangkau obyek wisata tertentu. Ini berbeda dengan di Bali. 

Berwisata Dengan Kendaraan Motor | Sumber Otosia.com
Berwisata Dengan Kendaraan Motor | Sumber Otosia.com

Saran saya jika sobat kompasiana traveling sendirian maka sebaiknya menyewa kendaraan motor atau mobil. Di Bali harga persewaan kendaraan ini tergolong terjangkau. 

Untuk motor harga sekitar 50ribu - 100ribu per hari sesuai tipe motor yang ingin disewa. Untuk mobil sekitar 175ribu-300ribu per hari.

Jika sudah mendapatkan kendaraan, kita bisa lebih leluasa menjelajah lokasi wisata yang ingin dikunjungi. 

Seandainya memiliki dana lebih, kita bisa memanfaatkan jasa paket tour. Di sini kita hanya tinggal duduk manis di kendaraan karena akan diantar oleh tour guide ke lokasi yang dituju. 

Kelebihan menggunakan paket tur adalah kita akan meminimalisir tersesat saat mengunjungi tempat wisata bahkan bisa mendapatkan penjelasan detail terkait lokasi yang dikunjungi. 

Cobalah Belajar Bahasa Bali Sederhana

Ilustrasi Berdialog Dengan Bahasa Bali Dengan Sederhana | Sumber Cafe Berita
Ilustrasi Berdialog Dengan Bahasa Bali Dengan Sederhana | Sumber Cafe Berita

Tentu akan lebih menyenangkan jika kita bisa berinteraksi dengan masyarakat lokal dengan menggunakan bahasa daerah setempat. Tidak perlu belajar hingga fasih cukup memahami kosakata atau dialog sederhana saat berinteraksi seperti: 

  • Punapi Gatra/Kenken Kabare? (Apa Kabar)
  • Numbas/Meli (Beli)
  • Suksma (Terima Kasih) 
  • Saking Dije? (Darimana)
  • Ngidih/nunas (Minta) 
  • Dll

Ada 2 cara mudah mempelajari bahasa Bali sederhana. 

Cara pertama, bertanya kepada teman yang memang berasal dari Bali. Kita bisa mencatat dan mempraktikan dialog dengan teman/kerabat yang berasal dari Bali.

Kelebihan cara ini kita bisa mendapatkan kosakata, dialeg ataupun tipe bahasa yang tepat. 

Cara Kedua, manfaatkan google translate. Mungkin sobat Kompasianer ada yang belum tahu bahwa google menyediakan fasilitas translate ke Bahasa Bali. 

Di sini kita bisa mencoba berkomunikasi dengan mentranslate terlebih dahulu kalimat yang ingin disampaikan. 

Kelebihan lain jika kita bisa Bahasa Bali sederhana adalah kita bisa mendapatkan harga spesial dalam proses tawar-menawar. Tidak dipungkiri Bali sebagai destinasi wisata sering memberikan harga spesial bagi orang yang bisa berbahasa bali dan memberikan harga lebih mahal bagi wisatawan luar Bali ataupun WNA. 

Pahami Aturan Khusus di Bali

Kadang ketika kita melakukan solo traveling, kita mungkin akan minim informasi tentang aturan khusus. Tidak ada salahnya kita bertanya ke warga lokal apakah ada aturan khusus jika mengunjungi suatu lokasi di Bali. 

Contoh ada larangan bagi wanita yang tengah Haid untuk masuk area suci seperti pura atau kawasan yang disakralkan. Ada juga larangan merusak sarana upacara masyarakat lokal, larangan menggunakan pakaian seksi dan sebagainya. 

Menghormati aturan yang dijaga oleh masyarakat lokal sangat penting. Selain bentuk toleransi, kita juga menjaga citra sebagai tamu yang baik saat berkunjung ke daerah lain.

Beberapa saat lalu ada aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh WNA perempuan yang berfoto bugil di lokasi yang disakralkan. Akibatnya selain WNA tersebut harus dideportasi, warga setempat perlu melakukan upacara Mecaru (Pembersihan) akibat aksi WNA yang dianggap menodai area tersebut. 

***

Banyak orang bermimpi bisa berwisata ke Bali. Tidak jarang mereka rela harus berwisata seorang diri. Namun kadang perlu ada beberapa hal yang harus diketahui jika ingin berwisata seorang diri. 

Hal seperti pemetaan wisata yang ingin dikunjungi, moda transportasi yang akan digunakan, mematuhi aturan setempat hingga jika memungkinkan menguasai bahasa bali sederhana. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun